Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Friday, April 3, 2020
Penanganan Terkini Stroke Dengan Mechanical Thrombectomy
Stroke dengan nama lain the sillent killer adalah salah satu penyakit berbahaya penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia. Faktor risiko dominan penderita stroke di Indonesia adalah usia, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan gagal jantung. Di Indonesia stroke sudah muncul pada kelompok usia muda (15-24 tahun) sebesar 0,3%.
Stroke diklasifikasikan ke dalam 2 kategori utama yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke iskemik. Ini adalah stroke yang disebabkan oleh penyumbatan arteri (atau, dalam kasus yang jarang terjadi, vena). Sekitar 87% dari semua stroke adalah iskemik.
Stroke hemoragik. Ini adalah stroke yang disebabkan oleh perdarahan. Sekitar 13% dari semua stroke adalah hemoragik.
Saat serangan stroke terjadi, Penanganan stroke secara cepat dapat mencegah kecacatan dan menyelamatkan nyawa
Golden Period dari penanganan stroke adalah 3 jam pertama setelah serangan terjadi (onset).
Terapi stroke
Gold Standard (standar baku emas) terapi obat pada kasus stroke iskemik (stroke yang disebabkan oleh bekuan darah di otak) adalah r-tPA (trombolitik) yang merupakan satu-satunya obat stroke iskemik yang disetujui oleh FDA menurut American Stroke Association. tPA (trombolitik) bekerja dengan cara menghancurkan gumpalan darah yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah otak.
Pada kasus stroke iskemik pemberian terapi Trombolitik pada rentang Golden Period dapat meningkatkan keberhasilan dalam mencapai tingkat fungsi yang lebih baik pada semua golongan usia pasien termasuk yang berusia lebih dari 80 tahun dan di semua tingkat keparahan stroke. Semakin dini pengobatan dimulai, semakin besar manfaat yang akan didapat.
Bagaimana prosedur thrombectomy?
Tindakan thrombectomy dilakukan untuk mengeluarkan bekuan darah yang besar penyebab sumbatan pembuluh darah di otak. Dalam melakukan tindakan ini Dokter Bedah Saraf akan menggunakan alat bernama stent yang dimasukkan ke pembuluh darah yang tersumbat di otak dengan cara kateterisasi (tanpa pembedahan/sayatan). Kateter akan dimasukkan ke dalam arteri besar dekat pangkal paha dan kemudian dengan menggunakan alat bantu pencitraan sebagai panduan, Dokter Bedah Saraf akan mengarahkan/menavigasi kateter melalui tubuh ke arah lokasi bekuan darah. Setelah kateter terpasang di otak, stent di dalam kateter diarahkan masuk ke bekuan darah. Stent membungkus dan menangkap bekuan darah dan setelah bekuan sepenuhnya terikat ke stent, kateter dengan stent ditarik kembali dan dikeluarkan dari arteri, mengambil bekuan bersama dengannya.
Prosedur Thrombectomy harus dilakukan dalam waktu 6 jam dari serangan stroke akut (onset), dan hanya setelah pasien mendapatkan tPA.
Tindakan mechanical thrombectomy aman dan sangat efektif dalam mengurangi kecacatan dan menurunkan angka kematian pada semua kelompok usia.
Berapa lama waktu pemulihan setelah tindakan Thrombectomy?
Waktu pemulihan dan lama perawatan di RS setelah tindakan thrombectomy tergantung pada kesehatan dan prognosa setiap pasien.
Adanya risiko terjadinya penyumbatan atau perdarahan kembali setelah tindakan thrombectomy mengharuskan pasien yang menjalani prosedur ini harus dirawat di unit perawatan intensif untuk dilakukan pemantauan terhadap neurologis dan parameter fisiologis, seperti tanda-tanda vital dan tekanan intrakranial (ICP). Pengawasan status neurologis sangat penting karena sebanyak 37% pasien stroke akan memburuk dalam 24 jam pertama.
Thrombectomy dengan menggunakan stent yang dilakukan < 6 jam setelah onset stroke dapat sangat meningkatkan hasil pasien dalam mencapai mobilitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Beberapa studi yang dikutip oleh American Heart Association menunjukkan lebih banyak pasien yang hidup normal tiga bulan setelah trombektomi dibandingkan dengan mereka yang menerima terapi obat saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)