Oleh: Sukarno Hartoyo, 18 Juni 2010
Pertanyaan ini aku ingat ketika nonton suatu acara di televisi. Maaf aku lupa kapan persisnya acara tersebut.
Ketika itu ada pertanyaan seperti ini. “Ada seorang karyawan di perusahaan swata yang mempunyai gaji satu bulan Rp 100 juta, berapakah rejeki orang tersebut?” Kira-kira jika pertanyaan tersebut diberikan ke anda, menurut anda berapa jawabnya?
Ya benar, jawabnya adalah Rp 100 juta, Tapi jawabnya tidak hanya berhenti di situ…
Gaji orang tersebut benar Rp 100 juta jika :
- Keluarga orang tersebut tidak sakit
- Hp orang tersebut tidak hilang
- Anak orang tersebut terlindungi oleh orang tuanya
- Dia berada di lingkungan yang sehat dll
Kebanyakan dari kita sering kali mempersempit arti makna rejeki.
Jika dompet sedang kosong, kita berkata “rejeki ga ada.”
Bagi kebanyakan orang rejeki sama dengan uang. Jika mempunyai uang banyak berarti mempunyai rejeki yang lancar. Kita lupa bahwa meskipun kita mempunyai uang yang banyak sampai beratus juta jika kita terbaring sakit, apalah arti uang tersebut.
Kita lupa dengan ”rejeki” sehat jasmani dan rokhani, keluarga yang bahagia yang sudah diberikan oleh yang Maha Kuasa.
Bahkan sampai dengan detik ini kita bernafas adalah REJEKI yang diberikan kepada kita.
Kita perlu ingat bahwa Yang Kuasa sudah menjamin rejeki makhluk ciptaan-NYA itu PASTI.
http://filsafat.kompasiana.com/2010/06/18/arti-rejeki/
0 comments:
Post a Comment