Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Sunday, December 16, 2012
KEBANGGAAN DIRI vs KESOMBONGAN DIRI
Rasa bangga terhadap diri sendiri harus dimiliki oleh setiap orang, akan tetapi rasa bangga yang dimaksud adalah kebanggaan diri yang tumbuh dari kepercayaan pada diri sendiri dan pada potensi batin kita yang terdalam. Adanya suatu keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri akan membuat kita menjadi bisa untuk terus bekerja dan berusaha mengaktualisasikan semua potensi yang kita miliki sehingga pada akhirnya kitapun bisa mewujudkan visi dan tujuan hidup kita, juga memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi. Kebanggaan diri kita akan mendorong kita untuk berhadapan dengan sesama dan menampilkan semua yang terbaik yang kita miliki.
Egoisme atau kesombongan sangat berbeda dengan apa yang dimaksud dari kebanggaan diri. Pengertian dari kesombongan dan kebanggaan diri jelas sangat berbeda jauh, karena kesombongan atau arogansi lebih cenderung kepada sifat menyampaikan keunggulan diri yang belum tentu dimiliki dan berusaha menjatuhkan orang lain.
Ketika kita tidak lagi memiliki pandangan penuh kasih dan rasa hormat terhadap orang-orang di sekitar kita maka kita harus segera mengantisipasinya, karena bila kita tidak segera mencegah dan menyingkirkan kesombongan dalam diri kita maka kesombongan tersebut akan menjadi boomerang bagi diri kita nantinya. Kesombongan bisa menjatuhkan kita di kemudian hari.
Munculnya kesombongan dalam diri tanpa kita sadari. Kesombongan yang menyusup dalam diri tanpa kita sadari tersebut tidak dapat dengan mudah dan serta merta kita singkirkan dari dalam jiwa. Orang yang dikuasai oleh kesombongan dan egonya pada suatu hari justru akan jatuh karenanya. Sebaliknya, orang harus selalu bersikap lembut, sabar dan rendah hati (humble) agar terhindar dari kesombongan.
Kesombongan pada akhirnya akan menjatuhkan kita, jika kita terbiasa meremehkan dan merendahkan orang lain. Kita bisa mengalami hal serupa karena ada hukum alam, “Siapa menanam, dia akan menuai”. Kesombongan membuat mata dan pikiran tertutup untuk mau berkembang serta menjadi lebih baik, sehingga tanpa disadari kualitas dan kemampuan diri juga akan turun pula.
Kerendahan hati tanda kematangan jiwa. Setiap orang termasuk kita memiliki kelemahan dan kekuatan. Gandhi berkata, ”Keagungan seorang manusia terletak pada kekecilannya”. Dari kalimat tersebut kita bisa memaknai bahwa kerendahan hati menggambarkan pemahaman yang dalam terhadap keterbatasan diri tanda kematangan jiwa yang sebenarnya. Kita harus belajar dari tanaman padi yang semakin berisi semakin merunduk. Kita harus terus mau mengisi diri kita dengan pengetahuan dan terus belajar dan bersikap sebagaimana tanaman padi, tetaplah rendah hati dan terus belajar! Azim Jamal dalam bukunya Jangan Tunda Untuk Bahagia menuliskan pernyataan Isaac Newton, ”Aku tidak peduli apa yang dunia pikirkan tentang diriku. Selama ini aku menganggap diriku hanyalah seorang anak kecil yang mengumpulkan pasir dan bebatuan kecil di pantai, sementara seluruh lautan tetap tak terjamah”. Hal itu berarti semakin banyak yang kita ketahui, semakin kita menyadari bahwa sangat sedikit yang kita ketahui. Dan kita harus terus belajar olehnya!
Rayakan kesuksesan orang lain tanpa rasa iri. Tidak sedikit orang yang merasa iri atau cemburu manakala melihat orang lain meraih sukses. Harusnya kita sadar bahwa perasaan iri akan menghabiskan energi kreatif kita dan juga menahan perkembangan diri kita. Sebaliknya, kita harus sadar betul bahwa banyak ruang dan kesempatan bagi setiap orang, kesuksesan seseorang tidak berarti kegagalan bagi orang lain. Ketika kita merayakan kesuksesan orang lain dan mendoakan kebaikan bagi mereka, kitapun akan menikmati kesuksesan dalam hidup kita sendiri. Kebanggaan diri akan menarik energi positif dan mewujudkan kebahagiaan, sebaliknya kesombongan diri menarik energi negatif dan akan membuat kita menderita.
Jadi kita harus bisa memahami dan mencermati antara kebanggaan diri dan kesombongan diri dan harus kita singkirkan kesombongan diri! Kita harus terus membangun kebanggaan diri dengan terus belajar sebagaimana Isaac Newton, Gandhi dan orang-orang bijak lainnya.
Sumber
Labels:
MORAL STORIES
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment