Semua orang tentu pernah mengalami ‘Kesemutan’. Kesemutan biasanya menyerang saat kita terlalu lama berada dalam posisi tertentu, misalnya duduk sambil melipat kaki atau tangan tertindih saat tidur. Setelah kesemutan, biasanya diikuti ngilu tapi akan segera hilang saat kita menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan. Easy come, easy go, yang akhirnya membuat kita menganggap enteng kesemutan. Padahal kesemutan bisa jadi adalah pertanda sesuatu yang tidak bisa dianggap enteng.
Apakah Kesemutan itu?
Sistem saraf sensorik itu mempunyai prosedur kerja baku . Stimulus yang berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang kemudian dikirimkan ke saraf tepi, lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Dari sini stimulus kemudian diteruskan ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris)yang dilanjutkan ke kulit otak ( cerebral cortex ). Baru pada saat inilah apa yang dirasakan tadi, disadari oleh si individu. Dan jika jalur sensori baku ini terganggu, terjadilah kesemutan.
Kesemutan Jangan dianggap enteng!
Kesemutan umumnya memang mudah hilang dengan digerakkan perlahan, tapi ada pula kesemutan yang tidak bisa hilang sendiri, bahkan menjalar ke anggota badan yang lain dan memperburuk fungsi tubuh lainnya. Jika ini terjadi, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Gejala sepele dari penyakit yang sangat serius. Kesemutan sendiri pada dasarnya adalah akibat dari gangguan system syaraf sensorik akibat rangsang listrik di system itu tidak tersalur secara penuh karena bermacam sebab. Pada orang sensitif, tidur miring terlalu lama saja bisa menyebabkan kesemutan.
Anda harus mulai waspada jika kesemutan datang secara tiba-tiba tanpa sebab, karena keluhan ini bisa menandakan adanya gejala kencing manis, gangguan ginjal, hipertensi, tumor otak, bahkan stroke.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda waspadai terhadap gejala-gejala kesemutan :
- Saat Anda mengalami mati rasa atau melemahnya kemampuan gerak secara mendadak pada bagian wajah, tangan, atau kaki, terutama jika terjadi hanya di satu sisi tubuh (kiri atau kanan).
- Penglihatan tidak jelas, pada salah satu atau bahkan kedua mata.
- Kehilangan keseimbangan secara mendadak ketika sedang berdiri atau berjalan.
- Sering mengalami sakit kepala secara mendadak tanpa diketahui penyebabnya.
- Adanya beberapa tanda lain, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, bahkan sakit kepala yang disertai sering muntah-muntah.
Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter agar secepatnya dapat ditangani, dicegah dan diketahui penyebabnya jadi dapat segera diobati. Namun, bila kesemutan tak juga hilang sesaat setelah bagian tubuh digerakkan, merambat ke bagian yang lebih luas, atau yang pada awalnya hanya sesekali dan tiba-tiba menjadi sering kesemutan, bahkan kesemutan bisa menjadi kebal, sebaiknya segera mungkin Anda memeriksakan diri ke dokter. Karena bisa jadi kesemutan seperti ini dapat menjadi gejala penyakit yang serius.
Gangguan kesehatan serius yang diawali dengan gejala kesemutan, antara lain :
- Radang sumsum tulang belakang (myelitis). Ini terjadi pada orang dewasa, dan terkadang gejala kesemutan didahului dengan flu berat. Kesemutan akan terus dirasakan, dan naik dari ujung kaki hingga ke pusar (perut tengah) serta berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Biasanya, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Radang sumsum tulang belakang terjadi karena adanya serangan virus cytomegalovirus (CMV). Penderita akan merasa tidak terkontrol pada saat buang air kecil dan sulit untuk buang air besar. Penyakit tersebut dapat disembuhkan secara total, dapat pula hanya sebagian, bahkan ada pula yang mengalami lumpuh.
- Diabetes mellitus atau kencing manis. Adanya kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Merasakan nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki.
- Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Biasanya kesemutan ini menyerang pada bagian ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian menjadi tebal, saat digunakan beraktivitas. Gejala kesemutan tersebut berhubungan dengan rongga pada pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewatinya. CTS dapat menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya sekitar 1-2 tahun. Dan pada tahap inilah tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke bagian tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi dan akan mengecil sehingga dapat melemahkan otot-otot.
- Jantung. Hal ini dapat timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Biasanya, penderita pernah menjalani operasi pemasangan klep jantung. Pada saat pemasangan, adanya pembekuan darah yang menempel dan kemudian terbawa aliran darah ke atas, lalu menyumbat di salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, maka penderita akan merasakan kesemutan hanya sebelah saja. Dan bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, maka kesemutan yang terjadi dapat menyebabkan kelumpuhan.
- Reumatik. Gejala kesemutan karena reumatik akan hilang bila rematik telah sembuh.
Kesemutan = Defisiensi Vitamin
Sebenarnya ada orang – orang yang memang mudah kesemutan. Bisa jadi karena pada dasarnya memang sensitive atau karena terlampau kurus jadi syarafnya bertonjolan. Alkoholik sangat akrab dengan kesemutan karena alcohol pada dasarnya merusak metabolisme vitamin B. pada saat seseorang kekurangan vitamin B1 maka gejala Neuropathy (sakit syaraf yang diawali kesemutan) akan timbul karena vitamin B1 adalah unsur yang diperlukan untuk menghantarkan impuls (ransangan) listrik ke syaraf. Dalam hal ini, neuropathy terjadi bukan karena tekanan tetapi karena fungsi syaraf terganggu. Untuk mencegah terganggunya fungsi syaraf, ada baiknya kita mulai mencukupi kebutuhan vitamin-vitamin neurotropik. Konsumsilah vitamin B1, B6 dan B12. Vitamin ini penting untuk menjaga kesehatan jaringan saraf. Vitamin B1 misalnya, penting untuk metabolisme karbohidrat, serta penyediaan energi untuk saraf. Sedangkan vitamin B6 untuk metabolisme protein dan memelihara fungsi normal saraf. Sementara vitamin B12 penting untuk sintesa asam nukleat dan menjaga integritas jaringan saraf. Untuk mengatasi nyeri, kombinasikan dengan analgesik yang berfungsi sebagai anti radang.
Bagi mereka yang tidak punya "bakat" kesemutan atau mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada kiat sederhana bila ingin terhindar dari kesemutan. Hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Dengan sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Untuk mereka yang terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga sikap tubuh yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres. Ternyata dalam hal kesemutan pun kita tidak terhindar dari resep klasik yang telah diajarkan ayah ibu dan kakek-nenek kita. Ingin jauh dari kesemutan, jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan. Cukup sederhana bukan?
Source :
http://mediasehat.com/konten7no74
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=383_Jangan-Sepelekan-Kesemutan
http://sehatmania.blogspot.com/2008/04/mati-rasa-kesemutan-dan-kram-akibat.html
0 comments:
Post a Comment