Gold Price

Category

Search This Blog

Sunday, May 20, 2018

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker)


Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) – MCB (Miniature Circuit Breaker) atau umumnya disebut dengan Breaker merupakan salah satu perangkat penting dalam instalasi listrik. MCB yang digunakan sebagai pelindung rangkaian listrik ini umumnya digunakan sebagai pengaman mesin di pabrik maupun sebagai pembatas arus di rumah dan gedung.

Untuk melindungi keselamatan kita sendiri maupun keamanan perangkat listrik rumah kita,  kita perlu memilih dan menentukan MCB/Breaker yang sesuai dengan kebutuhan kita. Anda dapat membaca artikel “Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah” untuk menentukan pilihan MCB sesuai dengan daya listrik yang digunakan oleh rumah anda.

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker)
Pada umumnya, Batas Arus dan karakteristik kurva sebuah MCB telah tercetak di permukaan MCB itu sendiri. Cara membacanya pun mudah. Berikut ini beberapa tulisan atau kode penting yang tercetak di MCB itu sendiri dan perlu kita ketahui.



Arti kode MCB (Miniature Circuit Breaker)

Model Number (Nomor Model)
Untuk mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen, setiap MCB dilengkapi dengan nomor modelnya. Setiap produsen memiliki penomoran masing-masing. Jika ada keluhan, kita dapat menyebutkan nomor modelnya sehingga produsen ataupun penjual dapat dengan mudah mengetahui jenis dan nilai MCB yang bersangkutan.

Batas Arus dan nilai kurva MCB
Seperti gambar contoh diatas, terdapat tulisan C16. C menandakan karakteristik kurvanya yang terdiri dari 3 tipe umum yaitu B, C dan D. Tipe B akan trip apabila terjadi kelebihan arus sebesar 3 hingga 5 kali lipat. Tipe C akan trip apabila arus yang melewatinya lebih besar 5 hingga 10 kali. Sedangkan tipe D adalah 10 hingga 25 kali.

Pemilihan karakteristik kurva ini harus hati-hati, peralatan yang berbeda memerlukan jenis karakteristik yang berbeda pula. Contohnya seperti peralatan-peralatan listrik yang memiliki beban resistif (Heater dan Lampu Penerangan) harus menggunakan MCB tipe B, Peralatan listrik yang memiliki beban induktif seperti Pompa dan Motor harus menggunakan MCB tipe C sedangkan peralatan listrik yang memiliki beban induktif dan kapasitif yang sangat tinggi harus menggunakan MCB tipe D.

Bagian Angka di belakang karakteristik kurva adalah batas Arus listrik dalam satuan Ampere. Contoh diatas menunjukan angka 16 yang artinya adalah 16 Ampere.

Tegangan Operasional
Nilai Tegangan Operasional adalah dalam satuan Volt. Tulisan ini menyatakan nilai Tegangan yang dapat digunakan. Listrik 3 fase biasanya menggunakan MCB 400V atau 415V sedangkan fase tunggal adalah 230V atau 240V. Pilihlah nilai tegangan operasional sesuai dengan aplikasinya. Ada MCB yang dapat diaplikasikan untuk listrik fase tunggal dan listrik 3 fase. Ada juga yang hanya salah satunya.

Kapasitas Breaking MCB
Yang dimaksud dengan Kapasitas Breaking MCB (MCB Breaking Capacity) adalah kemampuan kerja atau daya tahan MCB. Jika MCB-nya tertulis 6000, ini berarti MCB yang bersangkutan masih baik hingga maksimal 6000A dan akan rusak jika arus yang mengalirinya melebih 6000A.

Kelas Energi
Kelas Energi atau Energy Class adalah spesifikasi MCB yang menyatakan karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB. Kelas Energi pada MCB diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas 3 adalah yang terbaik karena memungkinkan energi yang melaluinya sebesar 1,5L joule/detik.

Indikator Status
Indikator Status terdiri dua yaitu ON dan OFF. Jangan beli MCB yang tidak memiliki indikator status yang jelas karena akan menyebabkan kebingungan sehingga mengakibatkan kerusakan yang serius atau berpotensi membahayakan.

Simbol Operasi MCB
Simbol Operasi MCB ini menunjukan jumlah Pole MCB, jika terdapat dua simbol berarti MCB yang bersangkutan adalah MCB dua pole.

Demikian cara mengetahui arti kode pada MCB, semoga bermanfaat.

Sumber

Sunday, May 13, 2018

Satuan pada Batere: volt, watt, mAh, Ah, Wh


Berikut ini adalah beberapa satuan yang sering dipakai pada batere, terutama batere smartphone:


  • V / volt
  • W / watt
  • mAh / miliampere-hour
  • Ah / ampere-hour
  • Wh / watt-hour
  • volt  / V adalah satuan yang menyatakan tegangan pada batere. Tegangan ini adalah beda potensial listrik.


Penulisan satuan volt adalah volt dengan huruf kecil, atau singkatan V dengan huruf besar.

Watt / W adalah satuan yang menyatakan daya atau konsumsi energi per detik. Secara rumus watt (daya) = volt (tegangan) x ampere (arus). Makin besar daya maka makin besar konsumsi energi. Misal lampu dengan angka watt lebih tinggi lebih terang daripada lampu dengan watt kecil. Setrika listrik dengan watt tinggi lebih panas daripada setrika dengan watt kecil.

Penulisan satuan watt adalah watt dengan huruf kecil atau singkatannya W dengan huruf besar.

mAh (miliampere-hour) adalah gabungan dari mA (miliampere) dan hour (jam). Satuan ini dipakai di batere, yang maksudnya adalah kemampuan batere tersebut memberikan arus, atau dengan kata lain adalah kapasitas batere/daya tampung batere tersebut. Satuan mAh adalah hasil kali antara arus yang diberikan oleh batere dan berapa lama batere tersebut dapat memberikan arus sebesar itu.

Misal ada batere berkapasitas 1000 mAh, maka batere tersebut dapat memberikan arus 1000 mA selama 1 jam, atau 500 mA selama 2 jam, atau 2000 mA selama 1/2 jam. Dalam prakteknya batere makin boros ketika arusnya besar, jadi kalau kita paksa dia memberi arus besar, durasi arus itu tidak sebesar hasil perhitungan.

Berikut ini contoh batere NiMh dengan kapasitas 4700 mAh.


Batere NiMh dengan kapasitas 4700 mAh

Ah atau ampere hour mirip dengan Ah, hanya saja di sini digunakan satuan A (ampere), bukan mA (miliampere).  1 A = 1000 mA. Satuan Ah sering dipakai untuk batere besar, sedangkan batere kecil menggunakan satuan mAh.

Berikut ini contoh batere yang menggunakan satuan Ah


Batere 12V 70 AH

Wh atau watt-hour adalah satuan yang menyatakan energi total pada sebuah batere. Wh ini dapat dihitung dengan mengalikan tegangan batere (volt) dengan kapasitas batere (Ah). Misal jika diketahui kapasitas batere 2600 mAh dengan tegangan 3.8 volt, maka energi total pada batere adalah 2600 mAh x 3.8 volt= 9880 mWh atau 9,88 Wh. Berikut ini contoh batere Samsung Galaxy S4 yang mencantumkan satuan Wh.


Batere smartphone Samsung Galaxy S4 3.8 volt 9.88 Wh