Gold Price

Category

Search This Blog

Friday, October 26, 2012

Pemeriksaan HBsAg Reaktif


Pemeriksaan HBsAg adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B, disamping pemeriksaan HBsAb dan HBcAb.

HBsAg, kependekan dari Hepatitis B surface Antigen, adalah suatu protein permukaan virus hepatitis B. Sedangkan HBsAb atau Hepatitis B surface Antibody adalah suatu protein antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan virus hepatitis B. Boleh dikatakan bahwa HBsAg adalah musuh bagi HBsAb.

Hampir mirip dengan HBsAb, HBcAb (Hepatitis B core Antibody) merupakan protein antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respon terhadap protein inti (core) virus hepatitis B. 

Hasil Laboratorium

Hasil pemeriksaan HBsAg menunjukkan ada tidaknya virus hepatitis B dalam tubuh. Jika reaktif atau positif, berarti ada virus. Sebaliknya jika negatif, tidak ada virus.

Hasil pemeriksaan HBsAb menunjukkan respon tubuh terhadap paparan virus hepatitis B. Jika reaktif atau positif, berarti tubuh sudah mempunyai zat anti terhadap virus hepatitis B. Kondisi ini dapat dijumpai pada orang yang pernah mendapat imunisasi hepatitis B atau pernah terpapar hepatitis B tapi kemudian sembuh. HBsAb reaktif bermakna baik, karena artinya tubuh telah memiliki kekebalan terhadap paparan virus hepatitis B di masa mendatang. 

Hasil pemeriksaan HBcAB reaktif atau positif menunjukkan dua kemungkinan, yaitu dulu pernah terinfeksi atau infeksi sedang berlangsung saat ini. Jika nilai HBcAb reaktif bersama dengan nilai HBsAb reaktif, berarti pernah terinfeksi dan saat ini sudah sembuh. Tetapi, jika nilai HBcAb reaktif bersama nilai HBsAg reaktif, berarti pasien sedang terinfeksi.

Tidak bergejala

Infeksi virus hepatitis B pada tahap awal sering tidak memberikan gejala apapun. Pasien merasa sehat dan baik-baik saja. Baru setelah penyakit berlanjut, timbul gejala berupa kulit dan mata kuning, air kencing gelap seperti teh tua, tidak nyaman di perut, dan lain-lain.

Sumber

11 Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol





KOMPAS.com - Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol? 

Kolesterol sesungguhnya dibutuhkan tubuh, tetapi peningkatan kadarnya, terutama jenis yang buruk, yaitu low density lipoprotein (LDL), cukup berpengaruh pada terjadinya PJK.

Kolesterol berperan penting dalam pembentukan membran sel, beberapa hormon, dan vitamin D. Organ hati membuatnya dan menghubungkannya ke pembawa protein yang disebut lipoprotein, yang membuatnya larut dalam darah dan ditransportasikan ke seluruh bagian tubuh. 

Agar tidak terjebak dengan pengertian yang keliru tentang kolesterol, simak mitos dan fakta kolesterol di bawah ini :

1. Kolesterol itu jahat
Mitos. Faktanya, kolesterol penting bagi fungsi tubuh. Dr. John Gullota, ketua dari AMA Therapeutics Committee, seperti dikutip Good Health & Medicine, menyatakan sekitar 75 persen dari kolesterol dihasilkan oleh tubuh dan 25 persen diperoleh dari makanan.

Sebagian besar kolesterol dibuat oleh hati dan penting untuk banyak proses, termasuk produksi hormon seks dan vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Kolesterol yang bergabung dengan protein membentuk lipoprotein membantu perjalanan di aliran darah.

Ditambahkan oleh Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg secara normal berasal dari makanan, selebihnya disintesis oleh tubuh.

2. Semua level kolesterol yang tinggi membuat Anda berisiko terhadap penyakit.
Mitos. Tubuh memerlukan kolesterol untuk membuat membran sel dan hormon. Ada dua macam kolesterol yang mesti diamati, kolesterol baik yaitu HDL, dan kolesterol jahat (LDL).

Kolesterol jahatlah yang membentuk plak di dalam pembuluh arteri dan menimbulkan penyakit jantung. Sebaliknya, kolesterol baik membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah. Semakin tinggi HDL, akan semakin baik. Semakin rendah LDL juga akan semakin baik.

Diet rendah lemak yang menyehatkan dan olahraga secara alami akan membantu Anda mengelola kolesterol. Pengobatan akan membantu kala diet dan olahraga tidak cukup.

3. Gejala risiko tinggi kolesterol bisa dilihat.
Mitos. Faktanya, satu dari lima orang Amerika memiliki kolesterol tinggi. Sayang, banyak yang tidak mengetahuinya karena biasanya tanpa gejala.

Beberapa orang hanya mempelajari kalau dirinya memiliki kolesterol tinggi setelah serangan jantung atau stroke. Belum pasti apakah Anda mengalami risiko tinggi kolesterol? Lakukan pemeriksaan kolesterol rutin setiap lima tahun sekali, dimulai pada usia 20-an.

4. Pengobatan menjadi satu-satunya cara untuk mengelola risiko tinggi kolesterol.
Mitos. Cara utama untuk mengurangi risiko tinggi kolesterol adalah melalui diet, olahraga, dan pengobatan. Namun, menurut Gullotta, “Lebih baik menurunkan kolesterol secara alami bila Anda bisa melakukannya.” Contohnya, pertahankan berat badan sehat, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, dan konsumsi makanan sehat dengan mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 7 persen dari kalori harian. Olahraga dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.

Tip lainnya, konsumsi kolesterol kurang dari 200 mg per hari, kurangi asam lemak trans (minyak hidrogenasi), asup 25-35 gram serat, dan tingkatkan jumlah asam lemak omega-3 dengan makan ikan dan atau suplemen minyak ikan. Bila diet dan olahraga saja tidak cukup menurunkan kolesterol Anda, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pemberian obat.

5. Risiko tinggi kolesterol meningkatkan kemungkinan diabetes melitus tipe-2.
Fakta. Risiko tinggi kolesterol bisa berperan sebagian dalam perkembangan diabetes tipe-2. Kolesterol baik di bawah 35 mg/dL merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Faktor risiko lainnya adalah kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, tidak aktif, dan tekanan darah tinggi.

Diabetes tipe-2 seperti risiko tinggi kolesterol, bisa diam-diam. Anda bisa mengetahuinya sampai Anda mengalaminya. Pelajari risiko diabetes Anda. Lakukan pemeriksaan gula darah puasa bila Anda mengalami kelebihan berat badan.

6. Bila kolesterol total normal, Anda tidak berisiko mengalami serangan jantung/stroke.
Mitos. Faktanya, meski kolesterol total Anda normal, kurang dari 200 mg/dL, kolesterol LDL yang tinggi atau HDL yang rendah justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Itu sebabnya, penting untuk mengetahui seluruh angka-angka kolesterol Anda. Untuk mengurangi risiko penyakit, lakukan pengecekan kolesterol dan ikuti perintah dokter.

7. Rokok dan alkohol bisa memengaruhi kolesterol Anda.
Fakta. Alkohol dan rokok bisa mengubah kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan alkohol dalam jumlah moderat (sekitar satu gelas per hari bagi wanita atau dua gelas bagi pria) dapat meningkatkan kolesterol baik. Sebaliknya, merokok sudah terbukti bisa menurunkan kolesterol baik.

Bila Anda belum pernah mengonsumsi alkohol sebelumnya, tak perlu memulainya untuk mendapat efek positif terhadap kolesterol. Sebab, diet menyehatkan itu sendiri sudah dapat meningkatkan kolesterol baik. Namun, bila Anda merokok, cobalah untuk berhenti. Tak hanya akan membantu kolesterol, tetapi juga akan mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.

8. Sebaiknya lakukan pemeriksaan kolesterol pertama kali saat berusia 45.
Mitos. Faktanya, memeriksa kolesterol saat usia sudah merambat naik bisa membuat Anda kecolongan. Dalam situs WebMD dijelaskan bahwa setiap orang sebaiknya melakukan pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali dimulai pada usia 20 tahun.

Profil lemak puasa diperiksa setelah Anda berpuasa selama 9-12 jam. Hasil tes akan memecah kolesterol Anda menjadi beberapa bagian, yaitu trigliserida, HDL, LDL, dan kolesterol total. Gambaran yang sehat, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, HDL lebih dari 40 mg/dL, LDL kurang dari 100 mg/dL, dan kolesterol total di bawah 200 mg/dL. Mulai memeriksa kolesterol sejak dini akan menempatkan Anda dalam gaya hidup sehat di kemudian hari.

9. Menghilangkan daging, keju, dan lemak dari diet akan membuat semuanya baik2 saja.
Mitos. Faktanya, menghilangkan satu atau dua dari kelompok makanan bukan merupakan cara sehat untuk mengelola kolesterol. Tidak perlu menghindarkan seluruh lemak, daging, dan produk susu dari diet Anda.

Kunci untuk mengelola kadar kolesterol adalah mengontrol porsi dan keragaman makanan. Makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol darah lebih dari hal lainnya. Untuk itu, pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol dapat membuat perubahan.

10. Kolesterol setara dengan lemak.
Mitos. Faktanya, dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan kelompok steroid, yaitu suatu zat yang termasuk ke dalam golongan lipid atau lemak. Namun, kolesterol dan lemak merupakan substansi yang berbeda. Satu makanan bisa tinggi lemak, tetapi bebas kolesterol, misalnya minyak zaitun. Makanan lain bisa rendah lemak tetapi tinggi kolesterol, seperti ginjal.

Untuk menjaga agar jantung Anda tetap sehat, ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang bersahabat dengan tubuh Anda.

11. Antioksidan hanya memberi perlindungan terhadap kanker.
Mitos. Faktanya, antioksidan juga melindungi terhadap kolesterol jahat, seperti halnya penyakit jantung. Antioksidan memberi perlindungan terhadap kerusakan radikal bebas. Antioksidan dijumpai pada kebanyakan buah dan sayur. Teh hijau dan juga cokelat hitam dengan kualitas baik adalah sumber antioksidan. Kehadiran antioksidan ini akan mengurangi risiko penyakit jantung. @Diana Yunita Sari

Sumber

Pertolongan Pertama Luka Bakar


By : Lusia Kus Anna | Rabu, 24 Oktober 2012 | 13:43 WIB



Kompas.com - Luka bakar sering kita jumpai sehari-hari. Luka tersebut bisa berasal dari berbagai sumber seperti api, uap, listrik, matahari, bahan kimia, cairan atau benda panas. 

Luka bakar bisa saja berupa luka ringan yang bisa diobati sendiri atau kondisi berat yang mengancam nyawa sehingga membutuhkan perawatan medis intensif di rumah sakit. 

Menurut dr.Aditya Wardhana, Sp.BP, pertolongan pertama luka bakar bertujuan untuk menghentikan proses panas, mendinginkan luka, serta menutupi luka. Untuk menghentikan proses bakar bisa dilakukan dengan cara menjauhkan atau mematikan sumber panas.

Sementara itu untuk mendinginkan luka bakar lakukan dengan mengalirkan air selama 20 menit untuk mendinginkan luka, mengurangi nyeri, serta mengurangi edema atau pembengkakan.

"Hindari mendinginkan luka dengan memberikan kecap, pasta gigi, atau mentega karena bisa membuat jaringan lebih rusak dan kemungkinan infeksi," kata Aditya dalam acara seminar Emergency Fair and Festival yang dilakukan Tim Bantuan Medis FKUI dan Departemen Bedah FKUI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Penelitian menunjukkan, irigasi luka dengan air selama 20 menit bermakna pada peningkatan epitelisasi jaringan setelah dua minggu luka bakar serta mengurangi jaringan parut dalam 6 minggu pasca terjadinya luka.

Cara lain pendinginan luka adalah dengan mengompres luka dengan air dingin tanpa menggunakan es. 

Pada saat menolong korban luka bakar, Aditya mengingatkan pentingnya mewaspadai cedera jalan napas atas, terutama pada anak-anak yang ditandai dengan bengkak pada wajah, bulu hidung terbakar, atau sesak. Sebaiknya korban segera dibawa ke rumah sakit. 

"Pada korban ledakan tabung gas 3 kilogram, sering terjadi pembengkakan bagian belakang lidah sampai tenggorokan. Ini bisa memblokir keluar masuknya udara, apalagi pada anak berusia kurang dari 6 tahun," katanya.

Sementara itu untuk menutup luka bakar pada proses pemulihan bisa dipakai balutan yang juga berfungsi mencegah hipotermia. "Pemberian obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat berguna mengurangi nyeri," katanya.

Meskipun sebenarnya pertolongan pertama luka bakar cukup sederhana, namun menurut Aditya hampir 84 persen pasien yang dirujuk ke RSCM dalam kondisi kurang atau bahkan tidak mendapat pertolongan pertama sama sekali. Padahal penanganan pertama kali berdampak besar bagi pemulihan luka.

Sumber

Thursday, October 25, 2012

Goals are important


By Nita Clarissa, Posted October 20, 2012


Pernah mendengar cerita Alice in Wonderland? Dalam kisah yang dikarang oleh Lewis Carol ini, terdapat adegan dimana Alice sedang berjalan di tengah hutan dan ia menemukan ada 2 persimpangan jalan, yang satu ke kiri dan yang satu ke kanan. Alice bingung untuk melanjutkan langkahnya. Kemudian ia menemukan seekor kucing yang sedang duduk di sebuah dahan pohon. Alice pun bertanya, "Jalan mana yang harus kuikuti?" Lalu si kucing balik bertanya, "kamu mau kemana?" Alice menjawab, "tidak tahu." "Jika kamu tidak tahu kemana kamu akan pergi, tidak penting jalan kiri atau kanan, jalan manapun dapat kamu ambil," jawab kucing tersebut.

Dari cerita Alice tersebut dapat dilihat bahwa Alice tidak memiliki tujuan, dan ia pun jadi kesulitan untuk menempuh jalan yang harus ia ambil. How true. When we don't know where we are going, any road will take us there.

Jika kita tidak mempunyai tujuan apa-apa, maka apa yang akan kita temui tidak akan berarti apa-apa. Apa pun yang akan terjadi nantinya tidak memberikan efek apa pun. Kita akan tidak bisa mengukur nantinya, apakah perjalanan yang ditempuh memberikan manfaat bagi diri kita atau tidak.

Sudah seharusnya kita mempunyai rencana dan tujuan yang jelas. Apa yang kita inginkan, mau dibawa kemana hidup kita ini, dan apa target kita di tahun-tahun mendatang? sebagai contoh adalah berapakah IP yang harus saya raih untuk semester depan?

Jika kita tidak mempunyai goals, maka kita tidak akan mengetahui apakah perjalanan kita telah memberikan nilai positif terhadap kehidupan kita, sehingga kegiatan kitapun akan menjadi rutinitas biasa.

Berbeda halnya, ketika kita memiliki rencana yang jelas, maka jika apa yang kita temui tidak sejalan dengan target kita, maka kita akan sedini mungkin melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi diri sendiri.

95% dalam mencapai segala sesuatu dilakukan dengan mengetahui apa yang anda inginkan dan berupaya untuk mencapainya. ~Brian Tracy~   Enthusiasm without direction is like wildfire and leads to frustration. Goals give a sense of direction. Jadi, mulailah untuk memiliki rencana dan arah tujuan yang jelas sehingga kita bisa mengarahkan diri kita untuk melakukan kegiatan yang tidak sia-sia dan tepat pada tujuan.

Sumber

Sunday, October 21, 2012

Terobosan Itu Bernama Sel Punca


By Mawar Kusuma



”Stem cell” atau sel punca menjanjikan harapan baru di dunia kedokteran. Sel ini mampu tumbuh menjadi semua jenis sel baru dalam tubuh. Pasien yang divonis tak bisa sembuh pun, kondisinya bisa membaik.

Endah Purwati (52) mulai merasa nyeri punggung pada awal 2011. Kala itu, hasil foto rontgen tak menunjukkan indikasi penyakit. Namun, diagnosis tersebut berubah ketika kerusakan di tiga ruas tulang belakangnya terdeteksi pada akhir 2011.

Karena belum bisa membaca penyakit yang diderita Endah, dokter di Jakarta menyarankan untuk menjalani proses radiasi atau mencari second opinion ke Singapura. ”Saya bisa kolaps kapan pun,” kata Endah, pendiri Cahaya Montessori School.

Dokter di The National University Cancer Institute Singapura memastikan, Endah menderita multiple myeloma atau kanker sel plasma, sejenis sel darah putih yang ada dalam sumsum tulang. Ia kemudian ditawari pengobatan dengan transplantasi sel punca.

Endah mulai menjalani program transplantasi tepat pada hari Valentine, Februari lalu. Empat bulan pertama dijalani Endah dengan berobat jalan Jakarta-Singapura.

”Pengobatan dengan sel punca memungkinkan sel tumbuh kembali untuk memperbaiki kerusakan. Sekarang tubuh saya terasa segar dan punggung tak lagi nyeri,” ujar Endah, yang kini sudah menjalani 90 hari pascatransplantasi.

Kini, Endah masih tinggal di apartemennya di Singapura sembari menunggu pemeriksaan hingga hari ke-100. Jika hari itu tiba dan Endah dinyatakan sehat, ia bisa pulang ke Tanah Air dengan tetap menjaga diri agar tidak terkena infeksi.

Tahapan transplantasi 

Proses penyembuhan dengan sel punca bagi Endah diawali dengan kemoterapi dosis tinggi. Sumsum tulang belakangnya di ”bom” dengan kemoterapi sehingga seluruh isi sumsum tulangnya menjadi kosong. Tak hanya sel kanker, sel darah merah dan sel darah putihnya pun ikut mati.

Tahapan kemoterapi ini menjadi masa paling riskan karena daya tahan tubuh Endah ada di titik nol dan mudah terkena infeksi. Sel punca yang juga ada di dalam sumsum tulang belakangnya sudah terlebih dulu dipanen untuk kemudian ditransplantasikan setelah kemoterapi.

Sel punca itu diharapkan tumbuh lagi untuk perbaikan seluruh sel yang rusak. Setelah transplantasi, Endah rajin mengonsumsi obat antivirus dua hingga tiga kali per hari dan obat antibakteri tiga kali dalam sepekan.

Hebatnya, Endah menjalani seluruh proses itu sebagai pasien luar ruang. Ia memilih tetap tinggal di apartemen sehingga bisa dirawat keluarga. Dirawat di rumah juga membuatnya tidak tertekan secara psikologis.

Biaya transplantasi sel bisa ditekan hingga separuh dari 70.000 dollar Singapura menjadi sekitar 35.000 dollar Singapura. ”Recovery-nya cepat. Suster juga rajin mengecek dengan menelepon setiap hari,” kata Endah.

Agar hidupnya tetap sehat, apartemennya rajin disedot dari debu. Ia bisa makan menu kesukaannya, tetapi tetap di bawah pengawasan ahli gizi. Ia harus menghindari tempat ramai, seperti pasar atau pesta pernikahan.

Tali pusat

Sadar pentingnya peran sel punca, orangtua seperti Idan Pohan memilih menyimpan sel punca dari darah tali pusat bayinya di bank darah tali pusat swasta Babybanks. Ketika melahirkan putri semata wayangnya, Nyimas Jezenya Humaira (5), tim dari Babybanks sudah ada di ruang persalinan untuk mengambil darah.

Tujuh tabung berisi darah tali pusat itu kini disimpan di sebuah gedung yang tahan gempa di Taipei. Idan membayar lebih dari Rp 10 juta ketika pertama kali memutuskan menyimpan darah tali pusat. Untuk perpanjangan proses penyimpanan, ia rutin membayar 250 dollar Singapura setiap kali anaknya berulang tahun.

”Sel punca diperlukan untuk perbaikan sel rusak pada penyakit yang masih sulit obatnya. Teknologi berkembang terus, siapa tahu nanti bermanfaat. Mudah-mudahan tidak diperlukan. Jaga-jaga buat anak, setengah coba-coba juga,” kata Idan.

Bank darah tali pusat, menurut Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia Dr dr Djumhana Atmakusuma, SpPD, sebaiknya dikelola oleh pemerintah, dengan tujuan utama untuk donor sel punca. Transplantasi dengan donor sel punca dari orang lain saat ini masih tergolong mahal dengan biaya sekitar Rp 3,5 miliar di Belanda.

Di beberapa negara, kehadiran bank darah tali pusat swasta masih menjadi isu kontroversi karena kemungkinan pemanfaatan sel punca di usia bayi hanya 0,001 persen. Ketika dewasa, tidak ada jaminan bahwa sel punca yang disimpan sejak bayi itu masih bisa digunakan.

