Oleh: dr Widodo judarwanto
TAPI HATI-HATI PADA PENDERITA SENSITIF SALURAN CERNA
Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun ( dari FAO ). Kopi merupakan sumber utama kafein.
Sejarah
Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara. Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.
Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.
Manfaat kesehatan
Zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein.
Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.
Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.
Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit. Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).
Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra. Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya. Setelah terbukti meningkatkan kemampuan otak, membunuh bakteri di mulut dan mencegah infeksi saluran kemih, peneliti menemukan satu lagi manfaat kopi. Kopi terbukti bisa memperlambat penyebaran penyakit liver atau hepatitis C. Sebanyak 766 pasien penyakit liver (hepatitis C) dilibatkan dalam studi tersebut. Mereka diminta peneliti untuk mengonsumsi kopi, teh hijau dan teh hitam. Selama 4 tahun studi, pasien pun dimonitor keadaannya setiap 3 bulan sekali. Biopsi liver diambil pada bulan ke-18 dan tahun ke 3,5 untuk mengetahui progres dari penyakit liver. Setelah studi selesai, peneliti menarik kesimpulan bahwa pasien yang minum tiga gelas kopi tiap harinya bisa memperlambat penyebaran penyakit liver hingga 53 persen. Sementara itu, teh hijau dan teh hitam justru tidak memiliki efek apa-apa. Hasil penemuan ini rencananya akan dipublikasikan dalam Journal Hepatology bulan November mendatang. “Memberikan kopi pada penderita hepatitis C dalam jumlah banyak ternyata bisa memperpanjang umur seseorang yang sudah memiliki penyakit hepatitis C kronis. Namun faktor lain seperti obat-obatan juga sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan,” jelas Neal Freedman dari U.S. National Cancer Institute seperti dikutip dari Healthday. Saat ini, virus hepatitis C atau Hepatitis-C Virus (HCV) menginfeksi sekitar 3 juta warga Amerika. Virus ganas ini berkembang tanpa ada ciri-ciri yang terdeteksi, sehingga sering disebut sebagai silent killer. Berdasarkan US Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 8.000 hingga 10.000 orang pun meninggal dunia tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 7 juta orang yang mengidap virus ini, namun hingga kini belum ada vaksin yang bisa mencegah penularannya karena sifat virusnya yang sangat mudah bermutasi
Peneliti menganalisis hasil 18 studi yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang partisipan. Studi tahun 2005 menyebutkan seseorang yang lebih sering minum kopi, kemungkinan kena diabetesnya sepertiga lebih rendah daripada mereka yang jarang minum kopi. Dr Rachel Huxley dari The University of Sydney, Australia melakukan survei data tentang studi kopi dan teh sejak tahun 1966 hingga 2009 pada penderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah diabetes yang dikaitkan dengan obesitas dan mempengaruhi 8 persen populasi Amerika. Seperti dikutip dari Reuters, kesimpulan dari hasil analisis tersebut adalah, setiap cangkir kopi yang diminum seseorang bisa mengurangi risiko diabetes hingga 7 persen. Dari enam studi yang ada, diketahui bahwa mengonsumsi 3 hingga 4 cangkir kopi sehari bisa menurunkan risiko diabetes sampai 36 persen.Sementara itu tujuh studi lainnya menunjukkan bahwa minum teh sebanyak 3 hingga 4 cangkir sehari bisa juga mengurangi diabetes hingga 18 persen. Peneliti menduga bukan hanya kafein yang membantu proses pengurangan risiko diabetes.
Waspadai bahaya Kopi
Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya adalah efek ketergantungan. Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah.
Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah. Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa menyebabkan keguguran.
Pada penderita dengan gangguan fungsi saluran cerna seperti maag, sipepsia, dan gangguan lainnya harus hati-hati dalam mengkonsumsi kopi. Bila dirasalkan terdapat gangguan perut mual , kembung dan nyeri setelah minum kopi sebaiknya menghentikan kebiasaan minum kopi.
Aman konsumsi kopi
Minum kopi dalam jumlah yang cukup atau sedang tidak akan membahayakan, bahkan akan bermanfaat bagi kesehatan. Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari. Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut. Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.
“7 Tips Sehat Minum Kopi”
1. Dosis
Memang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh dikonsumsi orang. Namun kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.
