TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik, di mana penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh.
Sekurangnya terdapat dua jenis tipe DM, yaitu DM tipe I dan DM tipe II. Pada DM tipe I, terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas.
Pada DM tipe II, jumlah insulin normal, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel kurang sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah menjadi meningkat.
Karakteristik DM TIPE I
- Mudah terjadi ketoasidosis (salah satu komplikasi akut Diabetes Melitus yang terjadi disebabkan kadar glukosa pada darah sangat tinggi)
- Pengobatan harus dengan insulin
- Onset akut (onset adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk insulin mencapai darah dan mulai menurunkan kadar gula darah)
- Biasanya kurus
- Biasanya terjadi pada umur yang masih muda
- Didapatkan antibodi pada sel islet
- 10 persen ada riwayat diabetes pada keluarga
- 30-50 persen kembar identik terkena
Karakteristik DM TIPE II
- Sukar terjadi ketoasidosis
- Pengobatan tidak harus dengan insulin
- Onset lambat
- Gemuk atau tidak gemuk
- Biasanya terjadi pada umur di atas 45 tahun
- Tidak ada antibodi sel islet
- 30 persennya ada riwayat diabetes pada keluarga
- ± 100 persen kembar identik terkena
PBPAPDI.ORG | AMIRULLAH
Sumber