Gold Price

Category

Search This Blog

Monday, December 26, 2016

Jenis-Jenis Radang Sendi (Arthritis)



Osteoarthritis vs Rheutomaid Arthritis

Apakah Anda tahu bahwa ada lebih dari satu jenis radang sendi atau arthritis? Bahkan, terdapat lebih dari 100 jenis arthritis. Ini merupakan kondisi yang mempengaruhi lebih dari 46 juta orang dewasa di Amerika Serikat dan diperkirakan akan meningkat menjadi 67 juta orang dewasa pada tahun 2030.

Pemahaman yang tidak tepat bahwa semua arthritis adalah sama, telah membuat orang mencoba pengobatan yang menghasilkan sedikit efek pada gejala arthritis mereka. Karena setiap jenis arthritis berbeda, maka diperlukan pendekatan pengobatan berbeda untuk masing-masing jenis arthritis. Hal Itu berarti diagnosis yang akurat sangat penting bagi penderita arthritis. Karena dengan diagnosis yang tepat, Anda akan tahu apa yang menyebabkan rasa sakit dan juga menjadi yakin dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi rasa sakit dan terus aktif.

Dalam artikel ini kami akan membahas 2 jenis radang sendi yang paling umum terjadi dan bagaimana membedakannya

Apa saja jenis radang sendi?

Terdapat dua jenis arthritis yang umum yaitu:

  • Osteoarthritis, yang merupakan “keausan” arthritis. Rematik ini disebabkan oleh kerusakan jaringan tulang rawan
  • Rheumatoid arthritis, yang merupakan jenis peradangan arthritis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan benar.

Selain 2 jenis yang paling umum di atas, arthritis yang juga sering didiagnosa pada pasien adalah:

  • Gout, yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada sendi (baca artikel Dokita mengenai rematik dan asam urat disini)
  • Psoriatic arthritis, lupus, dan septic arthritis merupakan jenis kondisi umum yang lain.


Apa itu Osteoarthritis?

Osteoarthritis disebut juga penyakit sendi degeneratif. Penyakit Ini mempengaruhi sekitar 33 juta orang Amerika dan merupakan kondisi sendi kronis yang paling umum.

Osteoarthritis merupakan akibat dari terlalu sering menggunakan sendi, misalnya karena keras berolahraga, obesitas, atau penuaan. Jika Anda seorang atlet atau penari, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa lutut atau pinggul Anda sakit ketika Anda turun dari tempat tidur di pagi hari. Sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda mengenai osteoarthritis. Penyakit ini bisa menyerang lebih awal pada atlet atau mereka yang mengalami cedera di masa muda. Osteoarthritis di tangan seringnya diwariskan dan sering terjadi pada wanita paruh baya.

Osteoarthritis paling sering terjadi pada sendi yang menanggung berat badan, misalnya lutut, pinggul, kaki, dan tulang belakang. Osteoarthritis ini sering datang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Kecuali nyeri pada sendi yang terkena, biasanya Anda tidak merasa sakit, dan tidak ada kelelahan yang tidak biasa atau kecapaian seperti pada beberapa jenis arthritis lain.

Pada osteoarthritis, tulang rawan rusak secara bertahap. Tulang rawan adalah bahan licin yang menutupi ujung tulang dan berfungsi sebagai peredam kejut tubuh. Seiring kerusakan bertambah, tulang rawan mulai terkikis, atau tidak bekerja sebaik dulu untuk melindungi sendi. Sebagai contoh, tekanan ekstra pada lutut akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan lutut. Hal tersebut, seiring waktu, menyebabkan tulang rawan untuk terkikis lebih cepat dari biasanya.

Seiring tulang rawan menjadi aus, maka efek bantalan sendi semakin hilang. Hasilnya adalah rasa nyeri sewaktu sendi bergerak. Bersamaan dengan rasa sakit, kadang-kadang Anda dapat mendengar suara gemeretak ketika permukaan tulang rawan yang kasar antara 2 tulang saling bergesekan. Benjolan yang menyakitkan mungkin muncul pada ujung tulang, terutama pada jari tangan dan kaki. Meskipun bukan gejala utama dari osteoarthritis, peradangan dapat terjadi di lapisan sendi sebagai reaksi terhadap kerusakan tulang rawan.

Apakah Gejala Osteoarthritis?

Gejala osteoartritis tergantung pada sendi atau sendi-sendi mana yang terkena. Gejala yang mungkin terjadi yaitu:

  • Rasa nyeri yang mendalam
  • Kesulitan memakai baju atau menyisir rambut
  • Kesulitan mencengkeram benda
  • Kesulitan duduk atau membungkuk
  • Sendi terasa hangat saat disentuh
  • Kekakuan di pagi hari selama kurang dari satu jam
  • Nyeri saat berjalan
  • Kekakuan setelah beristirahat
  • Pembengkakan sendi
  • Kehilangan gerak pada sendi
  • Apa Faktor Risiko Umum untuk Osteoarthritis?


Faktor risiko untuk osteoarthritis meliputi:

  • Jajaran sendi yang abnormal
  • Usia
  • Atletik (cedera dalam olahraga dan atletik)
  • Mengubah beban (meletakkan berat badan pada satu lutut atau pinggul)
  • Jenis kelamin
  • Penggunaan sendi yang berat dan konstan
  • Cedera bersama akibat arthritis jenis lain
  • Operasi lutut
  • Pemakaian berlebihan atau cedera
  • Obesitas atau kelebihan berat badan

Osteoarthritis ini sangat umum dan dapat berdampingan dengan arthritis jenis lain, seperti rheumatoid atau gout.


Apa itu Rheumatoid Arthritis?

Rheumatoid arthritis adalah jenis paling umum dari peradangan arthritis. Lebih dari 1,3 juta orang Amerika yang terkena penyakit ini. Menurut American College of Rheumatology, sekitar 75% dari penderitanya adalah perempuan. Bahkan, antara 1% dan 3% perempuan cenderung untuk mengembangkan rheumatoid arthritis dalam hidup mereka.

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Hal ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh dan untuk alasan yang belum diketahui, sendi merupakan bagian tubuh utama yang dipengaruhi oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh tersebut. Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi yang parah dan kecacatan. Sekitar satu dari setiap lima orang penderita rheumatoid arthritis mengembangkan benjolan pada kulit yang disebut nodul rheumatoid. Benjolan ini sering berkembang di daerah sendi yang menerima tekanan, seperti buku-buku jari, siku, atau tumit.

Apakah Gejala Rheumatoid Arthritis?

Gejala rheumatoid arthritis bisa datang secara bertahap atau mulai secara tiba-tiba. Tidak seperti osteoarthritis, gejala rheumatoid arthritis sering lebih parah, menyebabkan rasa sakit, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kekakuan.

Pada rheumatoid arthritis, Anda mungkin merasa nyeri dan kaku serta mengalami pembengkakan di tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, lutut, pergelangan kaki, kaki, rahang, dan leher. Kadang-kadang rasa sakit terjadi di salah satu bagian tubuh. Namun nyeri rheumatoid arthritis lebih sering terjadi berupa kombinasi dari beberapa sendi, seperti di tangan, lutut, dan kaki.

Pada rheumatoid arthritis, sendi cenderung terlibat dalam pola simetris. Maksudnya adalah jika buku-buku jari di tangan kiri meradang, maka buku-buku jari di tangan kanan juga akan meradang. Setelah jangka waktu tertentu dan bertahap, lebih banyak sendi dapat ikut terasa sakit dan bengkak serta mungkin terasa hangat saat disentuh. Pembengkakan sendi tersebut persisten dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, misalnya membuka kotak, mengemudi, bekerja, berjalan, dan sebagainya..

Gejala lain dari rheumatoid arthritis yaitu:

  • Kekakuan di pagi hari, yang awalnya hanya sebentar, bisa berlangsung berjam-jam atau bahkan sepanjang hari.
  • Kelelahan menyebabkan rasa lemas, loyo,
  • Peradangan dapat menyebabkan nafsu makan berkurang serta penurunan berat badan.
  • Demam, ruam, dan bahkan keterlibatan jantung atau paru-paru dan mata dapat saja terjadi.


Gejala-gejala dan yang dialami diatas, kecuali nyeri sendi dan peradangan pada organ lain, terjadi ketika kerusakan yang dilakukan sistem kebebalan tubuh, menyebar dari sendi ke bagian organ tubuh lain.

Apakah Penyebab Rheumatoid Arthritis?

Pada rheumatoid arthritis, beberapa sel tubuh Anda mengenali salah satu protein tubuh sebagai penyusup asing. Protein tubuh yang terlibat dalam penyakit ini belum ditemukan. Beberapa ahli percaya bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi “bingung” setelah terinfeksi bakteri atau virus dan mulai menyerang jaringan sendi yang normal. Sel kekebalan tubuh tertentu, yang disebut limfosit, dirangsang untuk bereaksi terhadap protein ini. Reaksi ini menyebabkan pelepasan sitokin, yang merupakan pembawa senyawa kimia yang memicu lebih banyak peradangan dan kerusakan. Pertempuran antara zat kimia tubuh tersebut banyak terjadi di sendi, tetapi dapat juga menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Sumber

Sumber: WebMD

Nyeri Lutut Belum Tentu Asam Urat dan Rematik


Panduan Ringkas bagi Penderita Osteoartritis Lutut.

Oleh: dr. Aditya Wahyudi, SpKFR

Teman-teman saya, bahkan dokter saya, bilang nyeri lutut saya akibat asam urat dan rematik. Apa benar?

Bisa saja, tetapi kemungkinan besar bukan. Radang sendi karena asam urat jarang mengenai sendi lutut, paling sering mengenai pangkal ibu jari kaki, dan berupa bengkak mendadak yang timbul dalam semalam. Penyakit rematik lebih cenderung mengenai sendi-sendi kecil, seperti sendi kecil di jari-jari tangan disertai nyeri dan bengkak yang terus-menerus.

Jadi kenapa lutut saya?

Jika usia anda sudah tidak muda dan lutut nyeri saat jongkok, menekuk lutut atau naik turun tangga, disertai kaku lutut di pagi hari, kemungkinan besar anda menderita osteoartritis (disingkat OA) lutut. Bisa juga karena penyebab lain seperti kerusakan tendon (tendinosis) atau peradangan (bursitis), tapi itu lebih jarang lagi.

Apakah OA lutut itu?

Pada OA lutut terjadi kerusakan sendi. Tulang rawan sendi, yang berfungsi melindungi sendi terhadap gesekan antara dua tulang, menjadi tipis dan rusak. Akibatnya terjadi gesekan abnormal dan terasa nyeri. Dapat juga terasa seperti krek…krekk atau terjadi bengkak. Selain tulang rawan sendi, kerusakan dapat juga terjadi pada seluruh bagian sendi, seperti tulang keras dibawah tulang rawan, kapsul sendi, cairan sendi, ligamen, bursa, urat dan otot di sekitar sendi.

Apakah ini yang disebut pengapuran lutut?

Ya, walau sebenarnya tidak tepat juga. Pada OA lutut terjadi pelebaran tulang. Pada ronsen tampak sebagai pertumbuhan tulang berlebihan yang sering dibilang sebagai pengapuran, karena tulang terbentuk dari zat kapur (kalsium).

Apa yang harus saya lakukan?

Sebelum diobati tentukan dulu dengan tepat apa yang terjadi pada lutut anda, oleh dokter yang mengerti benar masalah seperti ini. Jika teman-teman anda menyarankan minum obat atau jamu tertentu, hati-hati, bisa jadi anda minum obat yang tidak tepat dan berbahaya. Jika dokter anda bilang lutut anda terkena asam urat atau rematik, atau dia hanya terus-menerus memberi anda obat penghilang nyeri, maka anda belum menemukan dokter yang tepat untuk lutut anda.

Apa yang dokter akan lakukan?

Pertama dilakukan pemeriksaan fisik. Dokter memeriksa adakah peradangan lutut, tulang rawan mana yang terkena, jaringan sekitar lutut yang terkena, apakah lutut anda X atau O, dan adakah kelainan lain di kaki atau sendi pinggul yang mempengaruhi sendi lutut anda. Kalau perlu dilakukan x-ray atau USG atau pemeriksaan lab darah. Tindakan medis berikutnya bermacam-macam dan berbeda untuk setiap jenis OA lutut dan tiap pasien, bisa terapi fisik, latihan penguatan otot, ortosis lutut, alas kaki khusus, kinesiotapping, termasuk obat dan injeksi lutut jika diperlukan.

Apa yang harus saya lakukan sehari-hari jika saya mengalami OA lutut?

Anda harus berjalan lebih perlahan dan selalu memakai alas kaki empuk. Hindari menekuk lutut, jongkok, dan naik-turun tangga. WC harus kloset duduk. Duduk dengan kaki diselonjorkan (lutut lurus). Sebaiknya sholat sambil duduk saja, selonjor. Hindari naik-turun tangga. Jika harus, lakukan satu per satu undakan. Naik tangga dengan kaki sisi yang sehat lebih dahulu (yang tidak nyeri atau lebih ringan OA-nya), turun tangga dengan kaki sisi yang sakit lebih dahulu.

Olahraga apakah yang boleh saya lakukan?

Olahraga yang tidak membebani lutut anda, seperti bersepeda dan berenang. Hindari berlari dan banyak menekuk lutut. Boleh berjalan di kolam renang atau senam sambil berendam di kolam renang. Daya apung air setinggi pusar akan mengurangi berat badan hingga 50% dan jika setinggi putting dada hingga 75%. Senam yang dilakukan perlahan dan low-impact, seperti Taichi, juga sangat baik bagi penderita OA lutut. Jika anda bersepeda, termasuk sepeda statis, posisikan sadel tidak terlalu rendah sehingga tidak terlalu menekuk lutut saat bersepeda.

Apakah baik jika saya mengkonsumsi obat nyeri terus-menerus?

Pada OA lutut, mengkonsumsi obat nyeri, atau obat antiradang, terus-menerus tidak menyelesaikan masalah. Obat nyeri hanya menghilangkan nyeri, tidak menyembuhkan OA lutut anda. Malah beberapa obat nyeri dapat menimbulkan efek samping seperti luka di saluran pencernaan, bahkan dapat menghambat penyembuhan tulang rawan dan jaringan lunak sekitar sendi.

Apakah boleh saya meminum jamu asam urat dan rematik atau obat herbal untuk nyeri?

Tidak boleh, karena:

Nyeri lutut anda kemungkinan besar karena OA, bukan asam urat dan rematik. OA lutut bukan penyakit yang dapat baik hanya dengan minum obat dokter atau jamu atau obat herbal.
Sebagian besar jamu asam urat dan rematik isinya bukan jamu, tetapi campuran obat anti radang dan steroid. Jika dikonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan banyak efek samping, seperti luka lambung, keropos tulang, daya tahan tubuh menurun, jamur kulit, dan masih banyak lagi. Waspadai jamu yang sudah berbentuk pil atau sacchet. Salah satu tanda jika jamu yang anda konsumsi mengandung obat nyeri kuat adalah jika langsung memberikan efek hilang nyeri dalam waktu ½-1 jam setelah diminum.
Apakah suplemen glukosamin yang saya konsumsi bermanfaat?

Ada tiga macam glukosamin: glukosamin HCl, glukosamin sulfat, dan glukosamin sulfat yang terkristalisasi. Penelitian ilmiah terbaru menemukan glukosamin HCl dan glukosamin sulfat tidak memberikan manfaat untuk OA lutut. Hanya glukosamin sulfat yang terkristalisasi yang bermanfaat. Jika anda mengkonsumsi suplemen glukosamin, coba dibaca kandungannya termasuk glukosamin yang mana. Sebagian besar suplemen glukosamin yang dijual di Indonesia, termasuk yang diimpor dari luar negeri, isinya glukosamin HCl dan glukosamin sulfat.

Obat apakah yang tepat untuk OA lutut saya?

Berbeda-beda setiap orang dan setiap kasus. Dokter spesialis kedokteran fisik & rehabilitasi di Klinik Flex-free akan memilihkan obat yang tepat, sesuai kondisi yang berbeda tiap pasien, dan dengan efek samping seminimal mungkin.

Apakah lutut saya perlu disuntik?

Bisa ya bisa tidak. Berbeda untuk setiap pasien. Ada tiga jenis injeksi yang dapat diberikan untuk OA lutut:

Injeksi steroid. Steroid bermanfaat sebagai anti radang sekaligus anti nyeri, tetapi dapat menghambat penyembuhan jaringan jika digunakan terlalu sering.
Injeksi bahan baku tulang rawan dan cairan lutut, yaitu asam hyaluronat. Ini yang sering disebut ‘suntik oli’ lutut. Biasanya diberikan pada OA lutut yang belum terlalu berat.
Proloterapi. Injeksi ini bertujuan memicu proses regenerasi dan perbaikan kualitas jaringan lunak di sendi lutut. Dapat berupa injeksi dekstrosa atau PRP (platelet rich plasma), yaitu darah pasien sendiri yang diolah dan disuntikan ke lutut. Proloterapi selain disuntikkan ke dalam sendi, juga disuntikkan ke tendon dan ligamen.
Saya diberikan latihan penguatan otot paha depan. Untuk apa?

Pada OA lutut sering disertai kelemahan otot paha depan (kuadriseps). Sedangkan otot kuadriseps berfungsi sebagai ‘rem’ mencegah ‘hentakan’ berlebihan kaki terhadap permukaan tanah saat kita berjalan. Hentakan berlebihan itu yang memicu kerusakan sendi lutut. Anda akan diberikan latihan penguatan otot kuadriseps, yang caranya bisa berbeda-beda untuk tiap pasien.

Adakah alat bantu yang berguna untuk OA lutut?

Beberapa alat bantu, disebut ortosis, dipakai untuk mengurangi beban atau memperbaiki kelurusan sendi yang bermasalah. Pada OA lutut, ada beberapa yang dapat digunakan:

Cane (tongkat tangan). Berguna pada penderita OA lutut yang yang kelebihan berat badan. Digunakan di tangan sisi berlawanan dari lutut yang terkena.
Brace lutut (dekker lutut). Ada dua macam brace lutut. Yang berfungsi mengurangi tekanan pada sendi lutut dan yang berfungsi memperbaiki posisi tulang tempurung lutut.
Bantalan kaki khusus (lateral heel wedge) untuk mengurangi tekanan sendi lutut.
Plester kinesiotaping. Plester ini digunakan untuk memperbaiki posisi tulang tempurung lutut.
Apakah lutut saya perlu di operasi?

Jika kerusakan pada lutut anda sudah terlalu berat dan sudah berusia lebih 65 tahun serta tidak membaik dengan tindakan non-operasi, dapat dilakukan operasi penggantian sendi lutut oleh dokter spesialis bedah tulang.

Friday, December 16, 2016

HEXBIO® GRANUL PROBIOTIK SUPLEMEN MAKANAN


HEXBIO®
GRANUL PROBIOTIK
SUPLEMEN MAKANAN


Bentuk Sediaan
Setiap box berisi 10 sachet

Deskripsi
HEXBIO® adalah sediaan probiotik yang mengandung 6 jenis mikroorganisma hidup. Berbentuk granul dengan warna krem dan berasa jeruk.

Komposisi
Setiap 3 g mengandung:
Bahan aktif: Kultur probiotik (Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei subsp, Lactobacillus lactis, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium longum, Bifidobacterium infantis) 3 x 1010 cfu.
Bahan in-aktif: Laktosa, Sukrosa, Oligosakarida, Perisa jeruk.

Kegunaan
Memelihara kesehatan pencernaan

Aturan pakai
1 kali sehari 2 sachet atau sesuai anjuran dokter
Anak-anak di atas 6 tahun: 1 kali sehari 1 sachet atau sesuai anjuran dokter.
Mengandung bahan tambahan: Laktosa, Sukrosa, Oligosakarida, Perisa Jeruk.

Pemberian
1 sachet dimakan
sebelum atau sesudah makan. Minum segelas air sesudahnya.

Over dosis
Tidak diketahui

Kontraindikasi
Tidak diketahui

Peringatan/ Perhatian
Penggunaan pada ibu hamil harus sesuai petunjuk dokter

Efek samping
Di awal penggunaan, pada beberapa orang dapat menyebabkan konsistensi feses menjadi berkurang tetapi keadaan ini akan kembali normal berangsur-angsur.

Penyimpanan
Simpan di tempat kering dengan suhu di bawah 25°C dan terhindar dari cahaya matahari.

Diproduksi oleh
B-CROBES LABORATORY SDN. BHD.
No. 18 dan 20, Lintasan Perajurit 17G, Taman Perdagangan dan Perindustrian Ipoh, 31400 Ipoh, Perak, Malaysia

Diimpor oleh
PT YUNG SHIN PHARMACEUTICAL INDONESIA
Jl. Mangga Dua Raya C 6 No. 17, Kel. Ancol, Kec. Pademangan, Jakarta Utara

No. Reg. POM SI. 134 203 981

Dipasarkan oleh
PT. SOHO Industri Pharmasi
a SOHO Global Health Company
Jakarta - Indonesia

Monday, October 31, 2016

Ini Cara Membaca Hasil Laboratorium

Sumber

By : Rianti Fajar

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up, umumnya Anda akan membutuhkan pemeriksaan darah di laboratorium sebagai penunjang untuk menegakkan diagnosis. Ketika sudah selesai melakukan pemeriksaan, Anda akan mendapatkan lembaran hasil laboratorium yang berisi kondisi kesehatan Anda saat itu. Namun, ada kalanya orang tidak mengerti cara untuk membaca hasil lab tersebut. Berikut ini panduan cara membaca hasil lab yang dapat membantu Anda.

Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin merupakan molekul di dalam sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin. Normalnya, Hemoglobin pada wanita 12 sampai 14 gram per deciliter (g/dl) dan pada pria 13 sampai 16 g/dl. Ketika Hb seseorang lebih rendah dari angka tersebut, berarti ada gangguan kesehatan yang terjadi seperti anemia atau kelainan ginjal. Sementara Hb yang tinggi bisa jadi mengindikasikan adanya dehidrasi, penyakit paru menahun atau gagal jantung kongestif.

Hematokrit (HMT)

Hematokrit menunjukkan tingkat kekentalan darah. Pada pria presentase HMT berada pada angka 40 sampai 48 persen. Sementara pada wanita 37 sampai 43 persen. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah semakin kental. Peningkatan presentase HMT sering terjadi karena dehidrasi, eklamsia atau adanya efek setelah pembedahan. Sementara HMT bisa menurun saat seseorang mengalami perdarahan luar, gagal ginjal kronik, malnutrisi atau kekurangan vitamin B dan C.

Leukosit

Leukosit merupakan sel darah putih yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Normalnya jumlah leukosit antara lima sampai 10 ribu per mililiter. Leukosit yang tinggi menunjukkan adanya infeksi di dalam tubuh, seperti pneumonia, meningitis, atau radang usus buntu. Namun, jumlahnya menjadi lebih sedikit ketika seseorang menderita malaria, atau infeksi virus.

Trombosit

Trombosit merupakan sel darah yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan. Normalnya, angka trombosit dalam darah mencapai 150 sampai 400 ribu per mililiter. Penurunan trombosit sampai di bawah 100 ribu bisa menyebabkan perdarahan dan hambatan pembekuan darah. Hal ini biasanya terjadi pada pasien demam berdarah.

Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah dengan jumlah paling banyak dan berfungsi untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Jumlah normalnya adalah 4,5 sampai 5,5 juta per mililiter.

Laju Endap Darah (LED)

LED merupakan kecepatan endap eritrosit yang menggambarkan komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit dan plasma. LED biasanya digunakan untuk memantau efek terapi dan perjalanan penyakit kronis. LED akan meningkat bila terjadi infeksi akut lokal, trauma, kehamilan trimester dua dan tiga, operasi dan luka bakar. Sementara itu LED akan menurun saat terjadi anemia, gagal jantung, atau kekurangan faktor pembekuan.

Serum Glutamik Oksoloasetik Transaminase (SGOT)

SGOT yang normal berada pada angka kurang dari 37 unit per liter (u/l). SGOT merupakan enzim transaminase yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Itulah sebabnya bila teradi peningkatan jumlah SGOT bisa diindikasikan adanya gangguan pada hati dan jantung. Pemeriksaan SGOT juga bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya intoleransi laktosa.

Serum Glutamik Pyruvik Transaminase (SGPT)

Angka normal SGPT adalah kurang dari 42 u/l. SGPT merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Peningkatan SGPT bisa jadi menunjukkan adanya trauma atau kerusakan hati.

Asam urat

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin. Purin terdapat pada makanan seperti daging, jeroan, kacang-kacangan, melinjo dan ragi. Normalnya, kandungan asam urat dalam tubuh manusia berkisar antara 3,4 sampai 7 miligram per deciliter (mg/dl). Peningkatan jumlahnya dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti nyeri dan pegal-pegal.

Ureum dan Kreatinin

Jumlah ureum yang normal adalah 10 sampai 50 mg/dl dan kreatinin berada pada angka kurang dari 1,5 mg/dl. Peningkatan jumlahnya mengindikasikan adanya gangguan pada ginjal.

High Density Lipoprotein (HDL)

HDL terdapat dalam plasma darah. HDL sering disebut sebagai lemak baik yang dapat membantu untuk mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah. Normalnya HDL berjumlah 35 sampai 55 mg/dl. Penurunan jumlahnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL memiliki peran utama sebagai pencetus terjadinya berbagai penyakit pembuluh darah seperti stroke dan serangan jantung. Angka normal LDL berada pada kurang dari 130 mg/dl. Lebih dari itu akan semakin meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Glukosa

Pemeriksaan glukosa biasanya dilakukan saat pasien puasa selama 12 jam sebelum pemeriksaan dengan angka normal kurang dari 110 mg/dl atau makan dua jam sebelum pemeriksaan dengan angka normal 145 mg/dl. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya kemungkinan seorang pasien menderita penyakit diabetes.

Friday, October 7, 2016

Bulb Shapes and Base Types Reference Guides

Source


Shop for LED Light BulbsBuy A 19 Standard LED BulbsBuy LED BR Reflector BulbsBuy for Candle Base LED BulbsBuy Globe Shape LED BulbsBuy LED PAR Reflector BulbsBuy LED R Reflector BulbsBuy LED MR16 BulbsBuy LED MR11 BulbsBuy LED MR GU10 Base BulbsBuy LED PAR 16 Reflector BulbsBuy LED PAR 20 Reflector BulbsBuy LED PAR 30 Reflector BulbsBuy LED PAR 38 Reflector BulbsBuy LED BR 20 Reflector BulbsBuy LED BR 30 Reflector BulbsBuy LED BR 40 Reflector BulbsBuy LED S11 BulbsBuy LED T8 Double Pin BulbBuy Medium E26/27 Base LED BulbsBuy Double Contact Bayonet Base LED BulbsBuy Single Contact Miniature Bayonet Base LED BulbsBuy Candelabra E12 Base LED BulbsBuy GU10 Base LED BulbsBuy GU24 Base LED BulbsBuy GU5.3 Base LED Bulbs

UNDERSTANDING THE LED LIGHTING FACTS LABEL - VIDEO & INFOGRAPHIC



Image Map
Share this infographic on your website:
Just copy and paste!



