Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Thursday, May 17, 2012
Peminum Kopi Berpeluang Lebih Panjang Umur?
TEMPO.CO, London - Satu lagi manfaat minum kopi terungkap. Pecinta kopi yang memulai minum kopi di usia 13 tahun, menurut sebuah artikel di New England Journal of Medicine, memiliki risiko sedikit lebih rendah dari kematian dibandingkan yang lain.
Peminum kopi juga sedikit lebih terlindungi dari kematian yang disebabkan oleh penyebab yang spesifik seperti penyakit jantung, gangguan pernafasan, stroke, cedera dan kecelakaan, diabetes, dan infeksi. Namun dalam penelitian itu, kopi tidak memberikan perlindungan melawan kanker.
Minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari menurunkan seluruh risiko kematian 10 persen, kata studi yang didanai oleh National Cancer Institute dan AARP ini.
"Sungguh menarik bahwa kopi lebih menyehatkan ketimbang membahayakan," kata Frank Hu, seorang profesor di Harvard School of Public Health, yang telah mempelajari dampak kesehatan dari kopi, tetapi tidak terlibat dalam penelitian itu.
Namun, ahli jantung Steve Nissen dari Klinik Cleveland menyatakan hasil penelitian ini menyesatkan karena faktor risiko lain semisal darah tinggi atau kolesterol tak diperhitungkan. "Studi ini tidak ilmiah," kata Nissen. "Masyarakat harus mengabaikan temuan ini."
Neal Freedman, penulis utama studi tersebut, mengakui bahwa desain studi bukan untuk menyebut kopi sebagai faktor penentu umur panjang. "Kami tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk pergi keluar dan minum kopi berdasarkan hasil temuan ini," kata Freedman. Namun dia mengatakan penelitian itu bisa memberikan beberapa "jaminan" bahwa kopi tampaknya tidak memotong usia pengkonsumsinya.
Para ilmuwan, katanya, masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang kopi. Ia tak menutup kemungkinan minuman yang berisi lebih dari 1.000 senyawa itu dapat mempengaruhi risiko kematian. Hanya saja, kata Freedman, belum ada penelitian lanjutan soal ini.
Sumber
Labels:
HEALTH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment