Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Saturday, January 5, 2013
Obat Baru Atasi Diabetes
KOMPAS, KAMIS, 16 OKTOBER 2008 | 18:45 WIB
Galvus (vildagliptin) obat oral yang dikonsumsi sekali sehari untuk penderita diabetes tipe 2. Vildagliptin bekerja dengan meningkatkan jumlah dua hormon inkretin yang ditemukan di tubh disebut glucagon-like peptide-1 (GLP-1) dan glucose-dependent insulinotropic peptide (GIP).
HARAPAN baru telah muncul bagi para penderita diabetes (diabetesi) di Indonesia khususnya yang menjalani pengobatan tetapi belum juga menunjukkkan perbaikan yang siginifikan.
Kini, telah hadir obat generasi baru berzat aktif Vildagliptin, yang diklaim memiliki keunggulan dibandingkan kelompok atau generasi sebelumnya.
Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Dr Pradana Soewondo Sp.PD-KEMD, menyatakan, Vildagliptin merupakan obat oral diabetes yang menggunakan pendekatan baru.
"Selama ini, pengobatan diabetes hanya memperhatikan insulin (hormon yang menurunkan kadar glukosa darah) saja, sementara glukagonnya (yang meningkatkan kadar glukosa darah) belum disentuh," ungkap Soewondo dalam acara Media Edukasi Penatalaksanaan Diabetes di Jakarta, Kamis (16/10).
Vildagliptin bertindak sebagai inhibitor protein Dipeptidyl Peptidase-4 (DPP-4 Inh) yang poten, selektif dan reversibel. Secara sederhana, obat ini bekerja dengan cara memperbaiki fungsi sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin) dan sel alfa pankeras (yang memproduksi glukagon) serta memperbaiki sensitivitas insulin.
Inkretin
Menurut Soewondo, selain kekurangan insulin, diabetesi juga mengalami kekurangan hormon inkretin, sejenis hormon yang disekresi saluran usus ketika makanan masuk, berfungsi mengatur dan mengontrol glukosa darah. Inkretin juga berperan dalam memperbaiki fungsi keseimbangan antara glukagon dan insulin.
Kurangnya inkretin disebabkan oleh hadirnya protein DPP-4 yang bekerja memecah inkretin. Padahal, kurangnya hormon inkretin ini dapat mengganggu keseimbangan antara glukagon dan insulin.
"Dengan hadirnya inhibitor (penghambat) DPP-4, keseimbangan akan tercapai sehingga fungsi organ pankreas pun akan meningkat," ungkap Soewondo.
Vildagliptin, lanjutnya, juga menghasikan efek farmakologik memperbaiki fungsi sel beta yang rusak dan menjadi satu-satunya yang bekerja terhadap sel alfa. Hasil uji klinis menunjukkan, pasien yang mendapat vildagliptin 50mg satu tablet sehari, sel betanya lebih sensitif terhadap glukosa dibandingkan yang tidak.
"Dengan kata lain, Valdigliptin mampu meningkatkan fungsi pankreas yakni memperbaiki sensitifitas sekresi glukagon terhadap glukosa dan memperbaiki sensitifitas sekresi insulin terhadap glukosa," ungkapnya.
Vildagliptin akan dipasarkan PT Dexa Medica efektif mulai Oktober 2008 ini. Obat ini sebenarnya ditemukan oleh Novartis, perusahaan farmasi yang berpusat di Swiss, tetapi di Indonesia obat ini akan dipasarkan oleh Dexa Medica.
"Novartis dan Dexa Medica melakukan sharing competency untuk memasarkan obat ini ke konsumen di Indonesia. Sosialisasi dan perkenalan kepada para dokter akan segera dilakukan pekan ini di 6 kota besar," ungkap Head Marketing and Sales Sinergi Dexa Medica, Dorothy Maria Dharma.
Sumber
Labels:
HEALTH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment