Gold Price

Category

Search This Blog

Saturday, April 28, 2012

Beer 101: What's The Difference Between Varieties?




Craft beer has been experiencing a renaissance for quite some time now. And while we certainly aren't complaining about this, there's one issue that keeps coming up. Every day there are more and more options at the store. While this is fun and exciting for beer lovers, it's making it harder and harder to know which beer to choose (not exactly the biggest problem, we know).


This is especially challenging if you're still a little unclear on the difference between a pilsner and a pale ale, a porter or a stout. Not long ago, you could walk into a store and, even if you didn't know the flavor profiles of different types of beer, you at least knew which brand you liked and what the label looked like.


There are so many fun beer options to choose from; and new breweries are popping up at the liquor store everyday featuring unique brews with names like Heart of Darkness and Founder's Double Trouble. Don't let your beer ignorance hold you back from enjoying beer's revival. Click through the slideshow below for a quick tutorial on the different types of beer.




Pilsner



Wheat Beer



Brown Ale



Pale Ale



India Pale Ale (IPA)



Double IPAs



Bock



Porter



Stout




Source

Friday, April 27, 2012

Aktifitas Membakar Kalori dan Daftar Kalori Makanan









Aktivitas Harian Yang Membakar Kalori


Tahukah Anda bahwa aktivitas harian yang bukan olahraga, ternyata juga membakar kalori. Berikut ini adalah daftar kegiatan harian (bukan olahraga) dan rata-rata jumlah kalori yang terbakar dalam satu jam:




  1. Menari di ballroom 360
  2. Bermain Kartu 102
  3. Pekerjaan perkayuan 210
  4. Membelah kayu 450
  5. Menyetir mobil 168
  6. Makan 96
  7. Berkebun 220
  8. Pekerjaan rumah tangga yang berat 250 (meyapu)
  9. Mengecat rumah 210
  10. Nyetrika 132 , 150 (mengelap), 204 (mempersiapkan kasur)
  11. Rebahan 90
  12. Memotong rumput 300
  13. Bermain piano 200
  14. Menyerok daun-daun 300
  15. Menjahit 94 (tangan), 183 (mesin)
  16. Aktivitas seksual 300
  17. Duduk 80 (membaca), 110 (berbicara), 120 (menulis)
  18. Tidur 70
  19. Berdiri 108
  20. Mengetik/tugas kantor 240
  21. Menuruni tangga 420
  22. Menaiki tangga 800
  23. Mencuci dan berpakaian 156
  24. Mencuci piring 135
  25. Membersihkan jendela 300




Daftar Kalori Makanan sangat berguna untuk menghitung jumlah kalori yang akan dimakan di dalam pengaturan diet, apakah untuk meningkatkan atau mengurangi berat badan maupun bagi orang yang sedang menjalani diet karena mempunyai penyakit tertentu.


sdt = Sendok Teh
sdm = Sendok Makan
1 kalori= 4.184 KJ


Minuman


Makanan Karbohidrat


Hidangan


Lemak dan Saus


Pencuci Mulut



Buah-buahan



Sayuran dan Bumbu



Makanan Protein



Monday, April 23, 2012

Pelajaran Hidup Dari Socrates


user posted image


Beberapa murid dari filosof barat kuno Socrates pernah meminta pendapat Socrates tentang hakekat kehidupan manusia.


Socrates membawa mereka ke pinggir sebuah hutan buah, berpesan kepada mereka, “Kalian masing-masing berjalanlah menelusuri barisan pohon-pohon buah ini, berjalan dari ujung yang satu ke ujung yang lainnya, setiap orang boleh memetik satu buah yang kalian anggap paling besar dan yang paling baik. Tidak boleh berjalan balik kembali, dan tidak boleh melakukan pilihan yang kedua kali.”


Para murid melakukan permintaan Socrates. Mereka berangkat ke hutan buah itu, mereka dengan sangat serius melakukan seleksi. Ketika mereka tiba di ujung hutan buah, sang guru sudah menantikan kedatangan mereka di sana.


Socrates bertanya kepada murid-muridnya, “Apakah kalian sudah mendapatkan buah yang kalian anggap paling memuaskan?”


Ada salah satu muridnya menjawab, “Guru, ijinkanlah saya memilih sekali lagi. Tadi sewaktu saya masuk ke dalam hutan segera melihat buah yang sangat besar dan bagus. Akan tetapi saya tidak memetik buah itu karena saya takut di depan sana masih ada buah yang lebih besar dan lebih bagus. Ketika saya berjalan hingga ke ujung hutan, saya baru menyadari bahwa buah yang pertama kali saya jumpai itu adalah yang paling besar dan bagus.”


Murid-murid yang lain juga mohon untuk diijinkan memilih satu kali lagi. Dengan menggeleng-gelengkan kepala Socrates berkata, “Anak-anak sekalian, memang demikianlah kehidupan ini, tidak ada kesempatan untuk memilih yang kedua kalinya.”


Di dalam perjalanan hidup ini, kesempatan yang diberikan kepada setiap orang boleh dikatakan adalah sama rata. Ada orang yang bisa langsung meraih dan memegang erat kesempatan yang ada, tetapi ada juga banyak orang yang menyesal telah kehilangan atau telah melepaskan kesempatan baik. Diantara mereka yang menyesal kehilangan kesempatan baik, ada sebagian orang yang bersikap bimbang dan tidak tegas, ada juga sebagian orang yang berambisi terlalu besar.


Dari sini dapat kita lihat, menjadi orang seharusnya dapat melepas dan memandang hambar keinginan diri, menyayangi setiap kesempatan dan nasib dalam kehidupan ini.


Tujuan yang sudah dipastikan seharusnya direalisasikan dengan sungguh-sungguh dan mantap, tidak gila pada kekayaan dan pangkat, hanya berusaha dalam kehidupan ini, tetapi tanpa adanya penyesalan dan sakit hati.


Dapat menyayangi kesempatan dan nasib berarti dapat bertanggung jawab kepada jiwa kita sendiri, karena banyak sekali kesempatan emas di dunia ini, yang tidak akan memberikan kepada kita kesempatan untuk memilih yang ke dua kalinya.


user posted image

Socrates (Bahasa Yunani Σωκράτης, Sǒcratēs) (470 SM - 399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.

MP3 Quality Modifier - Freeware










Overview


MP3 Quality Modifier is a straightforward program that is able to easily change the quality of your MP3′s in order to save disk space and/or to fit more music on your MP3 player while maintaining the desired level of audio quality and keeping all ID3 tags intact!


The program is pretty simple to use: The first step is to drag and drop MP3 files on the file list, MP1 and MP2 files are supported as well. Various information such as the name, interpret, size and bitrate are displayed automatically.


The next step is to select a preset which ranges from high quality over portable and compromise to low quality. More advanced users can choose from a variety of configurations such as bitrate mode and rate, sample frequency and the stereo modus.


The process itself takes only a few seconds per song and is even able to adapt the folder structure (example: “Artist X” folder with “Album 1″ and “Album 2″ as subfolders) if that is wanted. Unlike other tools all ID3 tags like the title, artist etc. are automatically retained as well.


Finally the result window allows to compare the original and created music files by listing their size differences.




Main Features

  • Change MP1, MP2 and MP3 quality with just a few mouse-clicks
  • Really easy and intuitive user interface
  • All ID3 tags are automatically retained
  • Adapt folder structure
  • Advanced options: Detailed bitrate settings, mark as copyrighted etc.
  • Quality comparison between original and created files
  • Multilingual: DE, EN, ES, ET, FR, IT, KO, PT, RU, SV
  • Portable: Just one executable, no need for installation

Source Website


Download

Softpedia.com: 100% Clean!
Version:2.32   (20. April 2012)
File:mp3-quality-modifier.zip
Size:690 KB
License:Freeware - Please donate

Tuesday, April 17, 2012

SPlayer: A Feature-Rich Media Player With GPU Acceleration



What is FAITH ?


Professor : You are a Christian, aren’t you, son ?


Student : Yes, sir.


Professor: So, you believe in GOD ?


Student : Absolutely, sir.


Professor : Is GOD good ?


Student : Sure.


Professor: Is GOD all powerful ?


Student : Yes.


Professor: My brother died of cancer even though he prayed to GOD to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn’t. How is this GOD good then? Hmm?


(Student was silent.)


Professor: You can’t answer, can you ? Let’s start again, young fella. Is GOD good?


Student : Yes.


Professor: Is satan good ?


Student : No.


Professor: Where does satan come from ?


Student : From … GOD …


Professor: That’s right. Tell me son, is there evil in this world?


Student : Yes.


Professor: Evil is everywhere, isn’t it ? And GOD did make everything. Correct?


Student : Yes.


Professor: So who created evil ?


