Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Tuesday, May 29, 2012
Sumpit di Surga dan Neraka
Jika Anda ingin tahu perbedaan surga dan neraka, kisah ini bisa memberi sedikit gambaran.
Seorang wanita tua yang baik hati dan selalu mengabdikan diri untuk menolong orang lain jatuh sakit dan meninggal. Sebelum ditetapkan akan masuk ke surga dan neraka, wanita itu punya permintaan pada malaikat, "Biarkan aku melihat perbedaan surga dan neraka," sang malaikat mengabulkan permohonan wanita tua itu, dia dibawa terlebih dahulu ke neraka.
Di neraka, sang wanita tua melihat sebuah ruangan dengan meja panjang. Di atasnya, terdapat limpahan makanan yang tampak lezat. Ada yang berbeda, semua manusia di neraka ternyata tidak memiliki siku, tangan mereka tak bisa ditekuk dengan sumpit yang menempel di jari-jari. Seperti apapun mereka memakai sumpit untuk memasukkan makanan ke mulut, sia-sia karena lengan mereka tak dapat ditekuk, lurus, dan kaku.
Manusia-manusia di neraka tampak sengsara, mereka tampak menderita, frustasi dan kelaparan sekalipun di depan mereka banyak makanan yang melimpah ruah. Sang wanita tak tahan dengan penderitaan penghuni neraka, "Malaikat, mengapa mereka demikian?", lalu sang malaikat menjawab, "Tentu saja, ini neraka." Kemudian sang malaikat membawa wanita tua ke surga.
Di surga, keadaan ternyata tak jauh berbeda dengan neraka. Ada meja panjang yang dilengkapi dengan setumpuk makanan yang tampak lezat. Manusia yang menghuni surga ternyata memiliki kesamaan dengan penghuni neraka, mereka memiliki lengan yang kaku dan tak bisa ditekuk, dengan sumpit menempel pada jari.
Berbeda kondisi dengan penghuni neraka, para penghuni surga tampak bahagia, sehat dan beberapa dari mereka tertawa riang gembira. "Aku pikir keadaan di sini tak jauh berbeda dengan neraka, tangan kaku dan sumpit yang menempel," ujar sang wanita tua. Kemudian sang malaikat tersenyum, "Tentu saja berbeda, di surga, dengan kondisi tubuh yang sama dengan penghuni neraka, mereka tak keberatan saling menyuapi satu dan yang lain."
Sahabat, kira-kira seperti itulah gambaran surga yang bisa kita ciptakan di dunia. Memang, surga dan neraka masih menjadi misteri saat kita bernapas, tetapi kita bisa menciptakannya di dunia, dengan cara tidak keberatan membantu orang lain dan mau terus belajar untuk menemukan solusi di antara masalah hidup yang ada.
Saturday, May 26, 2012
108 Kata Perenungan Master Cheng Yen
- Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijaksana merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.
- Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan.
- Jika ingin meningkatkan kebijaksanaan, kita mesti membebaskan diri dari sifat kemelekatan dan keraguan.
- Cita-cita boleh saja tinggi dan jauh kedepan, namun langkah yang diperlukan untuk itu, harus diterapkan sejak sekarang.
- Jangan mengenang terus jasa yang telah diberikan, jangan melupakan kesalahan yang pernah dibuat. Lupakanlah dendam yang ada di dalam hati, namun jangan melupakan budi baik yang pernah diterima.
- Keinginan yang belebihan, selain mendatangkan penderitaan juga sering menggiring orang melakukan perbuatan yang mendatangkan karma buruk.
- Jangan takut terdorong oleh orang-orang yang lebih mampu dari kita. Karena dorongan tersebut akan memberi semangat untuk terus maju.
- Orang tidak mempunyai hak milik atas nyawanya, melainkan hanya memiliki hak untuk menggunakannya.
- Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukankalh perbuatan baik meskipun kecil.
- Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik.
- Orang berbudi luhur mempunyai tujuan hidup, sedang orang yang berpikiran sempit menganggap hidup sebagai tujuan.
- Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.
- Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran, pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.
- Dengan memiliki keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada hal yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Orang harus menyayangi diri sendiri baru dapat mencintai orang di seluruh dunia.
- Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.
- Tidak perlu merasa khawatir atas banyaknya masalah, yang perlu dikhawatirkan hanya masalah yang sengaja dicari-cari.
- Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas budi orangtua.
