Gold Price

Category

Search This Blog

Tuesday, June 29, 2010

Apa itu Leadership (Kepemimpinan)








By. Much Marzuki @2009


Terjemahan dari buku karya Founder NLP Bpk. Robert B.Dilts ( Visionary Leadership Skills )




“Management is doing things right; leadership is doing the right things.” -Peter F. Drucker-




“LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)”


Definisi LEADERSHIP :


Dimana salah satu dari keahlian yang amat paling penting dalam kehidupan di dunia yang sedang berubah ini, adalah mempunyai keahlian dalam memimpin. Dalam hal ini terlihat peningkatannya ketika kita berusaha untuk beradaptasi dengan semakin banyak perubahan dalam masyarakat kita dan tempat kerja selama dari akhir abad lalu sampai sekarang. Ketika kita berusaha untuk menentukan nasib kita sendiri dan membawa arah nasib dari keluarga kita, komunitas, organisai dan planet kita ini, kebutuhan dari Kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu kunci dari kesuksessan masa depan kita dan bagaimana kita dapat bertahan ?


Akan tetapi apakah Kepemimpinan itu ? dan siapa yang memilikinya ? dapatkah Anda mengembangkan kemampuan memimpin ? atau mungkinkah hal ini merupakan bawaan dari lahir ? Sebagian orang menganggap bahwa kepemimpinan itu harus dipelajari dan diperoleh, sebagian lagi menganggap bahwa kepemimpinan itu sudah merupakan pemberian yang tidak dapat diajarkan.

Dimana banyak yang menulis mengenai kepemimpinan hanya memusatkan pada “Karakteristik” dari para pemimpin yang baik. Dan sayangnya, hanya karakteristik-karakteristik ini terlalu umum dalam nilai prakteknya guna seseorang yang sedang mencoba untuk menjadi seorang pemimpin yang lebih baik. Misalnya dengan mengatakan bahwa pemimpin yang baik itu “pembawaanya optimis” atau “jujur” dan “memberi inspirasi”, dimana hal-hal ini merupakan sedikit dasar praktis untuk pengembangan atau perbaikan keahlian yang spesifik. Hal-hal di atas itu biasanya merupakan dari suatu penilaian yang dibuat oleh orang lain atas perilaku kita.


Sering kali deskripsi dari kepemimpinan efektif menitik beratkan pada apa yang telah berlangsung secara efektif dalam dunia usaha, kebudayaan atau lingkungan, Namun dalam perbuatan, gaya atau karakteristik yang membuat seorang pemimpin “baik” dalam suatu konteks mungkin tidaklah efektif bahkan mungkin dapat mengecewakan bagi orang lain.

Beberapa penelitian tentang kepemimpinan yang bertumpu pada “Outcome” dari kepemimpinan efektif, dengan menunjukan bahwa pemimpin yang baik “Menciptakan Visi”, “menggerakkan komitmen”, “mengenali kebutuhan” dan lain-lainnya. akan tetapi dengan hanya mengetahui tujuan-tujuan ini tidaklah cukup.


Kunci dari benar-benar untuk memperolehnya itu, membutuhkan “mental” dan “keahlian perilaku” yang sesuai untuk mempraktekkannya.


Tujuan dari tulusan ini adalah untuk mendefinisikan dan menelaah beberapa model spesifik, prinsip dan keahlian yang dapat membuat Anda menjadi pemimpinan yang sukses, dalam hal ini misalnya “bagai mana” untuk menjadi pemimpin yang efektif ?

Dalam mendefinisikan “kepemimpinan” yang efektif, amatlah penting bagi kita untuk dapat membedakan antara (a) “Pemimpin”, (b) “Kepemimpinan”, (c) “Memimpin”.


Posisi “Pemimpin” merupakan suatu peran dalam sistem tertentu. Seseorang secara formal dapat berperan sebagai seorang pemimpin mungkin memliki keahlian dalam memimpin dan mungkin juga tidak mempunyai keahlian dalam memimpin, juga mungkin memiliki kemampuan memimpin dan mungkin juga tidak mempunyai kemampuan memimpin.

“Kepemimpinan” berhubungan langsung dengan keahlian, kemampuan dan tingkat pengaruh seseorang. Kepemimpinan mungkin dapat terlihat dari orang-orang yang bukan pemimpin secara formal.
“Memimpin” merupakan suatu akibat dari penggunaan peran dan kemapuan kepemimpinan untuk mempengaruhi orang lain.

Dalam arti yang lebih luas, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai “kemampuan untuk mempengaruhi orang lain menuju pencapaian tujuan”, oleh karena itu seorang pemimpin memimpin suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang saling bekerja sama sampai mencapai tujuan akhir. Didalam bisnis atau organisasi, “kepemimpinan” sering kali dibedakan dengan “Manajemen”, dimana manajemen biasanya didefinisikan sebagai “Membuat sesuatu melalui orang lain”.

Sedangkan kepemimpinan didefinisikan sebagai “Membuat orang lain mengerjakan sesuatu”.


Jadi, kepemimpinan berhubungan erat dengan membangkitkan Hasrat ( motivasi ) dan mempengaruhi orang lain.