Terkendala fasilitas 

Menurut Djumhana, sel punca sangat penting karena bisa berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel khusus, seperti sel darah atau sel otot. Penemu sel punca pluripoten, John B Gurdon (79) dan Shinya Yamanaka (50), juga baru saja menerima penghargaan Nobel Kedokteran.

Sel punca ini bisa dipanen dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir.

Perlakuan dengan sel punca dibagi menjadi dua, yaitu terapi dan transplantasi. Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan yang rusak, seperti pada penanganan pasien jantung stadium akhir.

Berbeda dengan terapi sel punca yang saat ini baru memasuki tahapan riset aplikasi di klinik, transplantasi sel punca sudah menjadi standar internasional yang dikembangkan sejak tahun 1960-an. Transplantasi sel punca dikembangkan pertama kali di RSCM tahun 1988.

Tenaga dokter ahli di bidang transplantasi sel punca di Indonesia sudah sangat memadai. Sayangnya, menurut Djumhana, alat-alat yang digunakan untuk transplantasi sel punca sudah tua. Renovasi ruang isolasi bagi pasien transplantasi sel punca di RSCM maupun RS Dharmais juga belum rampung.

Pasien transplantasi sel punca akhirnya dirujuk ke beberapa rumah sakit di Singapura. Perawatan jarak jauh bisa menjadi masalah karena daya tahan tubuh pasien cenderung lemah hingga dua tahun setelah transplantasi.


Sumber : Kompas Cetak
Editor : Lusia Kus Anna

Cara Bertransformasi Dengan NLP


Sumber

Pada dasarnya setiap orang ingin berubah, menjadi lebih baik, lebih positif, atau lebih sukses dan lebih sukses lagi dari sebelumnya. Proses perubahan tersebut biasanya kita sebut sebagai proses transformasi, menuju pencapaian ‘keinginan’ manusia. Dalam proses transformasi inilah manusia seringkali dihadapkan pada berbagai masalah dan hambatan. Untuk itu banyak cara dan pendekatan, serta  pengetahuan yang dilakukan manusia untuk membantunya memecahkan masalah dan hambatan tadi. Nah, yang sangat populer saat ini adalah metode NLP. Berikut  akan saya uraikan secara ringkas apa dan bagaimana NLP itu membantu manusia dalam bermetamorfosa.
Apakah NLP Itu ?
NLP atau Neuro Linguistic Programming, merupakan suatu pengetahuan yang relatif baru mengenai “manusia” yang diformulasikan pertamakalinya oleh Richard Bandler (yang saat itu adalah mahasiswa psikologi dari University of California)  dan John Grinder (yang saat itu adalah seorang ahli linguistik) pada tahun1972 sampai 1975NLP disebut juga sebagai sebuah teknologi berpikir dan berperilaku yang pada mulanya diciptakan dan dikembangkan  dengan memodel beberapa psikoterapis terkenal, seperti  Milton Erickson dan Virginia Satir, serta Fritz Perls.  Di samping itu, NLP juga dipengaruhi oleh seorang Antrolopologis, Gregory Bateson.   Hasil karya Bandler-Grinder dituangkan dalam buku-buku awal mereka, seperti  ‘The Structure of Magic I dan II’, ‘Frogs Into Princess’, dan ‘Reframing’.
Sekarang NLP telah semakin disempurnakan, bahkan telah menjadi suatu pengetahuan yang sangat dikenal di seluruh dunia. Pada saat ini definisi NLP sudah semakin meluas, di antaranya yang sering dikemukakan mengenai NLP adalah:
  • The science of how the brain codes learning and experience.
  • The study of the structure of subjective experience.
  • An attitude and a methodology that leaves behind a trail of techniques
  • A revolutionary approach to human communication and development.
  • An accelerated learning strategy for the detection and utilization of patterns in the world.
  • A system for describing, restructuring, and transforming a person’s meaning and cognitive understanding of the world they live in.
  • A user’s manual for the brain.
Dari uraian di atas, maka dapat dimaknai bahwa NLP adalah salah satu metodologi untuk memahami pikiran manusia.
NLP tidak fokus pada bingkai masalah, tapi  pada bingkai solusi.  NLP fokus bukan pada kebenaran sebuah konsep, teori, atau belief, tapi pada  kegunaannya. Dengan prinsip sederhana inilah,  proses transformasi hidup Anda justeru jauh lebih efektif. Setelah mengenal NLP, Anda akan lebih fokus memikirkan bagaimana sesuatu itu berguna untuk membantu Anda mencapai tujuan hidup Anda, dan juga bagi orang lain.  NLP sangat menekankan padaoutcome atau hasil yang ingin dicapai.  Inilah yang menurut Bandler membedakan NLP dengan psikologi terapan konvensional. NLP tidak menghabiskan waktu untuk menggali masalah, latar belakang, penyebab, kenapa, dan lain-lain.  Kalaupun harus melihat ke belakang untuk menyelesaikan masalah, NLP hanya tertarik melihat ‘bagaimana’ masalah ini terjadi, lalu fokus pada struktur masalahnya untuk bisa diintervensi.
Pada saat kita ingin fokus pada outcome, kita fokus pada semua sumber daya yang mungkin untuk membantu kita untuk menujuoutcome.  Pada akhirnya, dalam menuju outcome, NLP juga menganjurkan tingginya fleksibilitas kita, dan memperluas pilihan-pilihan kita.
Program-program NLP
Sejak diperkenalkan pertama kali, NLP telah diajarkan melalui berbagai program pelatihan, di berbagai bidang.  Di bidang bisnis, terapi, manajemen, kepemimpinan, komunikasi, dan lain-lain.   Berbagai institusi menawarkan berbagai program, termasuk program untuk  praktisi berkompetensi khusus melalui program Praktisi bersertifikasi. Selain itu beberapa institusi, juga menawarkan program aplikasi NLP yang bisa  di-customized sesuai kebutuhan organisasi.
Peta Perilaku
NLP percaya bahwa setiap orang mempunyai keunikan.  Tidak ada yang sama  persis.  Kita tidak bertindak dan berpikir berdasarkan realita, tetapi hanya berdasarkan pada persepsi kita pada realita. Peta perilaku kita tergantung dari berbagai hal seperti proses filter di pikiran kita. Dimulai dari deletion, distortion, dan generalization, dimana informasi diseleksi sesuai fokus kita, diartikan, dan digeneralisasi.  Setelah itu di-filter lagi berdasarkanvalues kita, beliefs kita, memori kita, strategi kita, dan Meta Program (preferensi perilaku kita – yang oleh banyak orang dipersepsikan sebagai konsep kepribadian).  Proses ini yang kemudian menghasilkan Peta Pikiran atau Model Dunia kita secara unik. Dari proses di atas, semua orang berhak merasa dirinya benar menurut Peta Pikirannya. Hal ini dimungkinkan  karena semua orang hidup dalam Model Dunia masing-masing.
Presuposisi
Di NLP dikenal apa yang disebut sebagai Presupposition.  Pengertian sederhana mengenai ini adalah prinsip  atau basic belief (keyakinan dasar).  Ini menyangkut kerangka berpikir dan berperilaku.  Sesuatu yang kita pergunakan sebagai dasar dari pikiran dan tindakan. Dari tahun ke tahun,  presuposisi tersebut terus dikembangkan. Salah satu presuposisi misalnya, ‘The Map is not the territory’ yang berarti bahwa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, tidak mewakili keadaan atau realita.  ‘There is no failure, only feedback’misalnya, menekankan pada fleksibilitas sikap untuk menerima apa yang  biasanya dianggap sebagai kegagalan, hanya sebagai masukan agar kita mengganti pendekatan kita di kemudian hari.
Tools NLP
NLP disebut juga sebagai teknologi, karena NLP mempunyai berbagai tools yang berguna. Semuanya bertujuan untuk membantu efektifitas kita. Membangun ‘Rapport’ adalah salah satu yang populer untuk berkomunikasi secara efektif.  Meta Model yang merupakan tool untuk berkomunikasi secara spesifik. Meta Programuntuk memahami pola pikir dan motivasi seseorang.  Neurological Level untuk memetakan cara berpikir, termasuk masalah dalam pola pikir dan sikap. Selama bertahun-tahun, berbagai tools NLP telah dikembangkan. Ada ‘Parts Integration’‘Fast Phobia Cure’,‘Anchor’, ‘Perceptual Position’, dan lain-lain.  Semuanya bertujuan membantu efektifitas pikiran dan perilaku kita.
NLP dan Hypnotherapy
Telah dijelaskan di atas,  pada saat NLP diciptakan, Bandler dan Grinder banyak memodel tiga orang tokoh di bidang ‘perubahan pikiran’ melalui hypnosis, yakni Milton Erickson, Virginia Satir dan Fritz Perls.  Akibatnya warna linguistik hypnosis dalam NLP  memang kental di beberapa tools NLP, karena pengaruh ini.   Walau awalnya diciptakan dengan memodel hypnosis, kini hypnosis justru jauh lebih efektif apabila dilengkapi dengan tools NLP.  Keduanya sekarang menjadi kesatuan yang harmonis.

Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Aplikasi NLP


Sumber

Inti dari komunikasi adalah pesan yang disampaikan, sedangkan nilai sebuah pesan yang efektif adalah respon penerima pesan tersebut, sehingga kalau boleh saya meringkasnya dalam sebuah rumus, maka Ke = f (P X R)
Komunikasi adalah bagian terpenting dalam kehidupan kita. Komunikasi dapat menyelesaikan banyak masalah penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun sebaliknya, komunikasi yang tidak efektif, dapat menimbulkan masalah besar. Sebuah keluarga menjadi harmonis karena komunikasi yang berjalan baik antar anggotanya, juga sebuah keluarga bisa menjadi berantakan, karena komunikasi yang buruk antar anggota keluarga tersebut. Komunikasi bisa terjadi antara satu orang dengan satu orang lainnya (single communication), dan antara satu orang dengan banyak orang (public communication). Inti dari komunikasi adalah pesan yang disampaikan, sedangkan nilai sebuah pesan yang efektif adalah respon penerima pesan tersebut, sehingga kalau boleh saya meringkasnya dalam sebuah rumus, maka Ke = f (P X R), dimana Ke=komunikasi efektif;P=pesan yang sampaikan; dan R=respon dari penerima pesan. Jika kita mendapat respon negatif (-), maka komunikasi akan menjadi negatif alias tidak efektif atau gagal. Dalam tulisan ini saya akan mencoba berbagi bagaimana membangun komunikasi efektif dengan menerapkan metode NLP untuk membangkitkan potensi Anda dalam berkomunikasi.
Dari sudut pandang NLP, penyampaian sebuah pesan bisa menjadi berlipat ganda efeknya apabila memanfaatkan tiga dimensi sekaligus, yaitu yang dikenal sebagai tiga V (3V):
  1. Verbal: Bagaimana kata perkataan disusun; keruntutan logika dan pemilihan kata.
  2. Vocal: Bagaimana mengatakan; intonasi, jeda, volume dan berat suara.
  3. Visual: Bagaimana bahasa tubuh si pembicara; ekspresi muka, penggunaan gerakan tangan dan sebagainya.
Ketiganya apabila dipergunakan secara sinergis akan melipatgandakan kekuatan pesan, sedangkan jika tidak sinergis alias saling bertabrakan akan membuat pesan menjadi hilang kekuatan sama sekali. Misalnya, seseorang mengatakan bahwa ia sangat demokratis, terbuka pada ktitik, usul atau perbedaan pendapat. Tapi saat ia mengatakan demikian tangannya terlipat, dengan muka berkerut dan tanpa senyum.  Bagaimana responnya? tak satu pun orang akan percaya mengenai apa yang dikatakannya. Tujuan mengemas pesan itu mirip dengan mengemas produk, yaitu bagaimana supaya tampilannya lebih menarik bagi pihak lain yang tengah dipengaruhi. Dari ketiga dimensi di atas (3V) dalam kesempatan ini hanya akan dibahas satu dimensi saja yakni dimensi verbal. Sedangkan kedua dimensi yang lain (Vocal dan Visual) akan saya tulis di kesempatan lain. Komponen penting dalam dimensi verbal ini meliputi teknis mengemas pesan yang disebut sebagai Teknik Framing dan Reframing serta penggunaan Bahasa SugestifNLP yang berbasis pada Hypnotherapy script. Kita akan membahas teknik Framing dan Reframing terlebih dahulu, sedangkan Bahasa Sugestif NLP akan dibahas terpisah.
Sebenarnya fenomena pengemasan pesan merupakan kejadian sehari-hari. Contoh yang paling banyak melakukan ini adalah para pengiklan, motivator, politisi dan pembicara seminar, atau presenter lainnya. Dengan bantuan NLP ini sekalipun Anda tidak merasa memiliki bakat-bakat seperti mereka, kita akan memodel keunggulan mereka untuk membangkitkan potensi komunikasi Anda. Inilah kekuatan NLP, suatu pendekatan untuk memodel keunggulan orang sehingga bisa diduplikasikan secara sistematis oleh orang lain yang (merasa) tidak memiliki bakat sebelumnya.
DIMENSI  VERBAL
Adalah apa yang dikatakan oleh seseorang, dalam komunikasi tertulis bisa dimaknakan sebagai apa yang dituliskan dengan kata-kata. Cukup banyak teknik NLP yang menunjang optimalisasi verbal ini, sejumlah yang akan kita pelajari di sini antara lain:
  • Framing dan Reframing (membingkai kalimat)
  • Milton Model (penggunaan kalimat sugestif/hipnotik, termasuk di dalamnya cara memoles data statistik)
  • Meta Model (penggunaan kalimat klarifikatif).
Dalam artikel ini khusus akan dibahas mengenai teknik Framing dan Reframing, teknik Lainnya, insya Allah akan dibahas di artikel yang lain.
FRAMING
Framing adalah proses dengan sengaja membingkai suatu kalimat agar maknanya sesuai keinginan komunikator (mengeset makna). Misalnya kita hendak menyampaikan suatu berita, secara alami berita itu tidak mengenakkan/tidak memberdayakan, maka kita perlu membingkainya dengan cara mengatakan dari sudut pandang yang lebih mengenakkan hati/memberdayakan. Contoh: Coba kita ingat ketika di zaman Orde Baru, jika pemerintah ingin mengatakan “harga suatu barang naik”, maka mereka mengatakan “harganya disesuaikan”. Kata harga naik, secara otomatis menimbulkan rasa tidak berdaya, kurang senang dan resistensi. Sebaliknya kata disesuaikan lebih bermakna positif karena menuju ke arah yang baik (sesuai).
Jenis Framing
Ada beberapa jenis framing penting yang bisa kita pakai di dalam konteks komunikasi:
  • Agreement Frame (AF) Sebuah cara membingkai pesan, diawali dengan cara sebelumnya menggiring kondisi pikiran pihak lain untuk masuk ke pikiran setuju, kemudian baru dibawa ke arah isu yang mau ditiupkan. Dilakukan dengan cara membicarakan suatu topik apa pun yang sudah disepakati secara bersama sebelumnya atau membingkai sesuatu hal dengan kata-kata tertentu yang membuat pihak lain cenderung lebih setuju. Contoh di atas yang dilakukan Orde Baru adalah menggunakan agreement frame, karena kata “disesuaikan” akan memicu rasa setuju, sedangkan harga dinaikkan akan memicu rasa menolak. Contoh lain: “Bertolak pada pemahaman kita bersama bahwa fungsi utama DPRD adalah untuk …….., maka kedatangan kami di sini adalah dalam rangka ….”
  • Outcome Frame (OF) Merupakan varian dari agreement frame, pembingkaian dilakukan dengan cara membatasi pembicaraan dalam ruang lingkup hasil yang ingin dicapai bersama. Perbedaannya dengan agreement frame adalah, untuk outcome frame adalah membicarakan hasil yang belum terjadi dan ingin dicapai, sedangkan agreement frame adalah membicarakan tentang topik yang sudah terjadi. Contoh OF: “Tentunya kita sepakat bahwa hari ini kita memiliki tujuan yang sama dalam pertemuan ini, yakni menghasilkan kemaslahatan umat, dengan demikian ….”
  • Contrast Frame (CF) Sebuah bingkai pesan yang menggunakan pendekatan ujung-ujung ekstrem suatu permasalahan. Hal yang baik dilawankan dengan keburukannya, sesuatu yang menguntungkan dilawankan dengan kerugian yang mungkin muncul, isu besar dilawankan dengan efeknya yang hanya kecil, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan efek kontras dari sebuah pemikiran/keputusan. Contoh CF yang paling terkenal adalah cost benefit analysis , yang melihat kontras antara keuntungan dan kerugian yang diperoleh jika menyetujui dan jika menolak.
  • As If Frame (AIF) Sebuah pembingkaian pesan dengan cara membuat pihak lain dibawa “seolah-olah merasakan dan mengalami sendiri suatu persoalan” sehingga mereka akan bisa berempati dengan suatu isu atau pesan yang disampaikan. Contoh: “Jika Anda sendiri yang menghadapi permasalahan semacam ini, apa yang akan Anda lakukan?” Selain keempat framing populer di atas, kita bisa mengembangkan berbagai frame lain sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Intinya adalah, pengemasan sebuah pesan sehingga memiliki nilai tertentu yang ditambahkan sehingga lebih dari sekedar nilai awalnya. Salah satu framing yang kerap dipakai adalah framing “manusia biasa”, framing ”Bangsa Timur yang berbudaya”, framing “Bhinneka Tunggal Eka” dan lain-lain. Hati-hati dalam memilih framing, jangan sampai menjadi demikian pasaran atau terkesan “basi”. Apapun bentuk framing yang dipakai, pada gilirannya harus membuat pesan tersebut menjadi terlihat, terdengar, dan terasa menguntungkan bagi penerima pesan.
REFRAMING
Saat kita menjumpai suatu hal sudah dimaknakan (oleh lawan bicara) secara merugikan (keberatan yang berbentuk pandangan negatif, kesan tidak berdaya, menyerang, dll), maka kita dapat melakukan framing ulang suatu kalimat. Proses ini yang disebut reframing. Proses reframing adalah secara sengaja membingkai ulang suatu kalimat sehingga memiliki makna yang betul-betul berubah secara dramatis. Dengan demikian dapat dikatakan, reframing dilakukan untuk memberikan makna ulang yang berbeda, dengan tujuan agar:
  • Punya perspektif yang berbeda
  • Punya pilihan tindakan lain
  • Lebih membesarkan hati
  • Positif thinking
  • Terlepas dari keterikatan makna.
Jadi dalam hal ini, kita menggunakan reframing untuk tujuan Menghadapi Keberatan dari pihak lain saat kita mengedepankan satu pesan penting.
JENIS REFRAMING
Ada dua jenis reframing, yakni:
1. Context Reframing Mengubah kontek suatu peristiwa, sehingga terjadi pergeseran makna.
Kalimat: “Anak saya kok suka ngeyel.”
Reframing: “Nggak apa, pada saat menghadapi penipu, maka kesukaannya ngeyel akan berguna untuk menyelamatkan diri.”
2. Content Reframing Mengubah makna suatu peristiwa secara langsung, ditandai dengan kata “artinya”. •
Kalimat: “Anak saya kok suka ngeyel. ”
Reframing: “Ngeyel artinya kemampuan verbalnya berkembang baik.”
Nah, selamat meningkatkan potensi diri Anda dengan NLP!
Dari berbagai sumber
(BERSAMBUNG)

Tuesday, October 16, 2012

DISPEPSIA (SAKIT MAAG MENAHUN YANG MEMBANDEL)


Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas – umumnya di bawah tulang rusuk di atas pusar – yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan napas berbau seringkali dianggap enteng. Biasanya penderita hanya minum obat bebas semisal antasida (penawar asam lambung) yang banyak diiklankan.

Namun, berhati-hatilah. Meski jarang, kumpulan gejala yang dikenal sebagai dispepsia itu bisa jadi merupakan penyakit serius seperti kanker lambung, maupun radang lambung dalam yang bisa menyebabkan kebocoran saluran cerna. Dispepsia tidak memilih usia dan jenis kelamin. Semua bisa terkena. Boleh dibilang satu dari empat orang pernah mengalami dispepsia suatu saat dalam hidupnya

Apakah Dispepsia

Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pencernaan yang jelek”. Per definisi dikatakan bahwa dispesia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas.