- Jika enggan mengerjakan hal kecil, maka kita pun akan sulit menyelesaikan tugas yang besar.
- Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian harus lemah lembut, dan hati harus peka.
- Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Keserakahan, kebencian, dan kebodohan merupakan 3 racun dalam kehidupan manusia. Atasi keserakahan dengan berdana, kebencian dengan hati yang welas asih, dan atasi kebodohan dengan kebijaksanaan.
- Penyesalan adalah pengakuan dari hati nurani, dan dapat juga dikatakan sebagai pembersihan terhadap kekotoran batin.
- Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.
- Hidup manusia tidak kekal. Bersumbangsihlah pada saat Anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya.
- Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status social, dan harta kekayaan dalam menjalani hidup.
- Malapetaka dan bencana yang melandai dunia, sebagian besar merupakan hasil perbuatan orang-orang yang sehat jasmaninya, namun cacat rohaninya.
- Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri sendiri.
- Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan.
- Pikiran dan perilaku kita sendiri yang menciptakan dan menentukan surga dan neraka.
- Sumber penderitaan manusia ada 3, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
- Penyakit pada tubuh tidaklah menakutkan, batin yang sakit justru lebih mengerikan.
- Kebijaksanaan diperoleh dari bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Apabila ia menghindar dari masalah yang ada, maka ia pun tidak akan dapat mengembangkan kebijaksanaannya.
- Sumber dari kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu "memiliki".
- Ada sebagain orang yang sering merasa risau, akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
- "Keserakahan", selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.
- Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.
- Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
- Bila kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.
- Orang yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih.
- Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain.
- Mengernyitkan dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak tersenyum saja?
- Hati hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah.
- Niat baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan baik yang ada.
- Setiap hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua dan semua makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka.
- Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani.
- Tidak peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan keuletan.
- Orang yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang lain.
- Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang baik.
- Kasih sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan selamanya adalah kasih sayang yang tak berwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih.
- Cinta kasih harus bagaikan seduhan the wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya.
- Hadiah paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf.
- Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan lakukanlah perbuatan baik.
- Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga.
- Kesuksesan hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan sebaik-baiknya.
- Semua manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan.
- Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
- Hendaknya kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.
- Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
- Bekerja untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan.
- Sumber penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tidak bisa memperoleh yang diingankannya, dia akan menderita, namun bila telah memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan.
- Kesederhanaan adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan.
- Hakekat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kita hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup.
- Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan.
- Bila dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai.
- Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.
- Merupakan suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling bersyukur.
- Dengan berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa menderita.
- Mengurangi nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan gembira, nyaman dan bebas tanpa beban.
- Pandai menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh pengertian.
- Pada umumnya orang lebih dapat menanggung beban kerja yang berat daripada menanggung kebencian, namun orang yang berkepribadian mulia adalah orang yang dapat melupakan kebencian.
- Cara berterima kasih dan membalas budi kepada bumi adalah dengan terus mempertahankan konsep pelestarian lingkungan.
- Intropeksi dirilah bila mendapat kritikan orang lain. Jika salah harus diperbaiki; bila tidak bersalah, cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada.
- Berjiwa besar menerima kekurangan orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa di tengah hal yang biasa.
- Binalah cinta kasih yang tulus dan murni. Hati tidak akan risau bila tidak mengharapkan pamrih atau merasa rugi dalam memberikan cinta kasih.
- Menghibur orang dengan kata-kata yang baik dan lembut, melerai perselisihan dengan kata-kata bijaksana dan membantu kesulitan orang lain dengan tindakan nyata, inilah yang dinamakan berdana.
- Selalu mengejar kenikmatan materi adalah sumber penderitaan manusia. Menderita bila tak bisa memperolehnya, dan bila bisa memperolehnya akan merasa belum puas. Semuanya merupakan penderitaan yang tak akan pernah berakhir.
- Mampu merasakan kebahagiaan orang lain seperti kebahagiaan sendiri adalah kehidupan yang penuh dengan kepuasan dan paling kaya akan makna.
- Jangan menganggap enteng perbuatan baik sekecil apa pun, karena bila terhimpun menjadi satu merupakan bantuan yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain.
- Seulas senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah.
- Kehidupan kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
- Jangan mencemaskan beban yang berat, asalkan tetap berjalan di arah yang benar, pasti akan samapi ke tujuan.
- Orang yang selalu mengasah orang lain, dirinya sendiri akan terasah, namun bagi orang yang selalu diasah, selain tidak rusak, malah akan lebih bersinar cemerlang, bagaikan berlian yang sesungguhnya.
- Prinsip penting mencapai keselarasan dalam penyelesaian masalah adalah menyadari kapan saatnya maju dan kapan saatnya mengalah.
- Dengan bersabar dan mengalah, hidup akan damai dan tenteram; saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka.
- Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu, kesempatan itu akan berlalu dan semuanya sudah terlambat.
- Mampu mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling mengasihi, dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah dicapai dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi.
- Jangan menyia-nyiakan waktu; lakukan hal yang bermanfaat dengan langkah yang mantap.
- Tak ada yang tidak dapat diatasi dalam hidup ini; dengan adanya tekad, maka segalanya akan dapat diatasi.
- Jangan pusingkan apakah orang akan memperbaiki perilaku atau sikap buruknya, yang terpenting adalah kita tetap melatih diri dengan sebaik mungkin.
- Bila cermin dalam hati dapat selalu dibersihkan, maka dapat secara jelas membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
- Jadikan batin kita sebagai tempat pelatihan diri dan hargailah semua orang dengan sikap kesetaraan.
- Sebuah tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan.
- Walaupun memiliki impian dan harapan pada masa berabad-abad kedepan, namun jangan sampai mengabaikan hal yang ada pada saat sekarang.
- Kepintaran adalah kemampuan untuk membedakan mana yang menguntungkan dan merugikan. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah.
- Jangan meremehkan kemampuan sendiri, karenanya mulailah dengan mengubah kondisi hati kita barulah dapat mengubah dunia agar menjadi lebih baik.
- Lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada mencari kelemahan dan kesalahan orang lain.
- Hadapilah kesalahan orang lain dengan lapang dada dan lemah lembut.
- Iblis yang ada di luar diri kita tidaklah menakutkan, yang mengerikan adalah iblis yang terdapat di dalam hati.
- Kehidupan manusia bagaikan meniti kawat baja. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melihat ke depan, malah sebaliknya selalu menoleh ke belakang, kita pasti akan terjatuh.
- Faktor pemersatu dalam organisasi adalah toleransi dan tenggang rasa terhadap pendapat yang berbeda.
- Berbakti adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orangtua.
- Kebiasaan buruk bagaikan virus yang menyerang batin manusia, harus dicegah jangan sampai berkembang.
- Berdana ada 3 macam, memberi bantuan makanan dan pakaian, memberikan nasehat bagi orang yang hatinya sedang hampa, dan memberikan kedamaian kepada orang yang panic dan ketakutan.
- Masalah di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikan.
- Orang yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat meningkatkan kebijaksanaanya.
Sumber
Meledakkan Kemelekatan
By Gede Prama
Kebenaran itu mengerikan, mungkin itu warna dominan interaksi antarmanusia di awal abad 21. Yakin benar kemudian melakukan pembunuhan. Amerika Serikat dkk yakin benar maka berani menyerang Afghanistan dan Irak. Teroris yakin benar maka bom diledakkan. India-Pakistan, Palestina-Israel, Korea Utara-Korea Selatan hanyalah contoh bagaimana kebenaran diikuti kebencian.
Sehingga dalam totalitas jadilah kebenaran berwajah mengerikan. Bila ditelusuri, ideologi dan agama khususnya kerap digunakan sebagai baju luar dari badan asli yang bernama kemelekatan. Ada kemelekatan harga diri, ketidakadilan, dendam. Dan inilah yang menghasilkan kehidupan mengerikan.
Meledakkan kemelekatan
Di Timur sudah lama disadari kalau kemelekatan adalah awal kemelaratan. Karena itulah dalam sebagian kearifan Timur, kemelekatan menjadi fokus yang diledakkan. Zen adalah salah satunya.
Dari segi sejarahnya, bibit Zen berasal dari India, tumbuh di China, berbunga di Jepang. Ada yang mengkaitkan Zen dengan Buddha, ada yang tanpa embel-embel agama. Dan apa pun keterkaitannya, Zen bertemakan yang satu: meledakkan kemelekatan. Mungkin karena berbunga di Jepang, kemudian hampir semua yang diledakkan Zen berbau Buddha.
Zen sebenarnya lebih cocok dengan jiwa yang sudah dewasa. Namun karena kedewasaan mudah tergelincir pada kemelekatanlah, maka dibutuhkan peledakan. Dan dalam sejarah Zen, banyak guru yang mengalami pencerahan setelah diledakkan oleh cerita-cerita Zen seperti di bawah.
Bagi jiwa yang kearifannya masih memerlukan banyak pertumbuhan, Zen bisa mengundang ketersinggungan. Untuk itulah, tulisan ini belum-belum sudah minta maaf. Memaafkan adalah salah satu sifat mulia Buddha dan tokoh suci lainnya.
Mari mulai dengan cerita Zen pertama. Suatu hari ada pendeta Zen yang kedinginan. Semua kayu bakar sudah habis. Dengan enteng diambil patung Buddha dari kayu kemudian dibakar. Kontan saja ini mengundang marah orang: berani-beraninya membakar patung Buddha? Pendeta ini menjawab: ‘Yang masih bisa terbakar bukan Buddha’.
Tidak saja dalam Zen, di banyak negara keseharian manusia ditandai oleh mudah terbakarnya emosi gara-gara agama dll. Karena berbagai faktor, ada manusia yang demikian melekat dengan agama. Sedikit-sedikit tersinggung. Sehingga jadilah agama bukan sebagai sumber kesejukan, melainkan sumber api yang membakar. Dengan indah kemelekatan ini diledakkan: ‘yang masih bisa terbakar hanyalah kepalsuan’.
Cerita Zen kedua, suatu kali ada raja yang telah membangun tidak terhitung jumlah tempat ibadah datang ke Bodhidharma. Dengan bangga raja ini bertanya: saya sudah membangun ratusan tempat ibadah, berapa pahalanya? Tanpa menoleh Bodhidharma menjawab: ‘tidak ada pahala-pahalaan!’.
Inilah persoalan kekinian. Berbuat namun melekat. Tentu saja ada pahala. Karena ini hukum alam. Namun melekat kalau tindakan harus diikuti pahala, maka bertindak membuat pelakunya tidak bebas, kotor dengan ego, salah-salah kecewa. Ini yang diledakkan Bodhidharma dengan: ‘berbuat, lepas, ikhlas’.
Cerita Zen ketiga. Suatu hari dua pendeta Zen berjalan di tengah hutan. Tiba-tiba pendeta Zen yang lebih tua mau kencing. Dengan tanpa beban pendeta tua ini kencing di sebelah patung Buddha. Tentu saja yang muda marah. Tanpa menoleh seinchi pun pendeta tua tadi bertanya: tunjukkan saya tempat di mana tidak ada Buddha? Tentu saja dijawab standar kalau semua tempat adalah Buddha. Dengan enteng pendeta tua bertanya balik: kalau begitu saya kencing di mana dong?
Menganggap atribut agama sebagai sesuatu yang suci tentu baik. Namun melekat berlebihan pada konsep kesucian, kemudian memproduksi kekotoran batin , tentu layak direnungkan. Terutama karena kesucian tidak diciptakan untuk menghasilkan kemarahan/permusuhan.
Lebih-lebih kalau konsep kesucian menghasilkan pembunuhan. Kesucian juga mengerikan. Kemelekatan ini yang diledakkan cerita Zen ketiga: kesucian ada karena ada kekotoran, tanpa kekotoran kesucian menghilang. Totalitas dari keduanya itulah yang membebaskan.
Cerita Zen keempat paling banyak dikenal. Sudah lama orang disuruh bertanya: bagaimana suara tepuk tangan yang dilakukan oleh sebelah tangan? Kendati sudah berumur ratusan tahun, sampai kini pun pertanyaan ini masih terbuka. Seperti menitipkan makna, tidak semua pertanyaan bisa dijawab pikiran.
Bila ada sesuatu yang belum bisa dimengerti, kemungkinan ia jauh di atas kemampuan pikiran untuk bisa mengerti. Atau sebaliknya, terlalu sederhana untuk bisa memuaskan kerumitan pikiran. Penghakiman berlebihan membuat pertumbuhan terhenti. Untuk itulah, ia diledakkan: biarkan terbuka, masuki gerbang kebebasan.
Menghasilkan keindahan
Mungkin karena terlepas bebas dari kemelekatanlah kemudian sejumlah sahabat Sufi membingkai hidupnya dengan keindahan. Praktisi Sufi Hazrat Hinayat Khan dalam The Heart of Sufism menulis: ‘indifference and independence are two wings which enable the soul to fly‘. Ketidakmelekatan serta kebebasan adalah dua sayap yang membuat jiwa terbang.