Shop for Compact Fluorescent Light Bulbs - CFLShop for Single Tube 2-Pin CFLShop for Single Tube 4-Pin CFLShop for Double Tube 2-Pin CFLShop for Triple Tube 4-Pin CFLShop for Flat Quad 4-Pin CFLShop for Double Tube 15mm CFLShop for PLL 4-Pin Long Tube CFLShop for BR38 CFL BulbShop for R20 CFL BulbShop for R30 CFL BulbShop for R40 CFL BulbShop for R40 Plug-In CFL BulbShop for A-Shape CFL BulbShop for Globe CFL BulbShop for PAR20 Heavy Duty CFL BulbShop for PAR30 Heavy Duty CFL BulbShop for PAR20 Heavy Duty CFL BulbShop for B13 CFL BulbShop for GU24 CFL BulbShop for Screw-In Spiral CFL BulbShop for Spiral Plug-In CFL BulbShop for T20 CFL BulbShop for G23 CFL Base BulbsShop for GX23 CFL Base BulbsShop for GX23-2 CFL Base BulbsShop for G24q-1 CFL Base BulbsShop for G24q-2 CFL Base BulbsShop for G24q-3 CFL Base BulbsShop for G24d-2 CFL Base BulbsShop for GX24q-3 CFL Base BulbsShop for GX24q-4 CFL Base BulbsShop for GX24q-5 CFL Base BulbsShop for 2G11 CFL Base BulbsShop for 2GX7 CFL Base BulbsShop for Medium E26/27 CFL Base BulbsShop for Candelabra Screw E12 CFL Base Bulbs

Shop for Incandescent Light BulbsShop for A-Shape Incandescent BulbsShop for Incandescent BR Reflectors BulbsShop for Cylindrical Incandescent BulbsShop for Candelabra Base Incandescent BulbsShop for Straight Tip Incandescent Candle Base BulbsShop for Bend Tip Edison Base Incandescent BulbsShop for Straight Tip Edison Base Chandelier BulbsShop for Flame Incandescent Chandelier BulbsShop for CA5 Candelabra Base BulbsShop for Elliptical Reflector BulbsShop for Incandescent Candelabra Base GlobesShop for Incandescent Medium Base GlobesShop for Mid-Break Incandescent Reflector BulbsShop for PAR36 Incandescent Reflector BulbsShop for PAR Incandescent Reflector BulbsShop for Pear Straight Neck Incandescent BulbsShop for R Incandescent Reflector BulbsShop for Straight Side Incandescent BulbsShop for Tubular Incandescent BulbsShop for Incandescent Screw Terminal Base BulbsShop for Incandescent Slip-On Terminal Base BulbsShop for Incandescent Bayonet Base BulbsShop for Incandescent Candelabra E12 Base BulbsShop for Incandescent European E14 Base BulbsShop for Incandescent Intermediate E17 Base BulbsShop for Incandescent Medium E26/27 Base BulbsShop for Incandescent Medium Side Prong Base BulbsShop for Incandescent Medium Skirted E26 Base BulbsShop for Incandescent Modul E39 Base BulbsShop for Incandescent Mogul End Prong Base Bulbs

Buy Halogen Light BulbsBuy Halogen AR111 Screw TerminalBuy Halogen BR Reflector BulbsBuy Halogen BT15 BulbsBuy Halogen J Type Double Ended BulbsBuy Halogen JC Mini BulbsBuy Halogen JD Mini BulbsBuy Halogen JD T10 Mini BulbsBuy Halogen JDR BulbsBuy Halogen JDR/S BulbsBuy Halogen MR16 BulbsBuy Halogen MR-DC BulbsBuy Halogen MR16 GU10 BulbsBuy Halogen PAR16 BulbsBuy Halogen PAR20 BulbsBuy Halogen PAR30 BulbsBuy Halogen PAR36 BulbsBuy Halogen PAR38 BulbsBuy Halogen PAR46 BulbsBuy Halogen Screw Terminal Base BulbsBuy Halogen DC Bayonet Base BulbsBuy Halogen G53 Base BulbsBuy Halogen GY6.35 Base BulbsBuy Halogen G8 Base BulbsBuy Halogen G9 Base BulbsBuy Halogen G4 Base BulbsBuy Halogen GU5.3 Base BulbsBuy Halogen SC Bayonet Base BulbsBuy Halogen GU10 Base BulbsBuy Halogen E17 Intermediate Base BulbsBuy Halogen E26 Medium Base BulbsBuy Halogen E11 Mini Candelabra Base BulbsBuy Halogen GX16d Mogul End Prong Base BulbsBuy Halogen BA15s SC Bayonet Base BulbsBuy Halogen R7S Recessed Single Contact Base Bulbs

Shop for Linear Fluorescent TubesShop for Circline TubesShop for T5 Linear Fluorescent TubesShop for T6 Linear Fluorescent TubesShop for T8 Linear Fluorescent TubesShop for T10 Linear Fluorescent TubesShop for T12 Linear Fluorescent TubesShop for U-Bend Fluorescent TubesShop for Linear Fluorescent Miniature Bi-Pin Base Shop for Linear Fluorescent Bi-Pin Base Shop for Linear Fluorescent Recessed DC Base Shop for Linear Fluorescent Single Pin Base
Buy HID Light BulbsBuy A23 HID BulbsBuy BT37 HID BulbsBuy BT56 HID BulbsBuy ED17 HID BulbsBuy ED18 HID BulbsBuy ED23.5 HID BulbsBuy ED25 HID BulbsBuy ED37 HID BulbsBuy PAR20 HID BulbsBuy PAR38 HID BulbsBuy R40 HID BulbsBuy T6, T7 and T8 Double HID BulbsBuy Single T6 and T7 HID BulbsBuy T15 HID BulbsBuy BY22d SC Bayonet Base HID BulbsBuy FC2 HID Base BulbsBuy G12 Bi-Pin HID Base BulbsBuy R7S Single Contact HID Base BulbsBuy Position Oriented Mogul Base HID BulbsBuy EX39 Mogul Base HID BulbsBuy E39 HID Base BulbsBuy E26 Medium Base HID Bulbs

Lamp Size Reference

How to use the chart: The code number of a bulb consists of a letter or letters followed by a number. The letter indicates the shape of the bulb and the number relates to the diameter of the bulb in eighths of an inch. The most commonly used household bulb is the A-19. The bulb is "A" type and the diameter would be 2 3/8" A 120BR40 is a 120 watt reflector 5" in diameter.













Color Temperature Guide

Kelvin degree lamps used in task lighting are as follows:

KelvinAssociated Effects & MoodsAppropriate Applications
2700°Friendly, personal, intimateHomes, libraries, restaurants
3000°Soft, warm pleasing lightHomes, hotel rooms and lobbies, restaurants, retail stores
3500°Friendly, inviting, non-threateningExecutive offices, public reception areas, supermarkets
4100°Neat, clean, efficientOffice, classrooms, mass merchandisers, showrooms
5000°Bright, alertGraphic industry, hospitals
6500°Bright, coolJewelry stores, beauty salons, galleries, museums, printing




Color Rendering Index

There are two standard measurements for the color characteristics of light: "color rendering index" (CRI), a term used to describe the extent to which an artificial light source is able to render the true color of objects as seen by natural outdoor sunlight which has a CRI of 100, and "color temperature", which expresses the color appearance of the light itself.
Color Rendering Index: Incandescent is used as the base reference of 100 CRI. Compact fluorescent lamps are graded at 82-86 CRI, which is considered high quality color rendering. CRI is a more important consideration for retail lighting design than it is for office lighting.
Any CRI rating of 80 or above is considered high and indicates that the source has good color properties. Incandescent lamps and daylight have a CRI of 100, the highest possible CRI. The higher the CRI of the light source, the "truer" it renders color.
Color Temperature: Refers to the way color groups are perceived – the psychological impact of lighting. Color temperature is how cool or warm the light source appears.
The color temperature of a light source is a numerical measurement of its color appearance. This temperature is based on the principle that any object will emit light if it is heated to a high enough temperature and that the color of that light will shift in a predictable manner as the temperature is increased. This system is based on the color changes of a black metal as it is heated from a cold black to a white hot state. As the temperature increases, the color would shift gradually from red to orange to yellow to white and finally to a blue white. Color temperature is measured in degrees Kelvin (K). Colors and light sources from the red/orange/yellow side of the spectrum are described as warm (incandescents) and those toward the blue end are referred to as cool (natural daylight).
The sun, for example, rises at approximately 1800 Kelvin and changes from red to orange to yellow and to white as it rises to over 5000 Kelvin at high noon. It then goes back down the scale as it sets.