Gold Price

Category

Search This Blog

Saturday, February 23, 2013

10.000 Spesies Bakteri Hidup di Tubuh Manusia


By Restika Ayu Prasasty

detail berita
Bakteri (Foto: Dailymail)

PARA ilmuwan ahli bakteri mengklaim bahwa di dalam maupun di permukaan tubuh manusia terdapat 10.000 jenis bakteri. Itu berarti seluruh celah dan sudut tubuh kita ditutupi oleh bakteri.

Penelitian terbaru di Washington University School of Medicine di St Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa orang sehat memiliki ribuan variasi bakteri yang hidup di hidung, kulit, dan dalam usus mereka. Banyak dari bakteri atau mikroba tersebut yang bekerja untuk membuat kita tetap sehat, seperti dilansir Dailymail.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature and Public Library of Science ini juga menunjukkan rendahnya tingkat bakteri berbahaya di tubuh yang bisa menyebabkan infeksi atau penyakit tertentu. Ketika seseorang sedang sehat, kuman jahat tersebut tidak menyebabkan penyakit, mereka hanya hidup berdampingan dengan mikroba lain dalam tubuh.

Tapi peneliti juga menyelidiki mengapa beberapa bakteri tiba-tiba bisa berubah mematikan dengan cara memetakan bakteri dan lokasi tempat dia hidup di tubuh kita.

“Tidak mungkin memahami hubungan antara kesehatan manusia dan penyakit tanpa meneliti mikroorganisme di tubuh kita. Mengetahui mikroba mana yang hidup di tubuh orang sehat memungkinkan kita menyelidiki apa yang menjadi penyebab penyakit yang disebabkan oleh mikroba, seperti penyakit Crohn’s dan obesitas. Kami jadi tahu patogen apa yang berbahaya, menyebabkan penyakit, bahkan mengancam jiwa,” kata salah satu peneliti utama proyek ini, Dr. George Weinstock.

Penelitian yang merupakan bagian dari Human Microbiome Project milik pemerintah AS ini menggunakan sampel dari 242 orang dewasa yang sehat.

“Tubuh kita adalah bagian dari dunia mikroba. Anda menganggapnya seperti ekosistem yang kita huni. Ada hutan, hujan, dan lautan. Lingkungan yang sangat berbeda kaya akan keanekaragaman komunitas organisme yang luar biasa,” lanjut Dr. Weinstock.

Para ilmuwan menemukan komunitas unik mikroba yang berbeda di setiap lokasi tubuh, termasuk kulit, hidung, mulut, dan usus. Menariknya, kuman yang hidup di gigi berbeda dengan yang ada di dalam air liur. Jenis dan jumlah bakteri paling banyak ditemukan hidup di permukaan kulit, mungkin hal itu disebabkan karena kulit lah yang paling sering terekspos dan berinteraksi dengan dunia luar.

Sebagai bagian dari proyek, peneliti mencari hubungan antara jenis tertentu bakteri dalam tubuh dan penyakit. Temuan menunjukkan bahwa anak-anak yang tiba-tiba menderita demam, tidak dapat dijelaskan membawa lebih banyak spesies virus dalam hidung dan darah mereka daripada anak yang tidak menderita demam. Anak yang tak demam juga memiliki virus dalam tubuh mereka, namun jumlahnya lebih sedikit.

Bayi prematur yang terjangkit penyakit pencernaan mengancam jiwa memiliki perbedaan kualitas dalam jumlah bakteri dalam kotoran mereka dibanding bayi prematur yang tak punya penyakit.

“Masa depan penelitian microbiome sangat menarik. Upaya besar-besaran ini akan membuka pintu pada banyak bidang kedokteran untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kesehatan, pengobatan, dan pencegahan penyakit,” tutup Dr. Weinstock.
(tty)

Sumber

Sunday, February 17, 2013

Kuis: Apakah Anda Bebas dari Stres?



stress-at-work

By dr. Andreas Erick Haurissa

Stres? Seringkali kita mendengar kata ini dari “Aduh saya stres lihat pekerjaan ini.”, mungkin sampai yang nyeleneh “Haduh stres ya orang itu?” Apa sebenarnya stres itu? Nah, Sobat bisa buka kembali artikel kami yang lalu mengenai pengertiannya yang tepat ya.

Kini, Tanyadok ingin mengajak Sobat untuk mencoba mengukur diri sendiri secara acak. Kuis ini tidak bisa serta-merta sebagai alat diagnosis untuk menentukan stres. Kuis ini ingin melihat bagaimana Anda bereaksi terhadap situasi tertentu dalam hidup. Sudah siap?

Jawaban setiap pertanyaan kuis ini bisa dijawab dengan 4 jawaban angka dengan interpretasi:

4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah

Pertanyaan :

  1. Apakah Anda mencoba melakukan sesuatu pekerjaan dengan menggunakan waktu sesedikit mungkin?
  2. Apakah Anda merasa tak sabar saat menghadapi penundaan atau penyelaan (interupsi)?
  3. Apakah Anda merasa harus menang di setiap permainan agar Anda merasa menikmati/puas?
  4. Apakah Anda selalu menginjak gas  kencang-kencang untuk melanggar lampu merah?
  5. Apakah Anda merasa segan meminta bantuan ketika menghadapi masalah?
  6. Apakah Anda selalu merasa ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain?
  7. Apakah Anda mengkritik pekerjaan orang lain secara berlebihan?
  8. Apakah Anda memiliki kebiasaan untuk selalu melihat jam?
  9. Apakah Anda selalu ngotot mencari kedudukan yang tertinggi?
  10. Apakah Anda merasa waktu selalu kurang?
  11. Apakah Anda memiliki kebiasaan mengerjakan lebih dari dua hal di suatu waktu?
  12. Apakah Anda selalu mudah marah dan tersinggung?
  13. Apakah Anda merasa memiliki waktu yang kurang untuk hobi?
  14. Apakah Anda memiliki kencenderungan berbicara dalam tempo cepat?
  15. Apakah Anda merasa diri Anda ambisius?
  16. Apakah teman Anda merasa diri Anda ambisius?
  17. Apakah Anda memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam beberapa pekerjaan?
  18. Apakah Anda memiliki banyak deadline dalam pekerjaan?
  19. Apakah Anda merasa bersalah atau gerah ingin bekerja saat liburan atau bersantai?
  20. Apakah Anda memegang banyak tanggung jawab?


Setelah memberi poin atau angka pada setiap jawab, jumlahkanlah. Berikut adalah interpretasinya:

Angka 20-30 : 
Anda memiliki risiko merasa non-produktif, hidup Anda sedikit rangsangan atau stimulasi.

Angka 31-50 : 
Anda memiliki keseimbangan hidup yang baik, Anda mampu mengontrol stres.

Angka 51-60 : 
Tingkatan stres Anda ada di ambang batas. Hati-hati.

Angka di atas 60 : 
Anda mungkin mengalami stres yang berlebihan.

Sumber:  Sweet Biar College, Virginia, United States. Stress Quiz: How stressed are you?

Sumber

Saturday, February 16, 2013

Mengenal HbA1c, apa hubungannya dengan diabetes ?


Glukosa dalam darah mengikat secara nonenzymatik  residu N-terminal valine dari rantai β-hemoglobin A dalam sel darah merah. Setelah modifikasi kimia spontan, dan penataan ulang Amadori,  produk ireversibel HbA1c terbentuk, maka semakin tinggi glukosa, HbA1c semakin tinggi pula. HbA1c beredar pada  seumur sel darah merah. Hal ini mencerminkan konsentrasi glukosa darah yang berlaku selama 2-3 bulan sebelumnya.

The Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) pada diabetes tipe 1dan the UK Prospective Study (UKPDS) pada diabetes tipe 2 keduanya menunjukkan hubungan antara risiko meningkatnya mikrovaskuler dan komplikasi makrovaskuler diabetes dengan  meningkat HbA1c. HbA1c menunjukkan  ukuran risiko individu dari komplikasi jangka panjang dari diabetes.

Seri pengukuran HbA1c menunjukkan bagaimana melakukan kontrol glukosa individu, dan kemungkinan risiko komplikasi, perubahan dalam manajemen terapi. HbA1c harus diukur 2-6 bulan. Target tingkat HbA1c dapat diatur untuk setiap pasien dan terapi dapat  disesuaikan.

Target Umum HbA1c adalah  6.5-7.5% harus ditetapkan untuk setiap individu, dengan mempertimbangkan risiko hipoglikemia parah, status kardiovaskular dan co-morbiditas.


Table 1. Distribution of Mean HbA1c levels (% of total hemoglobin) (Population Norms)
AgeMenWomenSource
5-24 years5.02%4.95%NHANES III; (Saaddine,Fagot-Campagna et al.2002
40-45 years5.02%4.1%The Telecom Study;(Simon, Senan et al.1989)
≥ 60 years5.05%5.32%The Telecom Study;(Simon, Senan et al.1989)



HbA1c bukanlah satu satunya alat untuk mendiagnosis Diabetes. Pada  pertemuan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes, HbA1c untuk diagnosis (At the European Association for the Study of Diabetes meeting on HbA1c for diagnosis), banyak dokter tidak percaya tingkat hemoglobin terglikasi spontan untuk mendiagnosa diabetes, meskipun merupakan pedoman ADA.

Adalah risiko tinggi, pasien pre-diabetes tidak  diobati jika HbA1c kurang dari 6,5%, dan Glukosa puasa atau tes toleransi glukosa sering ditunjukkan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Beberapa penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan EASD menunjukkan bahwa banyak pasien di populasi berisiko tinggi yang memang memiliki diabetes dengan HbA1c 6,5% yang cutoff.

Pada bulan Januari 2010, ADA menganjurkan penggunaan HbA1c lebih besar dari atau sama dengan 6,5% untuk mendiagnosa diabetes. Secara historis, tes telah direkomendasikan hanya untuk kontrol pemantauan glukosa, sedangkan diagnosis tergantung pada tes glukosa plasma puasa (126 mg / dL atau 7,0 mmol / L) atau dua jam tes toleransi glukosa (200 mg / dL atau 11,1 mmol / L).

Keuntungan pengukuran HbA1c atas pengukuran gula darah, adalah puasa termasuk yang tidak diperlukan dan HbA1c tidak dipengaruhi oleh stres dan dengan demikian lebih dapat diandalkan. Hemoglobin terglikasi juga umumnya lebih tinggi bagi kelompok etnis tertentu, terutama kulit hitam, serta pasien yang lebih tua dan terkena anemia, yang dapat menyebabkan misdiagnosis.

Setelah DCCT, ada sebuah standar baru yang spesifik untuk HbA1c disiapkan oleh Federasi Internasional Kimia Klinik dan Laboratorium Kedokteran (IFCC). Di masa depan, produsen akan memasok nilai standar IFCC untuk kalibrator mereka serta nilai-nilai yang selaras DCCT. Unit untuk melaporkan HbA1c juga akan berubah sehingga HbA1c yang dilaporkan oleh laboratorium dapat dilacak dengan metode referensi IFCC. Perbandingan global hasil HbA1c dapat dilakukan. Nilai eqivalen  DCCT untuk HbA1c juga akan diberikan untuk dua tahun pertama perubahan.

Hasil HbA1c dilacak dengan metode referensi IFCC dan dinyatakan sebagai mmol per mol unglycated hemoglobin.

Hubungan pengukuran antara metode referensi baru IFCC dan “DCCT aligned ” telah stabil selama beberapa tahun. Hasil HbA1c yang dinyatakan sebagai  %hemoglobin, maka persamaan menggambarkan hubungan adalah:

IFCC-HbA1c (mmol / mol) = [DCCT-HbA1c (%) - 2,15] x 10,929

panduan untuk nilai-nilai baru dinyatakan sebagai mmol / mol adalah:

Saat DCCT selaras HbA1c (%)
New IFCC HbA1c (mmol / mol)
4.020
5.031
6.042
6.548
7.053
7.558
8.064
9.075
10.086


Setara dengan target HbA1c DCCT saat ini sebesar 6,5% dan 7,5% yang 48mmol/mol dan 58mmol/mol di unit baru, dengan kisaran referensi non-diabetes dari 4,0% menjadi 6,0% menjadi 20 mmol / mol sampai 42 mmol / mol .

Hasil HbA1c dinyatakan dalam unit baru jelas sangat berbeda dengan yang saat ini digunakan. Sejak 1 Juni 2009, hasil akan diberikan di Inggris karena kedua unit IFCCstandardised (mmol / mol) dan unit selaras DCCT (%). Ini akan memberikan waktu semua orang untuk menjadi akrab dengan unit baru dan bagaimana mereka berhubungan dengan angka DCCT, dan dengan risiko komplikasi.

Mulai 1 Oktober 2011, semua hasil pengukuran  HbA1c akan dilaporkan hanya dalam unit IFCC

( dari berbagai sumber)

naskah lain :

Apakah HbA1c itu ?

HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah merah selama ± 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. 

Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung kadar glukosa di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama ± 3 bulan.

Mengapa diabetisi perlu periksa HbA1c ?

Diabetisi perlu melakukan pemeriksaan HbA1c untuk mengetahui rata-rata kadar glukosa darah dalam waktu 1-3 bulan sebelumnya. Dengan demikian, diabetisi dapat menilai pengendalian diabetesnya dengan tujuan untuk mencegah komplikasi diabetes. Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas perubahan terapi setelah 2-3 bulan.

Apa tidak cukup periksa glukosa darah saja ?

Pemeriksaan glukosa darah hanya mencerminkan kadar glukosa darah pada saat diabetisi diperiksa, tetapi tidak menggambarkan pengendalian diabetes jangka panjang (± 3 bulan). Meski demikian, pemeriksaan glukosa darah tetap diperlukan dalam pengelolaan diabetes, terutama untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul akibat perubahan kadar glukosa darah secara mendadak.

Jadi, pemeriksaan HbA1c tidak dapat menggantikan maupun digantikan oleh pemeriksaan glukosa darah, tetapi pemeriksaan ini saling menunjang untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai kualitas pengendalian diabetes seseorang.

Apa makna hasil pemeriksaan HbA1c ?

-   Nilai HbA1c < 6.5 % berarti kendali diabetes baik.

-   Nilai HbA1c 6.5 – 8 % berarti kendali diabetes sedang.

-   Nilai HbA1c > 8 % berarti kendali diabetes buruk.


Siapa yang perlu periksa HbA1c ?

Semua diabetisi memerlukan pemeriksaan HbA1c secara berkala untuk mendapatkan pengendalian diabetes yang baik.

Kapan diabetisi perlu periksa HbA1c ?

Sebaiknya diabetisi melakukan pemeriksaan HbA1c pada evaluasi medis pertama kali semenjak terdiagnosa menderita diabetes, selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sebagai bagian dari pengelolaan diabetes.

Di mana dapat periksa HbA1c ?

Pemeriksaan HbA1c dapat dilakukan di Laboratorium


Bagaimana cara melakukan pemeriksaan HbA1c ?

Oleh karena hasil pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat maupun olahraga, maka diabetisi dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu persiapan khusus. Sampel yang diperlukan berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena (di lengan).

Sumber

Thursday, February 7, 2013

Ini Alasannya Mengapa Jus Jeruk Baik Diminum Saat Sarapan!



thumbnail

Menu sarapan orang Amerika selalu dilengkapi dengan segelas jus jeruk. Selain aromanya segar, rasanya manis asam segar ternyata jus jeruk segar memiliki banyak kehebatan. Terutama untuk jus jeruk yang tidak ditambahi gula asli atau buatan.

Jus jeruk segar yang diminum akan segera diubah menjadi fructose , salah satu bentuk gula. Sementara sumber karbohidrat lain seperti gula, susu dan tepung akan dipecah menjadi glucose dan beragam bentuk gula seperti lactose, sucrose, maltose dan lain-lain.

Jika karbohidrat sudah dicerna akan disimpan dalam sel-sel otot, sel lemak dan hati. Karbohidrat yang disimpan dalam sel otot dan hati dikenal sebagai glycogen, sedangkan yang disimpan dalam sel lemak tetap sebagai lemak. Glycogen menjadi sumber energi untuk olahraga, berpikir dan segala kegiatan.