Wayne W. Dyer dalam Spiritual Solutions, mengulas doa Santo Franciscus yang amat indah. Lord, make me an instrument of Thy peace..where there’s hatred, let me sow love….where there’s sadness, joy. Hidup jadi indah, indah, indah dan indah bila menerapkan doa-doa ini.
Murid-murid di jalan advaita vedanta sudah lama diajari untuk terfokus hanya pada sat cit ananda (kebenaran, kesadaran, keindahan abadi) sebagai fokus perjalanan. Sederhananya, keindahan adalah hasil ikutan ditemukannya kebenaran serta dipraktekkannya kesadaran. Di samping itu, keindahan adalah ibunya kebersatuan.
Buddha Gautama telah lama berpesan: babarkan Dharma yang indah di awal, indah di tengah, indah di akhir. Buddhadasa pernah mengajarkan, inti ajaran Buddha adalah melihat semua sebagaimana adanya. Bila semua sudah sempurna sebagaimana adanya, bukankah kehidupan adalah keindahan?
Di penghujung cerita meledakkan kemelekatan menghasilkan keindahan, layak direnungkan kembali, wajah kebenaran dan kesucian yang mengerikan. Zen sudah meledakkan kemelekatan sebagai inti semua ini. Setelah kemelekatan diledakkan, ternyata oleh keikhlasan dibukakan keindahan. Ini sebabnya orang-orang di jalan ini berbisik: ‘God is beautiful, that’s why He loves beauty‘. Ini yang kerap disebut the religion of beauty. Mudah-mudahan keindahan tidak menjadi kemelekatan baru.
Sumber
Nilai Sebuah Barang ( Kisah ZEN )
Seorang pemuda mendatangi Zen-sei dan bertanya, "Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain."
Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?" Melihat cincin Zen-sei yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu." Zen-sei lalu berkata, "Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil."
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zen-sei dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak."
Zen-sei, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."
Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zen-sei dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar."
Zen-sei tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian. Namun tidak bagi "pedagang emas".
"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya dan itu butuh proses. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas "
Backup Maker
Function overview
Backup format
|
Standard
Edition |
Professional
Edition |
---|---|---|
Support for archives larger than 4 GB
|
||
Protect backups with passwords (PkZip v2.0)
|
||
Encrypt backups with AES 256-Bit
|
||
Target mediums
| ||
Burn backups onto CD/DVD without the need of external drivers
|
||
DVD-R, DVD-RW, DVD+R, DVD+RW, DVD+R Dual Layer, DVD-RAM, Blu-Ray
|
||
Upload to internet servers using ftp connections
|
||
Upload in passive mode (PASV)
|
||
Support for FTPS
|
||
Resume cancelled backup uploads
|
||
Support of USB 1.1/2.0 drives (internal/external)
|
||
Save files in/to local area networks
|
||
Split backups into several files (disk spanning)
|
||
Backup types
| ||
Backup of all selected files/folders
|
||
Backup of files changed since last partial or full backup
|
||
Backup of files changed in selectable interval
|
||
Combine execution of full backups and partial backups
|
||
Backup of files with archive bit set true only / delete archive bit
|
||
Creation of several backup generations/instances
|
||
Automatisation
| ||
Execute backup in selectable interval
|
||
Execute backup at selectable time
|
||
Execute backup when Windows starts/logs off
|
||
Execute backup when USB device has been changed
|
||
Restrict backup execution to week days or month days
|
||
Backup without user interaction
|
||
Miscellaneous
| ||
Filter files/folders (opt. for file size)
|
||
Execute file or system operations before/after backup
|
||
Send backup report after backup by e-mail automatically
|
||
Save execution date information in filename
|
||
Create desktop shortcut to easily execute backup jobs
|
||
Catch up missed backups
|
||
Start backups by calling bkmaker.exe with parameters
|
||
Report creation after backup
|
||
Verify backup for completeness and correctness
|
||
Restore without the need of other software
|
||
Program languages: English, German, French, Dutch, Portuguese
|
||
Backup of exclusively opened files (databases, Outlook, system files)
|
||
Start BackUp Maker as service on Windows NT/2000/XP/2003
|
||
Commercial use of BackUp Maker
|
||
Right to free technical support
|
||
Download
|
Order
|
© 2012 ASCOMP Software GmbH
Subscribe to:
Posts (Atom)