2. Sinyal Bahaya
Ketika mereguk kopi memang terasa nikmat, namun sering kali diikuti dengan sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain: gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat caffeine dosis baru.
3. Dengarkan Respon Tubuh
Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine. Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang tertidur pulas setelah minum kopi. So, cara terbaik adalah dengarkan respon tubuh sendiri!
4. Kenali Kandungan Caffeine
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan caffeine dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh, coklat, obat sakit kepala.
Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap kandungan caffeine dalam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.
Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk mereka yang mengalami obesitas karena dapat meningkatkan HDL (kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
5. Coffee Mix
Lima milligram kalsium hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi. Namun kehilangan kalsium ini dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok susu atau membuat espresso latte. Sedangkan campuran kopi dengan alkohol kurang baik terutama pada orang dengan gangguan hati dan campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi kalori yang berlebih. Caffeine juga berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Bagi yang sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Banyak yang beranggapan teman terbaik kopi adalah rokok. Eits, jangan salah. Seorang peminum kopi sejati tidak merokok! Rokok dapat mengurangi nikmatnya ngopi lho…
6. Kelompok Anti-Kopi
Kelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi: wanita hamil, anak-anak, orang tua, orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (mis: hipertensi). Nah, kalau sudah termasuk kelompok ini, lupakan kopi!
7. Check Up
Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin baik untuk penatalaksanaan selanjutnya. JNC VII mengklasifikasikan hipertensi sebagai berikut :
Klasifikasi | Sistolik (mmHg) | Diastolik (mmHg) | |
Normal | < 120 | Dan | <80 |
Pre Hipertensi | 120-139 | Atau | 80-89 |
Hipertensi stage 1 | 140-159 | Atau | 90-99 |
Hipertensi stage 2 |
Tipe kopi
Ada dua tipe/jenis penting kopi, yang dihasilkan oleh dua jenis tumbuhan yang berbeda: Arabika adalah kopi tradisional, dan dianggap paling enak rasanya, Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta kualitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso.Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua adalah Mocha dan Jawa. Perdagangan kopi modern lebih spesifik tentang dari mana asal mereka, melabelkan kopi atas dasar negara, wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya.
Kopi Termahal
Satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah sejenis Arabica dan robusta di Indonesia yang dinamakan kopi luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses pencernaanya memberikan rasa yang unik. Kopi jenis ini sangat spesial karena Luwak atau musang secara alamiah memilih biji kopi yang telah masak untuk dimakan. Biji kopi yang tidak tercerna akan keluar bersama feses luwak.
Kopi Luwak adalah jenis Kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak masih dipertentangkan.
Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.
Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi. Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos.
“Kopi Luwak” sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe “Kopi Luwak”. Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya “kotoran” Luwak Kopi Luwak adalah jenis Kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak masih dipertentangkan. Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.
Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi. Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos. “Kopi Luwak” sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe “Kopi Luwak”. Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya “kotoran” Luwak
Produk Kopi Luwak
Kopi Luwak kami berasal dari Hewan Luwak liar habitat alaminya, bukan Luwak hasil penangkaran. Hewan Luwak liar memilih sendiri kopi-kopi terbaik sehingga menghasilkan kopi-kopi terbaik pula.
Berikut ini produk-produk Kopi Luwak :
1. RAW KOPI LUWAK
Raw Kopi Luwak sudah dikeringkan dan tidak berbau. Raw Kopi Luwak ini ditujukan pada para pencinta kopi yang ingin meramu sendiri kopi luwak dari awal. Harga : Rp 80.000 / 100 gram
2. GREEN BEANS KOPI LUWAK
Green Beans Kopi Luwak sudah dicuci, dikeringkan dan siap untuk di roast. Anda bisa me-roast sesuai dengan selera. Harga : Rp 100.000 / 100 gram
3. ROASTED BEANS KOPI LUWAK
Roasted Beans Kopi Luwak adalah biji kopi luwak yang sudah diroast/disangrai. Harga : Rp 140.000 /100 gram
4. GROUNDED BEANS KOPI LUWAK
Kopi Luwak bubuk ini siap untuk Anda seduh dan Anda nikmati. Dikemas dengan brand Classic Kopi Luwak. Rasakan Nikmatnya Aroma Kopi Luwak. Harga : Rp 140.000 / 100 gram
0 comments:
Post a Comment