Category
ACCOUNTING
(1)
AUTOMOTIVE
(4)
COMPUTER
(82)
EBOOK
(1)
ELECTRONICS
(5)
ENVIRONMENT
(1)
FINANCIAL
(1)
HEALTH
(265)
INFO
(6)
LAW
(1)
MANAGEMENT
(8)
MOBILE DEVICES
(14)
MORAL STORIES
(62)
NETWORK
(2)
OTHERS
(24)
PHILOSOPHY
(1)
PSYCHOLOGY
(19)
SCIENCE
(6)
Search This Blog
Sunday, July 31, 2011
Kenali 10 Pemicu Migrain
TEMPO Interaktif, Apakah Anda pernah menderita migrain yang sangat hebat? Meski belum diketahui pasti penyebabnya, migrain diperkirakan terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan). Berikut ini, iVillage memberikan 10 langkah untuk mengenali hal-hal yang bisa menyebabkan migrain.
1. Makanan
Makanan di bawah ini bisa menjadi pemicu migrain sehingga penting untuk mengidentifikasi salah satunya yang sensitif bagi Anda. Karena bisa jadi salah satu makanan ini merupakan bahan makanan bagi sebuah produk. Maka bacalah label dengan teliti.
Bahan makanan tersebut, di antaranya pisang, bir, anggur, anggur merah, produk-produk susu, seperti es krim, susu, yogurt, keju, produk-produk fermentasi, buah-buahan asam, pepaya, plum merah, asinan buah, kecap, MSG, alpukat, cokelat, kacang-kacangan, selai kacang, bawang merah, sakarin yang terdapat pada diet soda, serta makanan yang mengandung ragi, seperti roti dan donat.
2. Kafein
Minum atau makan makanan yang mengandung kafein bisa memicu migrain. Jadi, hindari atau jauhi kafein. Ingat, kafein dapat ditemukan di kopi, minuman soda biasa atau soda diet, teh, cokelat, dan suplemen, terutama suplemen untuk menurunkan berat badan.
3. Monitor pengobatan Anda
Semua obat-obatan yang melebarkan pembuluh darah, seperti hydralazine atau loniten, bisa jadi pemicu migrain. Obat-obatan lain yang bisa menjadi pemicu adalah cimetidine, fenfluramine, indomethacin, nitroglycerine, nifedipine, theophylline, obat-obatan yang mengandung reserpin dan estrogen dalam terapi pengganti atau pil pencegah kehamilan. Bicarakan pada dokter Anda tentang obat yang akan Anda konsumsi yang bisa memicu migrain. Dokter bisa menyarankan tindakan lain yang mempunyai efek sama tanpa memicu migrain
4. Stres
Tekanan, kehilangan yang besar, rasa marah, konflik, atau depresi, semuanya bisa memicu migrain. Menariknya, stres harian adalah penyebab timbulnya migrain. Perasaan bahagia, menghadiri acara-acara yang mengubah emosi, seperti menikah, pindah rumah, atau bahkan punya anak bisa menurunkan risiko migrain. Belajar untuk memiliki waktu bagi diri sendiri dan temukan cara yang sehat untuk berdamai dengan stres merupakan tugas utama dalam mengatasi serangan migrain.
5. Aroma
Migrain bisa dipicu oleh aroma atau bau-bauan, seperti parfum, asap rokok, pengencer cat, amoniak, dan bau masakan. Cahaya terang atau silau, cahaya matahari atau gerakan mobil dan kereta juga bisa menjadi pemicu migrain. Biarkan teman dan keluarga tahu kalau sebaiknya mereka tidak menggunakan parfum yang baunya menyengat saat berdekatan dengan Anda dan biarkan udara mengalir dengan luas saat makan malam di dapur. Jika rumah Anda sedang direnovasi, pastikan udara yang cukup masuk ke dalam rumah sebelum Anda memasukinya. Gunakan kacamata pada siang hari dan gunakan alat pembersih yang tidak berbau.
6. Cukup tidur
Terlalu banyak tidur atau pola tidur yang terganggu bisa menjadi pemicu migrain. Anda bisa meminimalisasi semua itu dengan memprioritaskan tidur Anda. Jika Anda baru memiliki bayi, mintalah anggota keluarga yang lain untuk ikut terbangun di tengah malam. Saat melakukan perjalanan, minta kepada dokter Anda obat-obatan yang bisa membuat Anda tertidur. Jika Anda melakukan perjalanan ke zona yang berbeda, mintalah melatonin pada Dokter. Obati cedera atau sakit yang bisa mengurangi atau mengganggu jam-jam tidur Anda. Ciptakan susana rileks menjelang tidur, seperti mematikan lampu, makan-makanan yang hangat, mematikan TV, atau mandi air hangat. Olahraga rutin bisa membuat Anda tidur nyenyak di malam hari.
7. Faktor-faktor fisik
Segala jenis aktivitas berlebihan, seperti olahraga yang berat atau memindahkan barang-barang yang berat di rumah, bisa menjadi pemicu migrain. Bahkan, gerakan membungkuk yang susah bisa menyebabkan serangan itu. Sangat penting untuk mengubah gaya hidup yang lebih sehat, sebagai contoh saat melakukan olahraga rutin, tambahkan latihan atau beban secara bertahap, jangan berlebihan. Makan-makanan yang kaya serat dan banyak minum.
8. Perubahan cuaca
Perubahan musim dan suhu yang mendadak, seperti suhu, tekanan udara, kelembapan, kualitas udara, atau hujan yang mendadak bisa menyebabkan migrain. Tekanan udara yang tinggi bisa memicu sakit kepala. Sebagai contoh, pendaki gunung, pejalan kaki, dan pemain ski yang menderita migrain bisa mengalami hal itu lebih sering pada daerah yang bertekanan udara tinggi. Pada kenyataannya, perjalanan dengan pesawat udara bisa memicu migrain pada beberapa orang. Bicarakan pada dokter Anda tentang cara meminimalisasi efek cuaca dan tekanan udara yang berpengaruh pada sensitivitas migrain.
9. Perubahan hormon
Migrain yang terjadi pada wanita menjelang siklus menstruasi biasa disebut "Migrain menstrual". Bisa jadi, migrain berhubungan dengan menopause, di mana estrogen mulai menurun secara permanen.
Pengendalikan kelahiran dan kehamilan dapai mengurangi migrain pada beberapa wanita, tapi juga bisa meningkatkannya. Secara umum, penggunaan kontrasepsi oral harus berdasarkan pada efek yang bisa memicu migrain. Kontrasepsi oral dengan dosis rendah estrogan bukan merupakan faktor pemicu migrain. Risiko stroke pada wanita yang menderita migrain meningkat karena penggunaan kontrasepsi oral atau tingginya tekanan darah, juga akibat merokok.
10. Jangan lewatkan waktu makan
Rasa lapar bisa memicu serangan migrain, jadi melewatkan jam makan bukan ide yang bagus bagi orang yang menderita migrain. Apa yang bisa kita lakukan? Jangan lewatkan jam makan. Pastikan untuk mengkonsumsi kalsium harian atau makan makanan yang kaya kalsium yang juga berguna untuk mencegah osteoporosis. Konsumsi multivitamin harian yang banyak mengandung magnesium.
DEWI RETNO
Sumber
Labels:
HEALTH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment