Gold Price

Category

Search This Blog

Sunday, January 27, 2013

Bakteri, Partner Kecil Kita yang Powerful…


By Winni Puspita Rahayu

Seperti yang telah kita ketahui, mikroorganisme tersebar secara merata di alam semesta. Mikroorganisme tersebut dapat berupa bakteri, fungi, protozoa yang tentu tidak terlihat oleh mata telanjang. Keberadaan jumlah bakteri itu sendiri di bumi mencapai 1031, yang jumlahnya melebihi jumlah dari keseluruhan bintang yang ada di jagad raya, yakni 1021. Mikroorganisme tersebut tersebar di seluruh daratan maupun lautan, lingkungan ekstrim panas maupun asam, atau pada tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Keberadaan bakteri di tubuh manusia sering dikenal dengan istilah “human microbiome”.

Tahukah Anda, bahwa jumlah bakteri yang ada di tubuh manusia mencapai lebih dari 1000 triliyun? Jumlah sel di manusia dewasa saja hanya berkisar 100 triliyun sel. Hal itu artinya, keberadaan bakteri yang ada di tubuh manusia, jumlahnya mencapai 10 kali lipat dari jumlah sel manusia itu sendiri. Bakteri-bakteri ini secara sadar maupun tidak sadar, sudah menjadi partners atau bagian dari hidup kita. Saat pertama kita terlahir melalui vagina Sang Ibu, kita tidak hanya mendapatkan warisan genetik dari Sang Ibu. Akan tetapi, kita juga mendapatkan warisan bakteri dari vagina Sang Ibu. Saat Ibu hamil, bakteri Lactobacillus johnsonii mendominasi bagian vagina Sang Ibu. Hal ini disebabkan karena kondisi pH di vagina saat Sang Ibu hamil mengalami perubahan. Dengan demikian, Lactobacillus johnsonii ini kemudian memiliki kemampuan dalam memproduksi enzim yang digunakan untuk mencerna ASI yang kita minum. Hal ini tentu berbeda dari mereka yang terlahir secara sesar, karena ketiadaan dari bakteri Lactobacillus johnsonii. Fakta lain mengenai human microbiome yaitu, adanya kesamaan jumlah bakteri pada bayi dengan umur 1 tahun dengan bakteri yang ada di manusia dewasa.

Bagian tubuh lain yang menjadi basecamp bakteri misalnya, mulut. Jumlah bakteri yang ada di mulut mencapai 700 spesies, yang terdiri atas 10 filum! Bayangkan saja, spesies-spesies bakteri itu ada di dalam mulut kita. Belum lagi, kalau salah satu dari kita yang memang malas menggosok gigi. Akan seperti apa ya mulut kita? Tentu akan sangat bau sekali, karena bakteri-bakteri dalam mulut itu akan berespirasi secara anaerob, sehingga menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Sangat powerful bukan? Kemudian, kita masuk ke bagian organ dalam esophagus atau kerongkongan. Jumlah bakteri di esophagus ini mencapai 95 spesies yang terdiri atas 6 filum! Bakteri di usus kecil juga tidak ketinggalan, jumlahnya saja mencapai 128 spesies, yang terdiri atas 8 filum. Bakteri-bakteri ini mencakup Streptococcus, Lactobacillus, Haemophilus, Bifidobacteria, Bacteroides, dan lain-lain. Bifidobecteria misalnya, berperan sebagai bakteri probiotik. Bakteri probiotik ini memakan zat-zat prebiotik yang nantinya menghasilkan sistem kekebalan tubuh, karena bakteri patogennya pun juga kalah dengan bakteri probiotik. Tidak kalah dengan jumlah populasi bakteri yang ada di usus besar atau kolon. Jumlah populasi bakteri di tempat ini sangatlah padat. Satu gram dari feses saja dapat mengandung lebih dari 100 juta  bakteri.

Contoh di atas masih mencakup sebagian besar bakteri yang terdapat di bagian tertentu manusia saja. Belum lagi kalau kita membahas lebih jauh mengenai bakteri yang ada di luar tubuh. Bakteri di kulit wajah yang sering kita keluhkan misalnya, yaitu bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes). Bakteri ini ada karena kondisi wajah kita yang kotor, stres, dan lain-lain. Bakteri di ketiak, kening, hidung, pusar, rambut, kuku, tangan, kaki, dan masih banyak lagi. Bahkan jenis bakteri di antara orang yang kurus dengan gemuk pun memiliki keragaman yang berbeda. Sejauh ini, pengetahuan akan fungsi keberadaan bakteri tersebut di manusia belum tereksplorasi secara keseluruhan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dengan semakin majunya teknologi, ilmu-ilmu baru tentang bakteri ini akan tercipta di masa yang akan datang. Yang terpenting adalah, bakteri-bakteri tersebut sudah menjadi bagian dari hidup kita sejak kita lahir, “Partner Kecil Kita yang Powerful”. Dan tubuh kita ini, akan selalu menjadi habitat penunjang bagi mereka hidup, bahkan sampai kita menutup mata.


Referensi

  • Bello MGD et al. 2010. Delivery mode shapes the acquistion and structure of the initial microbiota across multiple body habitats in newborns. PNAS 107: 11971-11975.
  • Costello EK et al. 2009. Bacterial community variation in human body habitats across space and time. Science 236.
  • Suwanto A. 2012. Human Microbiome: The Power of Our Invisible friends. Bogor Agricultural University.

Sumber

Wednesday, January 16, 2013

Apa Itu Leptospirosis?





By dr. Intan Airlina Febiliawanti (Minggu, 11 Oktober 2009)

KOMPAS.com - Salah satu penyakit pascagempa yang mengintai korban gempa adalah Leptospirosis. Penyakit ini adalah salah satu penyakit menular yang berasal dari hewan dan menjangkiti manusia dan termasuk penyakit zoonosis paling sering di dunia.

Leptospirosis disebabkan bakteri patogen berbentuk spiral genus Leptospira, famili leptospiraceae dan ordo spirochaetales. Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai 5-40 persen.

Infeksi ringan diperkirakan pada 90 persen kasus. Anak balita, orang lanjut usia dan penderita yang mempunyai daya tahan tubuh rendah mempunyai resiko kematian tinggi. Pada usia di atas 50 tahun, risiko kematiannya bisa mencapai 56 persen. Pada penderita ikterus yang sudah mengalami kerusakan hati, risiko kematiannya lebih tinggi.

Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, mayoritas berusia 10-39 tahun, maka bisa jadi usia adalah sebuah faktor risiko. 

Di Indonesia, penularan paling sering adalah melalui tikus. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi urine tikus yang terinfeksi leptospira.

Beberapa hewan lain seperti sapi, kambing, domba, kuda, babi, anjing dapat terserang leptospirosis, tetapi potensi menularkan ke manusia tidak sebesar tikus. Leptospirosis tidak menular langsung dari pasien ke pasien.

Masa inkubasi leptospirosis 2 - 26 hari. Sekali berada di aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan khususnya hati dan ginjal. Pada ginjal kuman bisa menyebabkan peradangan ginjal dan kematian jaringan sampai gagal ginjal. Gangguan hati juga mungkin terjadi sehingga bisa menyebabkan ikterus (kulit berwarna kekuningan). Jika leptospira mengenai otot maka bisa menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan hingga gangguan permeabilitas kapiler pembuluh darah sedangkan gangguan paru yang sering terjadi adalah batuk darah.

Infeksi leptospirosis mempunyai gejala yang sangat bervariasi bahkan kadang hampir tidak ada gejala sehingga sering terjadi kesalahan dalam mendiagnosa. Hampir 15-40 persen penderita yang terinfeksi tidak bergejala tetapi pemeriksaan laboratorium positif. 

Cara menghindari atau mengurangi resiko leptospirosis adalah dengan menghindari atau mengurangi kontak dengan binatang yang kira- kira terkena air atau lahan yang tercemar. Pakailah sarung tangan, baju dan kacamata pelindung. Perhatikan kebersihan lingkungan dan binatang pengerat seperti tikus harus diperhatikan.

Komplikasi tergantung dari perjalanan penyakit dan pengobatannya. Perkiraan kondisi penderita di masa depan tergantung dari ringan atau beratnya infeksi.

Sumber

Sunday, January 13, 2013

Rahasia Tes Wartegg




Tes menggambar ini (wartegg) tidak memerlukan kemampuan menggambar, melainkan hal ini hanya suatu cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian anda dari cara menggambar dan apa yang anda gambar. Template tes nya bisa di download di sini

Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda.

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat mengambar anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda termasuk orang yang keras kepala.

Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan”

Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Isi dari masing2 gambar :

  1. Berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal2 yg berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan
  2. Berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan fleksibilitas perasaan.
  3. Berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ ambisi
  4. Berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitan
  5. Seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur bagaimana cara bertindak.
  6. Berupa garis horisontal & vertikal : mengukur cara berpikir / analisa & sintesa
  7. Berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan ( apakah sudah stabil, kekanakan)
  8. Berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan social


Sumber

Istilah Radiologi (Good)


  1. Infiltrat : Gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan gambaran suatu proses aktif paru.
  2. Fibrosis : Jaringan parut dengan gambaran umumnya berbentuk garis atau pita dengan batas yang tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan gambaran suatu proses lama dari peradangan pada paru.
  3. Kalsifikasi : Deposit kalsium atau kapur yang pada foto toraks memiliki gambaran bercak atau titik dengan densitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan pertanda dari proses lama pada paru.
  4. Bullae : Suatu kantong berdinding tipis yang berisi udara, umumnya disebabkan oleh destruksi alveolus kemudian terisi oleh udara. Bullae biasanya terletak dekat dengan pleura/di perifer paru. Gambaranya adalah area avaskuler berbentuk bulat dan berdinding tipis.
  5. Kista : Suatu rongga yang spheris, berdinding tipis nongranulomatous, berisi udara, cairan atau semifluid material.
  6. Kavitas : Bentuk rongga udara yang lain dalam paru. Istilah ini biasanya diperuntukkan bagi rongga yang terbentuk akibat nekrosis jaringan, tidak seperti bulla. Dinding yang tebal dan tidak teratur merupakan gambaran yang membedakannya dengan bulla atau bleb.
  7. Abses : Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi yang didalamnya terdapat pus. Gambarannya berupa kavitas dengan air fluid level berdingding tebal dengan area konsolidasi disekitarnya.
  8. Tuberkuloma : Merupakan sarang-sarang perkijuan (caseosa) berbentuk bulat/nodul dengan diameter 0,5-4 cm yang terjadi pada TB paru post primer.
  9. Pleural effusion : Cairan yang berlebih diantara kedua pleura yaitu pleura visceralis dan parietalis, dapat disebabkan oleh infeksi, tumor atau kelainan sistemuk. Gambarannya adalah konsolidasi homogen di struktur paru bawah dengan meniscus sign, berjalan dari lateral atas menuju ke medial bawah, disebut juga dengan elis line.
  10. Pneumotoraks : Terkumpulnya udara dalam rongga pleura, yang memberikan gambaran berupa area hiperlusen avaskuler di daerah perifer paru. Jika luas akan memberikan efek pendorongan terhadap paru (menjadi kolaps), dan pendorongan mediastinum.
  11. Swarte : Penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis (pleuritis atau pneumotoraks berulang) sehingga terjadi penimbunan jaringan ikat dan kalsifikasi.
  12. Tumor paru : Pertumbuhan abnormal dari jaringan paru yang memberikan gambaran berupa konsolidasi. Pada massa yang ganas memberikan konsolidasi dengan batas tidak tegas dan tidak teratur dan dapat menyebabkan emfisema setempat, atelektasis, peradangan atau efusi pleura. Pada massa jinak gambaran berupa konsolidasi homogen berbatas tegas.
  13. Tumor mediastinum : Tumor yang terdapat di mediastinum, misalnya tiroid,kista bronkogenik, limfoma dan teratoma. Gambarannya berupa konsolidasi di mediastinum atau mediastinum yang melebar, membentuk sudut yang lancip.
  14. Emfisema : Suatu keadaan, dimana paru lebih banyak berisi udara sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior maupun vertikal ke arah diafragma. Gambaran paru menjadi lebih radiolusen, bentuk torak seringkali menjadi kifosis, diafragma letak rendah dengan diafragma mendatar dan sela iga melebar.
  15. Kardiomegali : Suatu keadaan anatomis (struktur organ) dimana besarnya jantung lebih besar dari ukuran normal, yakni lebih besar dari 50% besar rongga dada. Pembesaran jantung yang ditandai dengan CTR (membandingkan lebar jantung dan lebar dada pada foto thoraks PA).
  16. Elongasi Aorta : Suatu keadaan bertambah panjangnya aorta, distorsi radiografik dengan bayangan tampak lebih panjang secara proporsional dibanding benda yang difoto dengan sinar X. Dapat diukur jarak antara arkus aorta dengan pertengahan klavikula yang kurang dari 2 cm.
  17. Dilatasi Aorta : Gambaran aorta yang melebar, aorta melebar lebih dari 4 cm dihitung dari procesus spinosus vertebra torakal setinggi arcus aorta.
  18. Kalsifikasi Aorta : Gambaran bintik-bintik perkapuran pada proyeksi aorta.
  19. Edema Paru : Pembengkakan paru akibat tingginya aliran darah paru. Gambaran corakan bronkovaskular yang meningkat sampai kranialisasi, penebalan dinding interlobular dan cuffing peribronkial.
  20. Bronkiektasis : Dilatasi bronkus, terjadi karena adanya obstruksi dan peradangan yang kronis. Gambarannya berupa lesi kistik atau cincin-cincin ektasis multipel seperti sarang tawon yang umumnya terdapat dilapangan bawah paru, atau gambaran garis-garis translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi disekitarnya.
  21. Atelektasis : Kolaps paru, gambaran udara / lusensi pada jaringan paru berkurang, dapat terjadi karena sumbatan bronkus oleh karena tumor maupun kelenjar parahiler yang membesar. Gambaran radiologis berupa konsolidasi homogen (densitas tinggi), dengan penarikan mediastinum ke arah jaringan kolaps, diafragma tertarik keatas dan sela iga menyempit.
  22. Pneumonia : Merupakan peradangan infeksi non spesifik, gambaran radiologis berupa konsolidasi dapat sebagian atau seluruh paru.
  23. TB paru : Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat berlokasi dimana saja dalam paru. Dapat dibagi 2, primer dan postprimer. TB primer, terjadi umumnya pada anak yaitu fokus ghon dan penebalan hilus dan pelebaran mediastinum, disebut dengan kompleks primer. TB post primer, umumnya terjadi pada orang dewasa, gambaran lesi polimorfik, dapat berupa kavitas, tuberkuloma, infiltrat, fibrosis dan kalsifikasi. Lokasi terutama di lobus atas paru dan segmen apikal lobus bawah paru.
  24. TB milier : Penyebaran hematogen dari TB dengan gambaran bercak halus multiple berukuran 2-3 mm di seluruh paru.
  25. Metastasis paru : Penyebaran tumor di paru dari tumor primer di tempat lain. Gambaran bermacam-macam, dapat berupa nodul multipel, konsolidasi menyerupai pneumonia, golf ball, lymphangitic spread atau efusi pleura.
  26. Pleuropneumonia : Proses peradangan pada pleura dan jaringan paru, ditandai opasitas di mana diafragma menjadi kabur serta gambaran kalsifikasi dari pleura atau penebalan pleura.
  27. Inspirasi maksimal : Kondisi inspirasi terkuat yang mampu dilakukan penderita setelah ekspirasi normal. Gambaran radiologis normalnya tampak gambaran sampai tulang iga anterior ke-6 dan tulang iga posterior ke-9.
  28. Bentuk iga depan dan iga belakang : Bentuk iga depan lebih tinggi di sebelah lateral dari pada medial, sehingga iga-iga kiri kanan yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf “V”. Iga posterior lebih tinggi di sebelah medial dari pada disebelah lateral, sehingga iga-iga kiri kanan yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf “A”.
  29. Hidropneumothoraks : Adanya cairan dan udara pada rongga pleura. Pada posisi PA dan tegak tampak gambaran air fluid level pada rongga pleura dengan sinus kostoprenikus yang terisi tanpa corakan bronkovaskular, sudut kostofrenikus tumpul, tidak ada elis line. kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral.
  30. Persistent Thymus : Merupakan thymus yang menetap hingga dewasa, yang normalnya mengecil pada usia dua sampai delapan tahun. Gambaran berupa pembesaran dari mediastinum superior yang berbentuk seperti layar atau sayap malaikat.

DAFTAR ISTILAH MEDIS, ANATOMI DAN RADIOLOGI


A
–algia : nyeri (contoh : neuralgia)
a- or an- : tanpa, tidak, yang semestinya tidak ada.
Abdomen/abdominal : perut
Abdomen akut : gejala nyeri perut secara tiba-tiba karena suatu kelainan atau penyakit intra abdomen.
Abduksi : gerakan menjauhi tubuh atau badan
Adduksi : gerakan mendekati tubuh atau badan
Abses paru : nanah pada paru
ALARA : As Low As Reasonably Achievable, prinsip proteksi radiasi dimana radiasi digunakan seminimal mungkin tanpa mengurangi nilai diagnostik.
Akromion : tulang menonjol di bagian atas
Amprah : surat atau kertas keterangan permintaan tindakan radiologi dari dokter
Anoda : sebagai target pada tabung rontgen yang berfungsi menarik elektron dari katoda.
Anoda bergerak  : Anoda yang bergerak saat ditembaki elektron, berbentuk sebuah piringan yang  berputar dengan kecepatan tinggi, ini membantu untuk menyebarkan panas.
Anoda diam : Anoda yang diam atau tidak bergerak saat ditembaki elektron, biasa ditemukan pada dental unit atau mobile unit.
Angiography / Cath Lab : pemeriksaan invasive radiografi untuk menggambarkan pembuluh darah (ada atau tidak penyempitan)
Antegrade Pyelography (APG) : pemeriksaan radiografi pada system urinaria dengan media kontras yang dimasukkan lewat kateter yang dipasang dengan cara nefrostomi percutan.
Anterior : bagian depan
Anti- : melawan
Apex : puncak
Appendicography : pemeriksaan radiografi untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks (umbai cacing), seperti adanya penyakit usus buntu
Appendiks : umbai cacing
Appendiksitis : penyakit radang usus buntu
Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal
Artefak : bercak pada film rontgen.
Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh
Arthrography : pemeriksaan radiografi pada rongga sendi dengan menyuntikan bahan radioopague (udara atau zat kontras).
Asendens : bagian yang naik
Atenuasi : perlemahan sinar-x setelah melewati objek.
Atresia Ani : kelainan berupa tanpa anus
Auricula : daun telinga
Axial : memotong sumbu Z

B
Barium Enema : sama dengan Colon In Loop
Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras.
Barium Meal : sama dengan OMD
Barium Swallow : sama dengan Oesophagografi
Blass : kandung kemih
BNO : Blass Nier Oversich atau foto abdomen yang indikasinya untuk memperlihatkan tractus urinaria
BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan tractus urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena.
Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikan pada trakea
Bronchopneumonia (BP) : radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Bronkhietaksis : pendarahan pada bronkus (cabang paru)
Bronkhitis : peradangan pada bronkus.
Bucky : Grid yang bergerak saat eksposi.

C
– cele : tumor / penonjolan.
Canalis : sebuah saluran tulang
Caninus : gigi taring
Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries
Cardiomegali : pembesaran jantung
Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax.
CAT : Computed Axial Tomography
Caudad : menuju ke  arah kaki / arah dibawah kepala
Caudal : bagian ekor
Caudografi : pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan sacral dengan memasukan bahan kontras
Central Ray (CR) : Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunjukan arah atau jalannya sinar tersebut
Central Point (CP) : Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan
Chepalad : menuju ke arah kepala
Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras.
Colon : usus besar
Colon Hirschprung : mega kolon atau penyakit/kelainan pada kolon yang disebabkan tidak adanya sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon.
Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal.
Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +)
Coronal : memotong sumbu Y
Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh
CR : Computer Radiology
Cranial : bagian kepala
CT Scan : Computed Tomography Scan,
Cystogram : sama dengan Retrograde Cystografi

D
DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer.
Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media
Dekstra : bagian kanan
Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup
Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen
Densitometer : alat ukur densitas.
Detail : mampu memperlihatkan gambaran sampai yang sekecil-kecilnya pada
Developer : cairan pembangkit bayangan laten pada film rontgen.
Diastol : angka yang dibawah, yaitu tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel.
Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +)
Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan
Dislokasi :  terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
Distal : bagian yang jauh dari tubuh (menuju kebawah) / ujung
Distorsi : perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film.
Dorsal : punggung tangan atau kaki depan
Dosimeter : alat ukur radiasi
Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas
Dys- : jelek/rusak (contoh : dysfagia)

E
–emia : darah
Echo : suara atau gema
ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan jantung.
Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh
Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura
Ekspirasi : buang nafas
Ekstensi : meluruskan kembali sendi
Eksternal : bagian luar
Ekstra Fooding : makanan tambahan (bagi pekerja radiasi)
Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut 
Empisema : nanah di dalam rongga pleura
Emulsi Film : bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Lapisannya terdiri dari AgBr dan gelatine
Endoscopy :  suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ
ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy.
Erect : posisi berdiri
Esofaghus (Oesofaghus) : kerongkongan
Etiologi : ilmu tentang penyebab penyakit.

F
Faring : tenggorokan
Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus ke film
FOD : Focus Objek Distance / Jarak dari Fokus ke Objek
Film Badge “: alat monitor radiasi perorangan.
Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun
Film Badge : alat ukur radiasi (pasif) bagi pekerja radiasi.
Fissura : celah, robek
Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ tubuh yang secara normal tidak berhubungan.
Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakan luka bekas operasi dengan memasukan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
Fixer : cairan penetapan bayangan film rontgen.
Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi
Fluoroscopy : pemeriksaan radiografi dimana hasilnya dapat langsung dilihat di layar fluoroscopy atau monitor.
Focal Spot : daerah pada anoda atau target (pada tabung sinar-x) yang ditumbuki elektron. focal spot akan mempengaruhi resolusi gambar radiografi.
Fluorosensi (sifat sinar x) : memandarkan cahaya hanya saat terkena sinar-x.
Fontanel : ubun ubun.
Fraktur : patah tulang  atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
Frontal : dahi

G
Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras
Gastro Intestinal (GI) : saluran pencernaan dari mulut sampai anus
Gastritis : radang pada gaster
Genue : dengkul
Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet  (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium)
Grid : suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur.

H
Hemi- : sebagian
Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada
Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati
Hepatomegali : pembesaran hati
Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut
High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. 
Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen.
Horizontal : garis mendatar
Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal
hyper- : berlebihan
hypo- : kekurangan

I
–iasis : kehadiran, keadaan pembentukan sesuatu (contoh : nefrolitiasis)
–itis : peradangan (contoh : cholecysitis)
Iluminator : lampu pembaca foto rontgen.
Immobilisasi  :  pembatasan pergerakan.
Inferior : bagian bawah
Infiltrat : massa (pada paru, seperti dahak, nanah, darah, dll.)
Informed Consent : surat persetujuan pelaksanaan tindakan medis yang diisi pasien setiap akan mendapatkan tindakan medis.
Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan
Insisivus : gigi seri
Inspirasi : ambil nafas
Intensitas radiografi : jumlah tenaga foton yang keluar dari tabung rontgen pada jarak dan luasan tertentu.
Internal : bagian dalam
Intensifying Screen : tabir penguat pada kaset yang berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak.
Invertogram : foto rontgen untuk bayi kasus atresia ani.
Ionisasi : proses pengubahan atau penguraian atom/molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan.

K
Karsinoma (Ca) : tumor ganas jaringan epitel.
Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X.
Katoda : filamen pada tabung Rontgen yang bertindak sebagai sumber elektron.
Kedokteran Nuklir: ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran.
Kifosis : bungkuk
Kilovoltage (kV) : tegangan tabung atau satuan beda potensial yang diberikan antara anoda dan katoda (menentukan daya tembus sinar atau kualitas radiasi)
Knee Chest Position : posisi seperti orang  sujud (lutut  dan dada menempel)
Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan untuk mengatur luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi
Kontras : perbedaan warna hitam dan putih pada hasil foto rontgen.
KP : Koch Pulmonum = Penyakit TBC
Kualitas radiografi : daya tembus berkas sinar-x

L
Laten Image (bayangan laten) : bayangan tidak tampak pada film radiografi yang bisa dilihat setelah diproses baik secara manual atau otomatis.
Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri
Left Anterior Obligue (LAO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri depan dekat film.
Left Posterior Obligue (LPO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri belakang dekat film.
LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron )
Lingua : lidah
Long Axis : sebuah garis khayal tubuh yang sejajar  dengan objek memanjang.
Longitudinal : membujur
Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.

M
–malacia : pelunakan (contoh : osteomalacia)
Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
Macroradiography : teknik memperbesarkan bayangan radiograf.
Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai penanda objek  (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri )
MCU : Micturating Cisto Uretrografi  atau Pemeriksaan radiograf untuk menilaian lower urinary tract
Medial : bagian tengah
–megali : pembesaran (contoh: hepatomegali)
Mentus : dagu
Metode : nama suatu posisi, nama orang yang pertama kali menemukan/mengenalkan suatu posisi dalam radiografi (misal : Waters, Towne, Caldwell)
Milli Amphere (mA) : besaran arus tabung atau kemampuan pesawat untuk menghasilkan electron (mengatur intensitas sinar-x)
Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi.
Mobile Unit X-Ray : Pesawat Sinar-X yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa-bawa keruangan lain, misalnya ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU.
Molar : gigi geraham
MRI : Magnetic Resonance Imaging, suatu tehnik pencitraan yang dapat menampilkan informasi anatomis dalam bentuk berbagai irisan langsung (multi planar) penampang tubuh dengan memanfaatkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen.
MSCT : Multi Slice Computed Tomography
Muscullus : otot
Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras.

N
Nasokomial, Infeksi : penyakit yang didapat di RS.
Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap)
Nephrolithiasis.: batu ginjal
Nervus : susunan syaraf
Nilai Batas Dosis (NBD) :

O
–oma : tumor (contoh : carsinoma, sarcoma)
–oskop/i : melihat atau alat untuk melihat
Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat
Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras).
Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (menggunakan media kontras).
OFD : Object Film Distance / jarak dari objek ke film.
Oral : mulut
Os : tulang
Ossa : tulang – tulang
Osteoarthritis : penyakit sendi yang degenerative disertai sakit tulang yang berdekatan.
Overlaping : bertumpuknya dua tulang atau lebih sehingga gambar radiografi jadi tidak jelas

P
Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping.
PARI : Perhimpunan Radiografer Indonesi, merupakan suatu organisasi profesi bagi tenaga Radiografer se-Indonesia
Patologi : ilmu penyakit
Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak
Pencitraan Diagnostik : suatu cara untuk menghasilkan citra atau gambaran organ bagian dalam  tubuh manusia dengan menggunakan suatu peralatan untuk kepentingan diagnosa penyakit.
Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis
Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
Perifer : bagian tepi
Peritonitis : Radang selaput perut.
PET : Positron Emission Tomography, teknik pencitraan kedokteran nuklir untuk mendeteksi metabolisme dalam jaringan sel.
Placentografi : Pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras,dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien
Plantar : telapak tangan
Plumbum (Pb) : disebut juga timbal yaitu bahan yang digunakan untuk menangkal radiasi (no.atom 82)
Pneumothorac : kolaps paru / tertimbunnya udara pada rongga pleura.
Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar.
Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut.
Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil  
Posterior : bagian belakang
Premolar : gigi geraham depan
Profunda : dalam
Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh
Proyeksi : suatu gambaran dari sebuah benda/organ pada sebuah bidang tertentu.
Prone : posisi tiduran tengkurup diatas meja pemeriksaan
Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound
Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.

Q
Quality Assurance : suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap
Quality Control (QC) : kegiatan monitoring, evaluasi sehari-hari dan memberikan keputusan terhadap proses yang terlibat dalam produksi serta pemeliharaan terhadap pelaksanaan QA.

R
Radiasi : sinar yang merupakan pancaran tenaga (gelombang) yang dapat merambat pada medium atau tanpa medium.
Radiasi Hambur : radiasi yang mengalami deviasi (hamburan) dalam arahnya saat menembus bahan.
Radiasi Pengion : radiasi yang apabila menumbuk sesuatu, akan berubah menjadi partikel bermuatan listrik (ion)
Radiasi Primer : radiasi yang berasal dari target tabung sinar-x (anoda)
Radiasi Sekunder : radiasi yang keluar dari benda yang dilalui sinar-x
Radiobiologi : cabang biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi pada system hidup.
Radiodiagnostik : pemanfaatan radiasi pengion untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan atau penyakit dengan menggunakan pesawat rontgen.
Radiofotografi : pencatatan bayangan pada film dengan menggunakan sinar-x
Radiograf : foto rontgen / hasil gambaran dari pencatatan bayangan oleh sinar-x
Radiografer : penata rontgen
Radiologi : ilmu yang mempelajari  penggunaan radiasi pengion (sinar-x, gamma, betta, dsb) untuk diagnosa dan terapi.
Radiologi Intervensional : cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi dengan penanganan organ bagian dalam tubuh pasien dengan memasukkan berbagai macam instrumen seperti kateter, kawat penuntun dan stent dengan panduan citra diagnostik real time menggunakan sinar-X.
Radiologist : dokter ahli radiologi dengan gelar Sp.Rad (a.k.a Radiolog)
Radiolucent : Gambaran hitam pada film, diluar gambar tulang (yang tidak menahan radiasi)
Radioopague : Gambaran putih pada film, yang menahan radiasi. Contoh : tulang.
Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel
Radioterapi : pengobatan dengan radiasi pengion.
Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama
Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas
Reject Analysis : suatu analisis penolakan film karena film tersebut tidak memberikan informasi diagnostic jelas.
REM : Radiation Equivalent Man, satuan dosis radiasi setelah memperhitungkan pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
Resolusi : kemampuan untuk mengakuratkan antara gambaran dengan obyek (sama dengan detail)
Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra.
Retrograde Phyelography (RPG) : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria.
Retrograde Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal.
Right Anterior Obligue (RAO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan depan dekat film.
Right Posterior Obligue (RPO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan belakang dekat film.
Rotasi : gerakan memutar sendi

S
Safe light : lampu pengaman berwarna merah di kamar gelap.
Sand bag : bantalan pasir yang berfungsi supaya tidak ada pergerakan pada objek 
Sagital : memotong sumbu X
Sarcoma : tumor ganas jaringan penyambung.
Second (s) : lamanya waktu penyinaran
Sel : bagian yang terkecil dari makluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop
Sella Tursica : lekukan pada sfenoid yang memuat kelenjar hipofisis.
Sentral : bagian pusat
Sharpness (ketajaman) Radiografi : kejelasan gambar pada film radiografi untuk menggambarkan garis tepi gambar yang jelas.
Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras)
Silver Recovery : pengambilan lagi perak dari fixer.
Sinistra : bagian kiri
Sinus : sebuah rongga yang berisi udara
Sirkumduksio : gerak sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi
Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras
Sistol : angka yang atas / tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh.
Soft Tissue : teknik radiografi untuk melihat jaringan lunak (kV direndahkan, s dinaikkan)
Speed (kecepatan) radiografi : besarnya perpedaran cahaya yang dihasilkan dalam waktu tertentu.
SPN foto : foto sinus para nasal
Spons : alat yang terbuat dari busa yang digunakan supaya objek tidak mengalami pergerakan
Spuit :  sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector
Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya)
Striktura : penyempitan pada organ
Sulcus : depresi atau celah di permukaan organ
Superfisial : dangkal
Super posisi : bertumpuk
Superior : bagian atas
Supine : posisi tidur terlentang di atas meja pemeriksaan
Survey meter : alat ukur radiasi yang hasilnya bisa dilihat langsung dimonitor, prinsipnya seperti scintillation counter.

T
–tomi : pengangkatan / memotong sesuatu.
Ten day rule : prosedur pemeriksaan radiografi HSG, dimana pemeriksaan itu dilakukan setelah 10 hari dari hari pertama haid terakhir karena pada saat itu belum terjadi pembuahan atau pelepasan sel telur dari indung telur dan hari kesepuluh itu biasanya haid sudah berakhir sehingga pemeriksaannya aman.
Termoluminensi Dosimeter (TLD) : alat ukur radiasi (aktif) yang menggunakan prinsip foton (cahaya)
Tesla : satuan untuk kekuatan medan magnet (biasa pada MRI)
Thorax : paru – paru
Tourniquet : berfungsi untuk mengontrol vena dan arteri sirkulasi ke ujung pada jangka waktu tertentu.
Transducer : alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai receiver (penerima). dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. dan fungsi receiver pada transducer adalah merubah mekanik menjadi listrik
Transversal : melintang
Tractus : sistem organ
Tractus Digestivus : Sistem pencernaan
Traktus Genitalius : Sistem reproduksi
Tractus Respitorius : Sistem pernapasan.
Tractus Urinarius : Sistem pengeluaran
Tube Shield : berfungsi sebagai pengaman dan proteksi komponen-komponen yang ada didalamnya, perisai tabung terbuat dari metal + Pb.
Tube Housing : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang berfungsi untuk melindungi insert tube dari benturan fisik dan juga menjaga agar sinar-x tidak menyebar kesegala arah

U
Umbilikus : pusar
Ulcers :    erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )
Useful Beam : radiasi primer yang lewat melalui lubang (cone atau kolimator)
Ureter : yang menyalurkan kencing dari ginjal ke blass
Uretra : saluran yang mengeluarkan urin dari blass.
Urinari : sistem perkemihan
USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah

V
Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras positif)
Vasovaskuler : pembuluh darah pada paru-paru.
Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung
Vertebrae : ruas tulang belakang
Vertikal : garis tegak
Vesika urinaria : kandung kemih / blass
Viewing box : boks atau kotak yang didalam nya terdapat sebuah lampu yang digunakan untuk memperjelas atau membantu dalam proses membaca foto rontgen
Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.

W
1. Window : berfungsi sebagai jendela pengatur keluarnya sinar-x pada tube housing.
2. Wire : alat yang menghubungkan pulsa listrik dengan kristal