Riset menjelaskan jika Anda makan buah makan frutose (gula buah) akan disimpan sebagai glycogen di hati, berbeda dengan glycogen yang disimpan dalam sel otot. Kinerja otak akan mendapat pasokan dari glycogen yang ada pada hati. Sedangkan cadangan glycogen pada hati berkurang setelah semalaman tidak makan.

Selama 8 jam tubuh istirahat di malam hari maka glucogen yang ada pada hati akan terkuras dan dipakai habis. Karenanya setelah bangun tidur tubuh tak berenergi. Karenanya sebagai solusi praktis, minumlah segelas jus jeruk segar.

Selain itu bisa ditambah beragam buah seperti pisang, aneka buah berry dan juga madu sebagai menu sarapan lengkap. Dengan konsumsi jus buah dan buah segar maka glycogen pada hati akan segera terisi. Juga akan segera terbentuk energi untuk aktifitas fisik dan otak. Karenanya segalas jus jeruk segar akan memasok energi lebih cepat saat bangun tidur.

Sunday, February 3, 2013

PWBoot - Instal Windows Dalam HDD/FDD USB


PWBoot :: Portable Windows Boot



Apa itu PWBoot?

PWBoot adalah singkatan dari Portable Windows Boot, adalah sebuah project yg ditujukan utk membuat OS Windows bisa dijalankan/boot dari dalam media USB storage dengan lebih mudah.

Daftar USB Storage Yang Sudah Dites:

USB Flash

  • Kingston DataTraveler 100 (8GB)
  • Sandisk Cruzer Extreme (16GB)
  • Apacer Handy Steno AH328 (8GB)

USB HDD

  • Standard 2.5 inch IDE HDD (60GB)
  • Standard 2.5 inch SATA HDD (120GB)
  • Standard 3.5 inch IDE HDD (40GB)
  • Seagate FreeAgent Go (320GB)
  • TS menggunakan Hitachi USB Storage 2.0 IDE HDD 20GB



Metode Boot Yang Didukung PWBoot:

Virtual hard disk (VHD)

  • Windows 7 (Ultimate, Enterprise)
  • Windows Server 2008 R2
  • Windows 8

Physical drive (Native)

  • Windows Vista
  • Windows Server 2008
  • Windows 7
  • Windows Server 2008 R2
  • Windows 8



Eksperimen:

  1. Colok hardisk eksternal USB.
  2. Masukkan DVD installer Windows 7 atau mount dgn program CD/DVD mount, semacam UltraISO, MagicISO, dsb.
  3. Jalankan tool PWBoot.
  4. Pilih Install Windows, klik Next.
  5. Klik tombol Browse di bagian Windows installation image (install.wim): dan pilih file install.wim dlm DVD installer Windows 7 (ada dlm folder /Sources). Di bagian Windows image:, pilih edisi Windows 7 yg mau dipakai. Kotak dibawahnya biarkan saja. Klik Next.
  6. Di bagian Available disk partition:, pilih drive hardisk eksternal USB-nya. Klik Next.
  7. Di bagian System Boot Volume:, pilih lagi drive hardisk eksternal USB-nya. (Opsional) Silakan ganti nama identitas boot Windows 7 hardisk USB-nya dibagian teks Windows boot description:. Klik Next.
  8. Tunggu proses instal selesai.
  9. (Penting!) Jangan lupa utk jalankan wizard Patch existing system utk hardisk eksternal-nya klo sudah instal service pack baru.

Catatan:

  • Tidak perlu lagi pake program USB tambahan lainnya.
  • Jangan lupa untuk patch ulang jika sudah instal update service pack yg baru.



Tips Optimalisasi Windows dlm HDD USB:

  • Lebih disarankan utk pake hardisk eksternal USB (HDD) dibanding flashdisk (FDD).
  • Matikan/disable service Indexing Service Windows.
  • Instal filter driver DiskMod utk bisa menggunakan pagefile dlm USB storage (Windows 7 keatas).
  • Defragment hardisk USB-nya.
  • Pakai NTFS compression utk hardisk-nya.


DOWNLOAD ( Pass-> .:n4Rc0:. )

Sumber