Dalam pandangan-pandangan yang baru muncul tentang kepemimpinan, pemimpin tidaklah memiliki pengaruh hanya karena mereka “bos” atau “pimpinan”.


Pemimpin lebih merupakan mereka yang berkomitmen untuk “menciptakan dunia dimana orang-orang ingin menjadi bagian darinya”.

Komitmen ini menurut seperangkat model dan keahlian untuk menonjolkan Visi secara efektif dan ekologis yang akan mengarahkan mereka yang berkomitmen untuk berubah.


Hal ini melibatkan komunikasi, interaksi dan pengaturan hubungan dalam suatu organisasi, “network” atau sistem sosial untuk menuju aspirasi tertinggi.


Nicholls (1988) menunjukan bahwa beberapa kebingungan yang muncul dalam penelitian tentang kepemimpainan, dikarenakan ada tiga perbedaan yang mendasar dan perspektik kepemimpinan. Ia menyebutnya sebagai META. MAKRO dan MIKRO.

1. Meta Leadership: menciptakan sebuah “gerakan” dalam arah yang luas dan umum ( misalnya hak-haK sipil, komputer rumah, atau glasnost ). Meta Leadership, “menghubungkan individu-individu melalui visi pimpinanya kepada lingkungan. Dengan melakukan hal ini, akan terlepaslah energi dan menciptakan pengikut-pengikut yang antusias.



2. Macro Leadership: “peran pemimpin dalam menciptakan organisasi yang sukses diperoleh melalui dua cara: a/ menemukan jalan yang pasti, b/ membangun kebudayaan.


Menemukan jalan merupakan penemuan penemuan jalan menuju masa depan yang berhasil. Membangun kebudayaan dapat dilihat sebagai menggiring orang kedalam suatu organisasi yang bertujuan, dan yang dapat berjalan melalui jalan yang telah ditemukan atau menfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada secara penuh.  Aktifitas Macro Leadership dapat mempengaruhi orang dengan menghubungkan mereka dengan entitas mereka dan menjadi bagian dari organisasi secara keseluruhan atau hanya dalam divisi, departemen atau kelompok.

Pemimpin mempengaruhi individu dengan memberikan kepada bawahan-bawahannya jawaban-jawaban atas pertanyaan :

  1. Apakah organisasi ini … ?
  2. Dimana saya cocoknya berada ….?
  3. Bagai mana saya dinilai ….?
  4. Apakah yang diharapkan dari saya ….?
  5. Mengapa saya harus berkomitmen ….. ?

Dalam prosesnya, pemimpin menciptakan anggota-anggotanya yang berkomitmen dalam organisasi.

3. Berbeda dengan dua kepemimpinan diatas, Micro Leadership ” menitik beratkan pada pemilihan Gaya kepemimpinan untuk menciptakan suasana kerja yang efektif dan memperoleh kemauan untuk bekerjasama guna menyelesaikan pekerjaan dengan menyesuaikan gaya seseorang dalam dimensi kembar dari tugas dan perilaku hubungan.

Pilihan gaya kepemimpinan tergantung dari bawahan-bawahan tertentu dengan pekerjaan/tugas yang harus diselesaikan, oleh karena itu tergantung keadaan dari pemimpin mengarahkan orang-orang didalam organisasinya dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan tertentu. Bila gaya kepemimpinan disesuaikan dengan benar, orang-orang akan secara sukarela bekerja dalam sebuah suasana kerja yang efesien”.


INGAT !!!!!!!!!!


” Menciptakan sebuah dunia dimana orang-orang ingin menjadi bagian darinya ” pada suatu titik membutuhkan perpaduan dari ketiga tipe Kemampuan Kepemimpinan tersebut.


CATATAN????


Nah!!! bila Anda sekarang menjadi pemimpin, seperti apakah cara 


Anda Memimpin??????


  • Apakah Anda memimpin agar DITAKUTI oleh bawahan????????
  • Apakah Anda memimpin agar harus DIHORMATI oleh bawahan??????
  • Apakah Anda memimpin agar DITURUTI dan DIPATUHI oleh bawahan??????
  • Apakah Anda memimpin agar DISEGANI dan DISUNGKANI oleh bawahan, sedangkan dengan sesungguhnya Anda itu tidak mempunyai WIBAWA dan perilaku yang ARIEF BIJAKSANA!!!!!

Yang pasti dan jelas adalah saya Manusia yang tidak TAHU DIRI, dikarenakan tidak mau tau akan SUMBER DAYA yang saya punyai tidak pernah digali dan dimanfaatkannya. sehingga saya selalu menggunakan KINESTIK ketimbang VISUAL dan AUDITORIAL saya. dan sering AUDITORIAL saya Melengking dan VISUAL saya melotot akibat KINESTEIK saya terusik disebabkan tidak kenyamanan saya.
Sehingga wajarlah saya menjadi Tukang Tipu dan Bohong yang tidak tahu Diri.

Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:



  1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.
  2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
  3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.
  4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.
  5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
  6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.
  7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

0 comments:

Post a Comment