(Student did not answer.)


Professor: Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don’t they?


Student : Yes, sir.


Professor: So, who created them ?


(Student had no answer.)


Professor: Science says you have 5 Senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son, have you ever seen GOD?


Student : No, sir.


Professor: Tell us if you have ever heard your GOD?


Student : No , sir.


Professor: Have you ever felt your GOD, tasted your GOD, smelt your GOD? Have you ever had any sensory perception of GOD for that matter?


Student : No, sir. I’m afraid I haven’t.


Professor: Yet you still believe in Him?


Student : Yes.


Professor : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn’t exist. What do you say to that, son?


Student : Nothing. I only have my faith.


Professor: Yes, faith. And that is the problem Science has.


Student : Professor, is there such a thing as heat?


Professor: Yes.


Student : And is there such a thing as cold?


Professor: Yes.


Student : No, sir. There isn’t.


(The lecture theater became very quiet with this turn of events.)


Student : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don’t have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can’t go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.


(There was pin-drop silence in the lecture theater.)


Student : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?


Professor: Yes. What is night if there isn’t darkness?


Student : You’re wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light. But if you have no light constantly, you have nothing and its called darkness, isn’t it? In reality, darkness isn’t. If it is, well you would be able to make darkness darker, wouldn’t you?


Professor: So what is the point you are making, young man ?


Student : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.


Professor: Flawed ? Can you explain how?


Student : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good GOD and a bad GOD. You are viewing the concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can’t even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing.


Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your students that they evolved from a monkey?


Professor: If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.


Student : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?


(The Professor shook his head with a smile, beginning to realize where the argument was going.)


Student : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor. Are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?


(The class was in uproar.)


Student : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor’s brain?


(The class broke out into laughter. )


Student : Is there anyone here who has ever heard the Professor’s brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?


(The room was silent. The Professor stared at the student, his face unfathomable.)


Professor: I guess you’ll have to take them on faith, son.


Student : That is it sir … Exactly ! The link between man & GOD is FAITH. That is all that keeps things alive and moving.


P.S.


I believe you have enjoyed the conversation. And if so, you’ll probably want your friends / colleagues to enjoy the same, won’t you?


Forward this to increase their knowledge … or FAITH.


By the way, that student was EINSTEIN.

Sunday, April 15, 2012

Uji laboratorium fungsi ginjal


Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang yang terletak di sisi kiri dan kanan tulang belakang. Tepatnya, di bagian pinggang agak ke atas.


Dari ginjal keluar saluran, yang disebut ureter, menuju kandung kencing. Di kandung kencing, air kencing ditampung untuk sementara waktu. Jika sudah banyak, akan dikeluarkan ke luar tubuh lewat saluran yang disebut uretra.


Glomerulus


Fungsi ginjal adalah menyaring darah. Hasil saringannya berupa sampah metabolisme dan air. Hasil saringan tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk air kencing. Dalam sehari, ginjal menyaring sekitar 200 liter darah. Hasilnya adalah sekitar 2 liter air kencing.


Unit penyaring ginjal disebut glomerulus. Unit ini berfungsi persis seperti saringan teh. Hanya molekul-molekul kecil saja yang bisa lewat, sedangkan darah, protein, dan molekul besar lainnya tetap berada di pembuluh darah.


Molekul kecil yang lolos dari saringan glomerulus terdiri dari sampah metabolisme, air, dan bahan-bahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Nah, unit yang berada di hilir glomerulus yang disebut tubulus akan memilah bahan tersebut. Bahan yang masih dibutuhkan seperti air, garam, elektrolit, diserap kembali. Sedangkan produk sampah dibiarkan keluar menjadi air kencing. 


Mampet atau bolong


Sebagian besar penyakit ginjal mengenai unit penyaring, sehingga proses penyaringan menjadi terganggu. Ada dua macam gangguan, pertama saringan mampet, atau saringan bolong. Jika saringan mampet, maka sampah metabolisme akan tertahan di dalam tubuh, sedangkan jika saringan bolong, maka protein, sel darah, dan molekul besar lainnya akan lolos ke air kencing.


Banyak hal yang bisa menyebabkan kerusakan unit penyaring, antara lain penyakit ginjal diabetes, keracunan obat atau bahan tertentu, cedera ginjal, infeksi ginjal, batu ginjal, kanker, dan lain sebagainya.


GFR


Untuk mengetahui apakah ginjal masih berfungsi normal perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan tersebut meliputi:


1. Pemeriksaan protein urin


Normalnya, air kencing bebas dari protein. Jika ditemukan protein di dalam air kencing, disebut proteinuria, menandakan unit penyaring ginjal bolong.


2. Pemeriksaan kreatinin darah


Kreatinin dalah substansi hasil aktifitas otot. Jika ginjal normal, kreatinin akan dikeluarkan bersama air kencing. Jika unit penyaring ginjal mampet, maka nilai kreatinin dalam darah meningkat. Nilai normal kreatinin adalah 0,6 – 1,2 mg/dL. Jika nilainya di atas itu, bermakna ginjal mengalami gangguan.


3. Pemeriksaan ureum darah


Ureum adalah hasil metabolisme protein tubuh. Seperti halnya kreatinin, ureum juga dikeluarkan bersama air kencing. Jika ginjal mampet, maka nilainya dalam darah akan meningkat. Nilai normal ureum darah adalah 7 – 20 mg/dL. Jika ureum di atas 20 mg/dL, berarti fungsi ginjal mengalami gangguan.


4. Uji laju filtrasi glomerulus (glomerulus filtration rate, GFR)


Uji GFR merupakan uji fungsi ginjal yang paling akurat. Pada uji ini, disuntikkan bahan tertentu ke dalam pembuluh darah, lalu dipantau laju pengeluarannya di air kencing. Nilai normalnya adalah 90 ml/menit/1,73m2 luas permukaan tubuh. Jika kurang dari nilai tersebut, berarti fungsi ginjal terganggu.




Sumber

10 Teknologi Navigasi di Ponsel







KOMPAS.com - Smartphone kini dilengkapi dengan teknologi untuk melacak keberadaan penggunanya.. Perangkat navigasi pada mulanya berfungsi sebagai pelengkap layanan yang disediakan smartphone. 


Namun, lama kelamaan, perangkat navigasi ini dimusuhi oleh pengguna smartphone karena mengancam privasi.


Seth Schoen, staf teknologi senior di Yayasan Electronic Frontier mengatakan, perangkat navigasi di smartphone dapat berbahaya bagi keselamatan individu. Privasi yang terbuka lebar mampu meningkatkan keinginan pihak tertentu untuk menguntit atau melakukan penculikan.


Namun, nyatanya, banyak pula pengguna smartphone yang memanfaatkan sistem navigasi ini dan tidak merasa hidupnya terganggu atau terancam. 


Navigasi digunakan untuk bermain game, untuk beraktivitas di jejaring sosial dengan menunjukkan keberadaan dirinya, atau untuk membantu mencari alamat ketika berada di tempat baru.


Berikut ini adalah 10 teknologi dengan sistem yang berbeda, yang telah diterapkan ataupun yang sedang dikembangkan di smartphone.


GPS
Global Positioning System (GPS) pertama kali dibangun oleh Departemen Pertahanan AS diperkenalkan pertama kali pada smartphone di akhir 1990-an. Saat ini GPS dikenal sebagai cara terbaik untuk menemukan lokasi di luar ruangan.


GPS menggunakan konstelasi satelit yang mengirimkan lokasi dan data waktu dari ruang angkasa ke ponsel. Jika ponsel bisa menerima sinyal dari tiga satelit, maka keberadaan ponsel akan tampak pada sebuah peta datar, sekaligus menunjukkan elevasi.


Beberapa negara sudah mulai mencoba membuat sistem yang mirip dengan sistem GPS. Misalnya GLONASS Rusia dan kompas China yang sedang dalam uji coba. Galileo di Eropa dan Quasi Zenith di Jepang juga memanfaatkan satelit untuk navigasi.


Assisted GPS
GPS bekerja dengan baik jika ponsel menemukan tiga atau empat satelit, namun menutuhkan waktu yang lama. GPS kadang tidak dapat bekerja ketika pengguna smartphone berada di dalam ruangan atau tempat yang memantulkan sinyal satelit. Assisted GPS memberikan beberapa tools yang membantu mempercepat kerja GPS. 


Ketika pertama kali menemukan satelit, maka pengguna smartphone harus men-download informasi dimana mereka akan berada dalam 4 jam ke depan. Informasi ini dibutuhkan oleh ponsel untuk tetap terhubung dengan satelit. 


Jika GPS full service telah terpasang di ponsel, maka waktu untuk startup GPS akan dipangkas, dari 45 detik menjadi 15 detik. Carrier juga bisa mengirim data menggunakan jaringan Wi-Fi, yang lebih cepat dari satelit.


Synthetic GPS
Teknologi synhethic GPS menggunakan daya komputasi untuk menemukan lokasi satelit beberapa hari hingga beberapa minggu ke depan. Teknologi ini akan memudahkan GPS menemukan satelit ketika dibutuhkan. Roy Machabee dari RX mengatakan, dengan synthetic GPS, maka ponsel hanya akan membutuhkan 2 detik untuk menemukan satelit ketika dibutuhkan.


Cell ID
Operator telepon seluler menggunakan teknologi ini untuk menemukan ponsel tanpa menggunakan GPS. Cell ID mencari lokasi ponsel dengan melacak menara terdekat dengan ponsel. 


Operator bisa menggunakan database untuk mengidentifikasi lokasi dan nomor ponsel, dari masing-masing sektor dan Base Tranceiver Station (BTS).


Wi-Fi
Teknologi Wi-Fi bisa lebih cepat mengetahui keberadaan sebuah ponsel dibandingkan teknologi Cell ID, karena cakupan Wi-Fi yang berada salam wilayah yang kecil. 


Ada dua cara Wi-Fi menemukan ponsel, yakni dengan RSSI (Received Signal Strength Indication) dan dengan Wireless Fingerprinting. 


RSSI melacak keberadaan ponsel dengan memanfaatkan kekuatan sinyal ponsel, sedangkan Wireless Fingerprinting melacak keberadaan ponsel dengan merekam frekuensi keberadaan ponsel. 


Jika sebuah ponsel sering berada di lokasi Wi-Fi, maka sistem Wi-Fi akan lebih mudah mengidentifikasi ponsel tersebut, dibandingkan ponsel yang belum pernah masuk ke lokasi Wi-Fi tersebut.


Inertial Sensors
Jika ponsel berada dalam sebuah lokasi yang tidak memiliki sistem wireless, maka sensor ponsel akan tetap merekam lokasi ponsel dengan menggunakan sensor inersial. 


Setidaknya, sebuah ponsel memiliki 3 sensor inersial, yakni kompas (atau magnetometer), Accelerometer, dan Giroskop. 


Kompas (atau magnetometer) digunakan untuk menentukan arah, Accelerometer untuk melaporkan seberapa cepat ponsel bergerak ke sebuah arah, dan Giroskop untuk melacak gerakan berputar. Namun, sensor ini hanya berfungsi dalam waktu yang terbatas. 


Barometer
Beberapa smartphone telah memiliki chip yang dapat mendeteksi tekanan udara. Untuk menggunakannya, ponsel harus melakukan pull down data cuaca lokal atau angka baseline pada teknaan udara dan kondisi di dalam bangunan, seperti pemanas atau AC. 


Kondisi dalam ruangan seperti pemanas atau AC dapat mempengaruhi akurasi sensor. Barometer bisa dikombinasikan dengan perangkat lainnya seperti GPS dan Wi-Fi. Barometer akan berguna untuk mengelevasi ketika sinyal satelit terhalang gedung. 


Ultrasonic
Beberapa pusat perbelanjaan telah menerapkan teknologi ultrasonic di pintu toko untuk mendeteksi smartphone. Pembelanja yang terdeteksi oleh alat ini akan memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu. 


Sebelumnya pengguna smartphone harus menginstal aplikasi Shopkick terlebih dahulu agar terdeteksi oleh ultrasonic. 


Bluetooth Beacons
Alat ini dapat berkomunikasi dengan Bluetooth 4.0 versi terbaru yang terdapat pada ponsel. Konsep yang hampir mirip dengan fingerprint, membuat alat ini mampu memanfaatkan sinyal dan jaringan ponsel untuk mengidentifikasi keberadaan smartphone. 


Jika pengguna smartphone mendekati produk tertentu di sebuah toko, maka promosi dari produk tersebut akan terkirim ke ponsel.


Terrestrial Transmitters
Sebuah perusahaan startup Australia, Locata, sedang melakukan uji coba untuk mengatasi keterbatasan GPS. Perusahaan ini membuat pemancar di suatu lokasi yang menggunakan prinsip sama dengan GPS. 


Karena sinyal yang kuat dari pemancar inilah, radio Locata bisa mendeteksi keberadaan smartphone lebih cepat daripada GPS yang mengandalkan satelit.


Sumber : Computer World


Sumber