Gejala lain yang bisa dirasakan selain rasa tidak nyaman, juga mual, muntah, nyeri ulu hati, bloating (lambung merasa penuh), kembung, bersendawa, cepat kenyang, perut keroncongan (borborgygmi) hingga kentut-kentut. Gejala itu bisa akut, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Disebut kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus.

Seberapa banyak orang yang menderita dispepsia itu?

Banyak sumber, banyak juga angka yang diberikan. Ada yang menyebut 1 dari 10 orang, namun ada juga yang menyatakan sekitar 25 persen dari populasi. Tentu itu angka dari luar negeri yang dikutip dari http://familydoctor.org. Mengenai jenis kelamin, ternyata baik lelaki maupun perempuan bisa terkena penyakit itu. Penyakit itu tidak mengenal batas usia, muda maupun tua, sama saja.

Di Indonesia sendiri, survei yang dilakukan dr Ari F Syam dari FKUI pada tahun 2001 menghasilkan angka mendekati 50 persen dari 93 pasien yang diteliti.

Sayang, tidak hanya di Indonesia (seperti Pak Otto), di luar negeri pun, menurut sumber di Internet, banyak orang yang tidak peduli dengan dispepsia itu. Mereka tahu bahwa ada perasaan tidak nyaman pada lambung mereka, tetapi hal itu tidak membuat mereka merasa perlu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Padahal, menurut penelitian- masih dari luar negeri-ditemukan bahwa dari mereka yang memeriksakan diri ke dokter, hanya 1/3 yang tidak memiliki ulkus (borok) pada lambungnya atau dispepsia non-ulkus. Angka di Indonesia sendiri, penyebab dispepsi adalah 86 persen dispepsia fungsional, 13 persen ulkus dan 1 persen disebabkan oleh kanker lambung.

Mekanisme

Seperti yang bisa dilihat pada tabel Klasifikasi Dispepsia berdasarkan Penyebab, sangat beragam penyebab dispepsia. Sayangnya, sampai saat ini belum ada satu teori pun yang bisa memuaskan semua pihak dalam hal menjelaskan terjadinya dispepsia itu. Multifaktorial, kata para peneliti.

Bahkan, pasien-pasien yang sama-sama mempunyai ulkus (peptic ulcer), mekanisme terjadinya pun bisa berbeda. Artinya dengan keadaan yang sama tidak selalu gejala yang dirasakan sama.

Begitu luasnya cakupan istilah dispesia, akhirnya ada yang menggolongkannya dengan dispepsia fungsional dan dispesia organik.

Dispepsia fungsional adalah dispepsia yang terjadi tanpa diketahui adanya kelainan struktur organ lambung (seperti ulkus, tumor maupun kanker), mulai dari melalui pemeriksaan klinis, biokimiawi hingga pemeriksaan penunjang lainnya, seperti USG, Endoskopi, Rontgen hingga CT Scan.

Teori patogenesis penyakit ini masih banyak yang kontroversial dan kontradiktif. Ada juga postulat yang mengatakan sensitivitas mukosa terhadap asam lambung mungkin dapat menimbulkan nyeri abdomen ataupun rasa tidak nyaman. Kelainan fungsi motori saluran cerna atas juga dipercaya merupakan salah satu patogenesis terjadinya dispesia fungsional.

Hasil penelitian memperlihatkan hipomotilitas antrum pilori pada 25-50 % pasien DNU, dan pengosongan lambung yang terlambat. Selain itu, reaksi inflamasi diperkirakan mengaktivasi reseptor ambang rangsang, sehingga stimulus fisiologis yang normal menimbulkan rasa tidak nyaman.

Kurang lebih 50% pasien dengan dispesia fungsional melaporkan keluhan mereka berkaitan dengan makanan. Makanan dianggap memicu sekresi asam lambung. Kopi juga dapat memperberat dispepsia, namun apakah caranya dengan berfungsi sebagai iritan nonspesifik langsung ataupun dengan mempresipitasi refluks gastroduodenal masih belum jelas. Obat antiinfalmasi nonsteroid (OAINS)/ Obat pereda nyeri/rematik juga dapat menyebabkan gangguan gejala serupa. Hal ini berkaitan dengan dosis.

Infeksi Hp

Dari berbagai laporan kekerapan Helicobacter pylori (Hp) pada dispepsia fungsional sekitar 50% dan tidak berbeda makna dengan populasi Hp pada kelompok orang normal. Korelasi sebagai faktor penyebab masih banyak diperdebatkan, dan juga manfaat eradikasi Hp pada dispepsia fungsional. Dengan alat endoskopi saluran cerna pemeriksaan Hp dapat dilakukan biopsi. Hasil biopsi dengan pemeriksaan patologi anatomi pada pasien dispesia di RSUD Tugurejo didapatkan hasil 72% menunjukkan adanya infeksi Hp (Data unit endoskopi saluran cerna RSUD Tugurejo).

Diagnosis Banding

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat menjadi salah satu diagnosis banding. Umumnya, penderita penyakit ini sering melaporkan nyeri abdomen bagian atas epigastrum/uluhati yang dapat ataupun regurgitasi asam. Kemungkinan lain, irritable bowel syndrome (IBS) yang ditandai dengan nyeri abdomen (perut) yang rekuren, yang berhubungan dengan buang air besar (defekasi) yang tidak teratur dan perut kembung.

Kurang lebih sepertiga pasien dispepsia fungsional memperlihatkan gejala yang sama dengan IBS. Sehingga dokter harus selalu menanyakan pola defekasi kepada pasien untuk mengetahui apakah pasien menderita dispepsia fungsional atau IBS. Pankreatitis kronik juga dapat dipikirkan. Gejalanya berupa nyeri abdomen atas yang hebat dan konstan. Biasanya menyebar ke belakang.

Obat-obatan juga dapat menyebabkan sindrom dispepsia, seperti suplemen besi atau kalium, digitalis, teofilin, antibiotik oral, terutama eritromisin dan ampisilin. Mengurangi dosis ataupun menghentikan pengobatan dapat mengurangi keluhan dispepsia. Penyakit psikiatrik juga dapat menjadi penyebab sindrom dispesia. Misalnya pada pasien gengan keluhan multisistem yang salah satunya adalah gejala di abdomen ternyata menderita depresi ataupun gangguan somatisasi. Gangguan pola makan juga tidak boleh dilupakan apalagi pada pasien usia remaja dengan penurunan berat badan yang signifikan.

Diabetes Mellitus (DM) dapat menyebabkan gastroparesis yang hebat sehingga timbul keluhan rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, mual, dan muntah. Lebih jauh diabetik radikulopati pada akar saraf thoraks dapat menyebabkan nyeri abdomen bagian atas. Gangguan metabolisme, seperti hipotiroid dan hiperkalsemia juga dapat menyebabkan nyeri abdomen bagian atas. Penyakit jantung iskemik kadang-kadang timbul bersamaan dengan gejala nyeri abdomen bagian atas yang diinduksi oleh aktivitas fisik.

Nyeri dinding abdomen yang dapat disebabkan oleh otot yang tegang, saraf yang tercepit, ataupun miositis dapat membingunkan dengan dispepsia fungsional. Cirinya terdapat tenderness terlokalisasi yang dengan palpasi akan menimbulkan rasa nyeri dan kelembekan tersebut tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan meregangkan otot-otot abdomen.

Dispepsia Fungsional

Terdapat bukti bahwa dispepsia fungsional berhubungan dengan ketidaknormalan pergerakan usus (motilitas) dari saluran pencernaan bagian atas (esofagus, lambung dan usus halus bagian atas). Selain itu, bisa juga dispepsia jenis itu terjadi akibat gangguan irama listrik dari lambung atau gangguan pergerakan (motilitas) piloroduodenal.

Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah menelan terlalu banyak udara. Misalnya, mereka yang mempunyai kebiasaan mengunyah secara salah (dengan mulut terbuka atau sambil berbicara). Atau mereka yang senang menelan makanan tanpa dikunyah (biasanya konsistensi makanannya cair).

Keadaan itu bisa membuat lambung merasa penuh atau bersendawa terus. Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah merokok, konsumsi kafein (kopi), alkohol, atau minuman yang sudah dikarbonasi.

Mereka yang sensitif atau alergi terhadap bahan makanan tertentu, bila mengonsumsi makanan jenis tersebut, bisa menyebabkan gangguan pada saluran cerna. Begitu juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS), Antibiotik makrolides, metronidazole), dan kortikosteroid. Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan dispepsia.

Yang paling sering dilupakan orang adalah faktor stres/tekanan psikologis yang berlebihan.

Penyakit Refluks Asam

Cukup sering ditemukan dispepsia akibat asam lambung yang meluap hingga ke esofagus (saluran antara mulut dan lambung). Karena saluran esofagus tidak cukup kuat menahan asam -yang semestinya- tidak tumpah, karena pelbagai sebab, pada orang tertentu asam lambung bisa tumpah ke esofagus dan menyebabkan dispepsia. Dispepsia jenis itu bisa menyebabkan nyeri pada daerah dada.

Diagnosis

Mencari tahu sebab (diagnosis) dari dispepsia tidaklah mudah. Dalam dunia kedokteran, diagnosis harus ditegakkan dulu sebelum memberi pengobatan. Dalam hal itu pengobatan dispepsia boleh dibilang relatif sukar karena untuk mengetahui dengan pasti penyebab penyakit itu relatif tidak gampang.

Dokter harus dengan saksama membedakan antara dispepsia yang mempunyai ulkus dan yang tidak, antara dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk oleh para dokter, yaitu sebagai berikut :

  • Penelitian yang besar menunjukkan bahwa secara statistis nyeri ulu hati yang terjadi pada malam hari dan berkurang dengan pemberian antasid, cenderung dihubungkan dengan luka pada lambung (peptic ulcer).
  • Pada dispepsia non-ulkus, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan akibat Irritable Bowel Syndrome dapat terjadi pada ulu hati. Untuk membedakannya dengan dispepsia adalah dengan memperhatikan pola buang air besar.


Dengan pemeriksaan fisik saja, sangat sukar membedakan dispepsia ulkus dan non-ulkus.

Pengobatan

Intervensi dini terhadap sakit maag yaitu dengan mengonsumsi obat yang bisa menetralkan atau menghambat produksi yang berlebihan dari asam lambung (jenis antasid). Bisa juga diberikan obat yang memperbaiki motilitas lambung. Apabila setelah dua minggu obat yang diberikan tidak bermanfaat, biasanya dokter akan memeriksa dengan peralatan khusus.

Pengobatan Dispepsia

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasien, tindakan dokter adalah sebagai berikut :

  • Jika mempunyai ulkus, dapat diobati dan akan diberikan antasid atau sejenisnya. Jika mengalami infeksi (terutama oleh H Pylori), perlu diberi antibiotika.
  • Jika dokter berpikir bahwa ada obat yang sedang Anda konsumsi menyebabkan dispepsia, Anda akan diberi obat lain.
  • Obat yang bisa mengurangi kadar asam di lambung Anda bisa sangat membantu. Obat itu juga bisa membantu jika Anda mengalami penyakit refluks asam.
  • Pemeriksaan Endoskopi bisa dilakukan jika sebagai berikut:
  • Anda masih mengalami nyeri pada lambung meskipun telah minum obat dispepsia selama delapan minggu
  • Nyeri berkurang atau hilang sesaat untuk kemudian muncul kembali


Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi adalah suatu pemeriksaan untuk melihat keadaan lambung Anda. Caranya, dengan memasukkan suatu slang berkamera ke mulut terus hingga ke lambung. Dengan demikian, dokter bisa melihat bagian dalam lambung untuk mencari tahu apa penyebab nyeri yang Anda derita. Tentu untuk itu Anda perlu minum cairan penghilang nyeri (anestesi) dan bersikap pasrah saat slang itu dimasukkan. Bagi penderita dispepsia, janganlah lupa mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter. Jika diperlukan antibiotika, minum antibiotika tersebut sampai habis meskipun Anda merasa lebih baik.

Melihat banyaknya penyakit dasar yang bermanifestasi dalam bentuk keluhan dispepsia, diperlukan suatu perhatian pendekatan diagnostik yang baik. Terutama untuk menyingkirkan atau menegakkan penyebab yang dapat menimbulkan morbiditas yang berat bahkan kematian. Berbagai sarana penunjang dapat dipakai untuk mencari penyebab dispepsia. Selain keadaan klinik yang ditunjang pemeriksaan laboratorium dan radiologi, pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas memegang peran yang sangat penting.

Alat endoskopi saat ini dibuat semakin lentur/fleksibel dan diameter yang lebih kecil. Gambar yang dihasilkan makin baik memungkinkan pemeriksaan ini berlangsung dengan nyaman dan komplikasi yang sangat minim. Dari pengalaman pemeriksaan endoskopi 223 pasien (setelah evaluasi klinis lainnya) pada penderita dispepsia di RSUD Tugurejo Semarang 2003 didapatkan sekitar 80% adanya lesi organik di saluran cerna bagian atas. Hal ini jauh berbeda dengan data kepustakaan di luar negeri (30-40%).

Dengan alat edoskop ini dapat pula lakukan biopsi untuk pemeriksaan patologi dan menentukan ada/tidaknya kuman Hp. Perkembangan teknologi memungkinkan penggunaan endoskopi semakin luas, misalnya pengambilan polip, pengambilan benda asing yang tertelan, menghentikan perdarahan saluran cerna dan untuk pemberian nutrisi, ERCP (Endoskopi Retrograde Cholangio Pancreotorgraphi), Endoskopi ultrasonographi (USG Endoskopi) dan pengambilan batu saluran empedu



dr Widodo Judarwanto SpA, Children Allergy clinic dan Picky Eaters Clinic Jakarta. Phone 5703646   0817171764 – 70081995.

email : judarwanto@gmail.com,

KORAN INDONESIA SEHAT
Yudhasmara Publisher
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat
Phone : (021) 70081995 – 5703646

Sumber